TERJEMAH KITAB DOA - SHOHIH AL-BUKHORI
KITAB DOA - SHOHIH AL-BUKHORI Terjemah Kitab Doa - Shohih Al-Bukhori DOWNLOAD PDF | WORD 1. Setiap Nabi Memiliki Satu Doa Mustajab 6304 - ...
KITAB DOA - SHOHIH AL-BUKHORI
Terjemah Kitab Doa - Shohih Al-Bukhori |
1. Setiap Nabi Memiliki Satu Doa Mustajab
6304 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ، أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ قَالَ: «لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ
مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُو بِهَا، وَأُرِيدُ أَنْ أَخْتَبِئَ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي
فِي الآخِرَةِ»
6304. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, Rosululloh ﷺ
bersabda: “Setiap Nabi memiliki doa mustajab yang sudah dipanjatkan (dan
dikabulkan), sementara aku ingin menyimpan doaku tersebut sebagai syafaat nanti
untuk umatku di Akhirat.”[1]
6305 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «كُلُّ نَبِيٍّ سَأَلَ سُؤْلًا -
أَوْ قَالَ: - لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ قَدْ دَعَا بِهَا فَاسْتُجِيبَ، فَجَعَلْتُ دَعْوَتِي
شَفَاعَةً لِأُمَّتِي يَوْمَ القِيَامَةِ»
6305. Dari Anas ﭬ, Nabi ﷺ bersabda: “Setiap Nabi telah
meminta atau setiap Nabi memiliki doa (mustajab) yang sudah dipanjatkan dan
dikabulkan. Adapun aku, akan kugunakan nanti sebagai syafaat untuk umatku pada
hari Kiamat.”
2. Istighfar Paling Utama
6306 - عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ ﭬ، عَنِ النَّبِيِّ
ﷺ: «سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا
أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ،
أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ
لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ» قَالَ: «وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ
يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ؛ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ
اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ؛ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ
الجَنَّةِ»
6306. Dari
Syaddad bin Aus ﭬ, dari Nabi ﷺ bersabda: “Penghulu istighfar[2]
adalah kamu mengucapkan: ‘Ya Allah, Engkau Robku, tidak ada yang berhak
disembah kecuali Engkau, Engkau menciptakanku, aku hamba-Mu, aku akan
melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Mu semampuku dan aku membenarkan
janji pahala dari-Mu, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku
mengakui segala nikmat-Mu padaku, aku mengakui semua dosaku pada-Mu, maka
ampunilah aku karena tidak ada yang mengampuni semua dosa kecuali Engkau.’
Siapa yang membacanya dengan yakin di pagi hari lalu ia meninggal pada hari itu
sebelum sore, maka ia termasuk penghuni Surga; dan siapa yang membacanya dengan
yakin di sore hari lalu ia meninggal sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni
Surga.”
3. Jumlah Istighfar Nabi ﷺ dalam Sehari Semalam
6307 - قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ ﭬ: سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ يَقُولُ: «وَاللَّهِ إِنِّي
لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً»
6307. Abu
Huroiroh ﭬ berkata: aku mendengar Rosulullah ﷺ
bersabda: “Demi Allah, sungguh aku benar-benar beristighfar dan bertaubat
kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.”
4. Taubat
6308 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ ﭬ، أَنَّهُ
حَدَّثَ حَدِيثَيْنِ: أَحَدُهُمَا عَنِ النَّبِيِّ ﷺ، وَالآخَرُ عَنْ
نَفْسِهِ، قَالَ: «إِنَّ المُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ
قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ
كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ» فَقَالَ بِهِ هَكَذَا، قَالَ أَبُو شِهَابٍ:
بِيَدِهِ فَوْقَ أَنْفِهِ
6308. Dari
Abdullah bin Mas’ud ﭬ, ia menyampaikan dua hadits,
yang satu dari Nabi ﷺ dan yang kedua dari ucapannya
sendiri. Dia berkata: “Orang beriman memandang dosa-dosanya bagaikan ia duduk
di bawah gunung yang dikhawatirkan akan jatuh mengenainya. Sementara orang
jahat memandang dosa-dosanya bagaikan lalat yang lewat begitu saja di hidungnya.”
Lalu Ibnu Mas’ud memperagakan tangannya, kata Abu Syihab: yakni tangannya
menepis hidungnya.
ثُمَّ قَالَ: «لَلَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ رَجُلٍ نَزَلَ مَنْزِلًا وَبِهِ مَهْلَكَةٌ،
وَمَعَهُ رَاحِلَتُهُ، عَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ، فَوَضَعَ رَأْسَهُ فَنَامَ
نَوْمَةً، فَاسْتَيْقَظَ وَقَدْ ذَهَبَتْ رَاحِلَتُهُ، حَتَّى إِذَا اشْتَدَّ عَلَيْهِ
الحَرُّ وَالعَطَشُ أَوْ مَا شَاءَ اللَّهُ، قَالَ: أَرْجِعُ إِلَى مَكَانِي، فَرَجَعَ
فَنَامَ نَوْمَةً، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ، فَإِذَا رَاحِلَتُهُ عِنْدَهُ»
Lalu dia berkata
(hadits Nabi ﷺ): “Sungguh Allah lebih gembira
dengan taubat hamba-Nya melebihi seseorang yang singgah di sebuah tempat yang
sangat rawan (jauh dari pemukiman). Ia membawa hewan tunggangan yang memikul
makanan dan minumannya. Lalu ia tidur sejenak, dan ketika bangun ternyata hewan
tunggangannya sudah kabur. (Ia pun mencarinya) sampai ketika matahari begitu
panas dan ia kehausan sekali selama yang Allah kehendaki, ia berkata: ‘Aku akan
kembali ke tempatku tadi (yakni pasrah).’ Ia pun kembali dan tidur sejenak,
lalu ia terbangun dan mengangkat kepalanya dan ternyata hewan tunggangannya ada
di sampingnya.”
6309 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ، سَقَطَ
عَلَى بَعِيرِهِ، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِي أَرْضِ فَلاَةٍ»
6309. Dari Anas ﭬ, ia berkata: Rosulullah ﷺ
bersabda: “Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya melebihi gembiranya
seseorang yang terjatuh dari hewan pengangkut barangnya yang meninggalkannya di
gurun yang amat luas (lalu ia berhasil menemukannya).”
5. Terlentang Miring ke Sisi Kanan
6310 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ: «كَانَ
النَّبِيُّ ﷺ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً،
فَإِذَا طَلَعَ الفَجْرُ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ، ثُمَّ اضْطَجَعَ عَلَى
شِقِّهِ الأَيْمَنِ، حَتَّى يَجِيءَ المُؤَذِّنُ فَيُؤْذِنَهُ»
6310. Dari Aisyah
ڤ: “Nabi ﷺ biasa sholat malam 11 rokaat.
Apabila tiba Subuh, beliau sholat dua rokaat (qobliyah Subuh) dengan ringkas,
lalu terlentang miring ke sisi kanan hingga muadzin (Bilal) datang memberitahu
sudah iqomat.”
6. Keutamaan Tidur dalam Keadaan Suci
6311 - عَنِ البَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ ﭭ، قَالَ: قَالَ
لِي رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ، فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ
عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ، وَقُلْ: اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ
أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ، لاَ
مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ،
وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ. فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الفِطْرَةِ، فَاجْعَلْهُنَّ
آخِرَ مَا تَقُولُ» فَقُلْتُ أَسْتَذْكِرُهُنَّ: وَبِرَسُولِكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ.
قَالَ: «لاَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ»
6311. Dari
Al-Baro bin Azib ﭭ, Rosulullah ﷺ bersabda kepadaku: “Jika kamu hendak mendatangi ranjangmu,
wudhulah seperti wudhu hendak sholat lalu berbaringlah miring ke sisi kanan dan
berdoalah: ‘Ya Allah, aku menyerahkan diriku pada-Mu, aku titipkan urusanku
kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, dengan penuh takut dan harap
kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan selamat dari siksa-Mu kecuali mendekat
kepada-Mu. Aku beriman kepada Al-Quran yang Engkau turunkan dan kepada Nabi
yang Engkau utus.’ Jika kamu mati, matimu di atas fithroh (tauhid), dan
jadikan ia ucapan terakhirmu (malam itu).” Maka aku mengulanginya untuk
menghafalnya dengan mengucapkan ‘kepada Rosul yang Engkau utus’ lalu beliau
mengoreksi: “Bukan begitu, tetapi kepada Nabi yang Engkau utus.”
7. Doa Hendak Tidur
6312 - عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ اليَمَانِ ﭬ، قَالَ: كَانَ
النَّبِيُّ ﷺ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ، قَالَ: «بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا» وَإِذَا قَامَ قَالَ:
«الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا
وَإِلَيْهِ النُّشُورُ»
6312. Dari
Hudzaifah bin Al-Yaman ﭬ, ia berkata: Apabila Nabi ﷺ berbaring hendak tidur membaca: “Dengan menyebut nama-Mu,
aku mati (tidur) dan aku hidup (bangun),”[3] dan apabila bangun
membaca: “Segala puji milik Allah yang telah menghidupkan (membangunkan)
kami setelah mematikan (menidurkan) kami, dan hanya kepada-Nya kami kelak
dibangkitkan.”
6313 - عَنِ البَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ ﭭ، أَنَّ النَّبِيَّ
ﷺ أَوْصَى رَجُلًا، فَقَالَ: «إِذَا أَرَدْتَ مَضْجَعَكَ، فَقُلْ: اللَّهُمَّ
أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ،
وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَا وَلاَ مَنْجَا
مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي
أَرْسَلْتَ. فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الفِطْرَةِ»
6313. Dari
Al-Baro bin Azib ﭭ, bahwa Nabi ﷺ memberi wasiat seseorang: “Jika kamu hendak tidur, ucapkan: ‘Ya
Allah aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menitipkan urusanku kepada-Mu, aku
menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu, dengan
penuh harap dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan selamat dari
siksa-Mu kecuali mendekat kepada-Mu, aku beriman kepada Al-Quran yang Engkau
turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utus.’ Jika kamu mati (di malam itu),
kamu mati di atas tauhid.”
8. Meletakkan Tangan Kanan di Bawah Pipi
Kanan
6314 - عَنْ حُذَيْفَةَ ﭬ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ
مِنَ اللَّيْلِ؛ وَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدِّهِ، ثُمَّ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا» وَإِذَا
اسْتَيْقَظَ قَالَ: «الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا
بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ»
6314. Dari
Hudzaifah ﭬ, ia berkata: Apabila Nabi ﷺ
hendak tidur di malam hari, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya
lalu berdoa: “Ya Allah, dengan menyebut nama-Mu aku tidur dan aku bangun,”
dan apabila beliau bangun berdoa: “Segala puji milik Allah yang membangunkan
kami setelah menidurkan kami, dan hanya kepada-Nya kami kelak dibangkitkan.”
9. Tidur Miring ke Sisi Kanan
6315 - عَنِ البَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ ﭭ، قَالَ: كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ نَامَ عَلَى شِقِّهِ الأَيْمَنِ،
ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ،
وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي
إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا
إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ»
وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَالَهُنَّ ثُمَّ مَاتَ تَحْتَ لَيْلَتِهِ مَاتَ عَلَى
الفِطْرَةِ»
6315. Dari
Al-Baro bin Azib ﭭ, ia berkata: Apabila Rosulullah ﷺ berbaring di ranjangnya maka tidurnya miring ke sisi kanan lalu
berdoa: “Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, menghadapkan wajahku
kepada-Mu, menitipkan urusanku kepada-Mu, menyandarkan punggungku kepada-Mu,
dengan penuh harap (pahala) dan takut (siksa) kepada-Mu, tidak ada tempat
berlindung dan selamat dari siksa-Mu kecuali mendekat kepada-Mu, aku beriman
kepada Al-Quran yang Engkau turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utus.”
Rosulullah ﷺ bersabda: “Siapa membacanya dan mati pada malam tersebut, ia
mati di atas tauhid.”[4]
10. Doa Ketika Terbangun di Malam Hari
6316 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ﭭ، قَالَ: بِتُّ
عِنْدَ مَيْمُونَةَ، فَقَامَ النَّبِيُّ ﷺ فَأَتَى حَاجَتَهُ،
فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ، ثُمَّ نَامَ، ثُمَّ قَامَ، فَأَتَى القِرْبَةَ فَأَطْلَقَ
شِنَاقَهَا، ثُمَّ تَوَضَّأَ وُضُوءًا بَيْنَ وُضُوءَيْنِ لَمْ يُكْثِرْ وَقَدْ أَبْلَغَ،
فَصَلَّى، فَقُمْتُ فَتَمَطَّيْتُ، كَرَاهِيَةَ أَنْ يَرَى أَنِّي كُنْتُ أَتَّقِيهِ،
فَتَوَضَّأْتُ، فَقَامَ يُصَلِّي، فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ، فَأَخَذَ بِأُذُنِي فَأَدَارَنِي
عَنْ يَمِينِهِ، فَتَتَامَّتْ صَلاَتُهُ ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً، ثُمَّ اضْطَجَعَ
فَنَامَ حَتَّى نَفَخَ، وَكَانَ إِذَا نَامَ نَفَخَ، فَآذَنَهُ بِلاَلٌ بِالصَّلاَةِ،
فَصَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ، وَكَانَ يَقُولُ فِي دُعَائِهِ: «اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا،
وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ يَسَارِي نُورًا، وَفَوْقِي
نُورًا، وَتَحْتِي نُورًا، وَأَمَامِي نُورًا، وَخَلْفِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا»
قَالَ كُرَيْبٌ: وَسَبْعٌ فِي التَّابُوتِ، فَلَقِيتُ رَجُلًا مِنْ وَلَدِ العَبَّاسِ،
فَحَدَّثَنِي بِهِنَّ، فَذَكَرَ عَصَبِي وَلَحْمِي وَدَمِي وَشَعَرِي وَبَشَرِي، وَذَكَرَ
خَصْلَتَيْنِ
6316. Dari Ibnu
Abbas ﭭ, ia berkata: Aku menginap di rumah Maimunah (bibiku). Nabi ﷺ berdiri untuk menunaikan hajatnya (buang air kecil) lalu
membasuh dua tangannya dan wajahnya, lalu tidur, lalu bangun dan mendatangi
wadah air dan membuka ikatan penutupnya lalu beliau berwudhu dengan wudhu
pertengahan tidak ringan dan tidak sempurna, tetapi air membasuh semua anggota
dengan baik, lalu beliau sholat. Aku pura-pura bangun tidur dengan mengolet,
karena khawatir dikira aku mengawasi beliau. Aku pun berwudhu lalu berdiri
sholat di sebelah kiri beliau. Beliau memegang telingaku lalu memutarku ke
sebelah kananya. Beliau menyelesaikan 13 rokaat dengan sempurna. Lalu beliau
tidur berbaring sambil mendengkur, dan memang kebiasan beliau jika tidur
mendengkur. Lalu Bilal memberitahu beliau sudah iqomat sholat, lalu beliau
sholat tanpa berwudhu lagi. Di antara doa yang beliau panjatkan (di malam
tersebut) adalah: “Ya Allah, jadikan qolbuku bercahaya, pandanganku
bercahaya, pendengaranku bercahaya, kananku bercahaya, kiriku bercahaya, atasku
bercahaya, bawahku bercahaya, depanku bercahaya, belakangku bercahaya, dan
berilah aku cahaya.” Kuraib berkata: Ada tujuh lagi di kotak lalu aku
menemui anaknya Ibnu Abbas lalu ia memberitahuku itu yaitu uratku, dagingku,
darahku, rambutku, kulitku, dan menyebutkan juga dua lain.[5]
6317 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ﭭ: كَانَ النَّبِيُّ
ﷺ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَتَهَجَّدُ، قَالَ: «اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ، أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ
وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ، أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ
وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ، أَنْتَ الحَقُّ، وَوَعْدُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ،
وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ
حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ
آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ
لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ المُقَدِّمُ
وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَوْ: لاَ إِلَهَ غَيْرُكَ»
6317. Dari Ibnu
Abbas ﭭ, ia berkata: Apabila Nabi ﷺ
bangun tidur untuk Tahajjud membaca (dalam doa iftitah): “Ya Allah,
segala pujian hanya milik-Mu, Engkau cahaya langit dan bumi serta apa yang ada
di keduanya. Segala puji hanya milik-Mu, Engkau yang mengurus langit dan bumi
serta apa yang di antara keduanya. Segala pujian hanya milik-Mu, Engkau benar
adanya, janji-Mu benar adanya, firman-Mu benar adanya, berjumpa dengan-Mu benar
adanya, Surga benar adanya, Neraka benar adanya, Kiamat benar adanya, para Nabi
benar adanya, Muhammad benar adanya. Ya Allah, aku menyerahkan diriku hanya
kepada-Mu, aku bertawakal hanya kepada-Mu, aku beriman hanya kepada-Mu, aku
bertaubat hanya kepada-Mu, aku bermusuhan hanya karena-Mu, aku memutuskan hukum
hanya dengan hukum-Mu, maka ampunilah dosaku yang sudah kulakukan maupun yang
kutunda, dosaku yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, Engkau
Maha mendahulukan dan Maha mengakhirkan, tidak ada yang berhak disembah kecuali
Engkau.”
11. Bertakbir dan Bertasbih Ketika Hendak
Tidur
6318 - عَنْ عَلِيٍّ ﭬ: أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ
شَكَتْ مَا تَلْقَى فِي يَدِهَا مِنَ الرَّحَى، فَأَتَتِ النَّبِيَّ ﷺ تَسْأَلُهُ خَادِمًا
فَلَمْ تَجِدْهُ، فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِعَائِشَةَ، فَلَمَّا جَاءَ أَخْبَرَتْهُ، قَالَ:
فَجَاءَنَا وَقَدْ أَخَذْنَا مَضَاجِعَنَا، فَذَهَبْتُ أَقُومُ، فَقَالَ: «مَكَانَكِ» فَجَلَسَ بَيْنَنَا حَتَّى وَجَدْتُ
بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِي، فَقَالَ: «أَلاَ
أَدُلُّكُمَا عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ؟ إِذَا أَوَيْتُمَا إِلَى
فِرَاشِكُمَا، أَوْ أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا، فَكَبِّرَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ،
وَسَبِّحَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَاحْمَدَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، فَهَذَا خَيْرٌ
لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ» وَفِي رِوَايَةٍ: «التَّسْبِيحُ
أَرْبَعٌ وَثَلاَثُونَ»
6318. Dari Ali ﭬ, bahwa Fathimah Alaihimassalam mengeluhkan tangannya
yang terluka bekas menggiling makanan, lalu ia mendatangi Nabi ﷺ untuk meminta seorang budak pelayan tetapi ia tidak menjumpai
beliau (di rumahnya), lalu ia menyampaikannya kepada Aisyah. Ketika beliau
datang, Aisyah menyampaikannya. Lalu beliau mendatangi kami ketika kami hendak
tidur, maka aku segera ingin bangkit tetapi beliau berkata: “Tetap di
tempatmu.” Beliau duduk di antara kami hingga dinginnya kaki beliau kurasakan
hingga ke dadaku, lalu bersabda: “Maukah kalian berdua kuberitahu sesuatu yang
lebih baik daripada budak pelayan? Jika kalian berdua hendak tidur atau kalian
sudah di ranjang, bertakbirlah 33 kali, bertasbihlah 33 kali, bertahmidlah 33
kali, karena ini lebih baik untuk kalian berdua melebihi seorang budak pelayan.”
Dalam riwayat lain: “Bertasbih 34 kali.”[6]
12. Membaca Doa Perlindungan Ketika Hendak
Tidur
6319 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ: «أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ نَفَثَ فِي يَدَيْهِ، وَقَرَأَ
بِالْمُعَوِّذَاتِ، وَمَسَحَ بِهِمَا جَسَدَهُ»
6319. Dari Aisyah
ڤ, bahwa apabila Rosulullah ﷺ
beranjak tidur, meniup dua tangannya lalu membacakan padanya muawwidzat
(Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas) lalu mengusapkannya pada badannya.
6320 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ، قَالَ: قَالَ
النَّبِيُّ ﷺ: «إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ،
فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ، ثُمَّ يَقُولُ: بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ
جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا
فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ»
6320. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ
bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian hendak berbaring tidur, hendaknya
ranjangnya dikibas dengan ujung pakaiannya, karena ia tidak tahu ada bahaya apa
semenjak ia tinggalkan, lalu ia berdoa: ‘Ya Allah, dengan menyebut nama-Mu
aku meletakkan lambungku dan hanya dengan pertolongan-Mu aku mengangkatnya.
Jika Engkau menahan ruhku (saat tidur hingga wafat) maka sanyangilah ia, dan
jika Engkau melepaskannya (hingga bangun kembali) maka jagalah ia seperti
penjagaan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang sholih.’”
13. Berdoa di Pertengahan Malam
6321 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ قَالَ: «يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا،
حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ، يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ،
مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ»
6321. Dari Abu
Huroiroh ﭬ bahwa Rosulullah ﷺ
bersabda: “Rob kita Tabāroka wa Ta’āla turun ke langit dunia pada sepertiga
malam terakhir lalu Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku pasti
Kukabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku pasti Kuberi, siapa yang memohon ampun
kepada-Ku pasti Kuampuni.’”
14. Berdoa Ketika Hendak Masuk Toilet
6322 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ﭬ، قَالَ: كَانَ
النَّبِيُّ ﷺ إِذَا دَخَلَ الخَلاَءَ قَالَ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الخُبُثِ وَالخَبَائِثِ»
6322. Dari Anas
bin Malik ﭬ, ia berkata: Apabila Nabi ﷺ
memasuki toilet berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan setan
laki-laki maupun setan perempuan.”[7]
15. Berdoa Ketika Subuh
6323 - عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ ﭬ، عَنِ النَّبِيِّ
ﷺ قَالَ: «سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ،
خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ،
أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ
لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. إِذَا
قَالَ حِينَ يُمْسِي فَمَاتَ دَخَلَ الجَنَّةَ - أَوْ: كَانَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ - وَإِذَا قَالَ
حِينَ يُصْبِحُ فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ مِثْلَهُ»
6323. Dari
Syaddad bin Aus ﭬ, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Istighfar paling utama adalah: ‘Ya Allah,
Engkau Robku, tidak ada yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkau menciptakanku,
aku hamba-Mu, aku akan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Mu semampuku
dan aku membenarkan janji pahala dari-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku,
aku mengakui semua dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku karena tidak ada yang
mengampuni semua dosa kecuali Engkau, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan
perbuatanku.’ Jika dibaca di sore hari lalu ia mati (sebelum pagi) maka
pasti masuk Surga —atau termasuk penghuni Surga— dan jika dibaca di pagi hari
lalu mati (sebelum malam) maka ia pasti masuk Surga.”
6324 - عَنْ حُذَيْفَةَ ﭬ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا أَرَادَ
أَنْ يَنَامَ قَالَ: «بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ
وَأَحْيَا» وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ: «الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا
وَإِلَيْهِ النُّشُورُ»
6324. Dari
Hudzaifah ﭬ, ia berkata: Apabila Nabi ﷺ
hendak tidur berdoa: “Dengan menyebut nama-Mu ya Allah aku tidur dan aku
bangun.” Apabila bangun dari tidurnya berdoa: “Segala puji milik Allah
yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan hanya kepada-Nya kami
dibangkitkan.”
6325 - عَنْ أَبِي ذَرٍّ ﭬ، قَالَ: كَانَ
النَّبِيُّ ﷺ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنَ اللَّيْلِ قَالَ: «اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا» فَإِذَا
اسْتَيْقَظَ قَالَ: «الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا
بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ»
6325. Dari Abu
Dzar ﭬ, ia berkata: Apabila Nabi ﷺ
hendak tidur di tempat
tidurnya berdoa: “Ya Allah, dengan menyebut nama-Mu aku tidur dan aku
bangun.” Apabila beliau bangun membaca: “Segala puji milik Allah yang
telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan hanya kepada-Nya kami
dibangkitkan.”
16. Berdoa dalam Sholat
6326 - عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ ﭬ: أَنَّهُ قَالَ
لِلنَّبِيِّ ﷺ: عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِي صَلاَتِي، قَالَ: «قُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا
كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ
عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ»
6326. Dari Abu
Bakar Ash-Shiddiq ﭬ, ia berkata kepada Nabi ﷺ: Tolong ajari aku doa yang akan kupanjatkan dalam sholatku
(yakni sebelum salam). Beliau menjawab: “Bacalah: ‘Ya Allah, sungguh aku
telah banyak sekali menzolimi diriku sendiri (dengan dosa), sementara tidak ada
yang mengampuni semua dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan
dari-Mu dan sanyangilah aku, sungguh Engkau Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.’”
6327 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ: ﵟوَلَا تَجۡهَرۡ
بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتۡ بِهَاﵞ [الإسراء:
110] «أُنْزِلَتْ
فِي الدُّعَاءِ»
6327. Dari Aisyah
ڤ, ayat “Kamu jangan mengeraskan sholatmu (yakni doa dalam
sholat) dan jangan pula hanya krentek hati, tetapi tempuhlah jalan pertengahan
(lirih) (QS. Al-Isro: 110),” diturunkan berkaitan dengan doa.
6328 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ﭬ، قَالَ: كُنَّا
نَقُولُ فِي الصَّلاَةِ: السَّلاَمُ عَلَى اللَّهِ، السَّلاَمُ عَلَى فُلاَنٍ، فَقَالَ
لَنَا النَّبِيُّ ﷺ ذَاتَ يَوْمٍ: «إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّلاَمُ، فَإِذَا قَعَدَ
أَحَدُكُمْ فِي الصَّلاَةِ فَلْيَقُلْ: التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ -
إِلَى قَوْلِهِ - الصَّالِحِينَ، فَإِذَا قَالَهَا أَصَابَ كُلَّ عَبْدٍ لِلَّهِ فِي السَّمَاءِ
وَالأَرْضِ صَالِحٍ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، ثُمَّ يَتَخَيَّرُ مِنَ الثَّنَاءِ مَا شَاءَ»
6328. Dari Ibnu
Mas’ud ﭬ, ia berkata: Kami dahulu berdoa dalam sholat: “Keselamatan atas
Allah dan keselamatan atas si fulan,” lalu Nabi ﷺ
menegur kami pada suatu hari: “Sesungguhnya Allah Maha Selamat. Apabila salah
seorang dari kalian duduk tasyahud bacalah: ‘Segala pujian milik Allah,
begitu pula semua sholat dan amal yang baik —sampai— orang-orang sholih.
Karena ucapan itu sudah mencakup semua orang sholih di langit maupun di bumi. Aku
bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi
bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya,’ lalu ia boleh memuji Allah (atau
berdoa) sesukanya.”
17. Berdoa Setelah Sholat
6329 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ، قَالُوا: يَا
رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالدَّرَجَاتِ وَالنَّعِيمِ المُقِيمِ.
قَالَ: «كَيْفَ ذَاكَ؟» قَالُوا: صَلَّوْا
كَمَا صَلَّيْنَا، وَجَاهَدُوا كَمَا جَاهَدْنَا، وَأَنْفَقُوا مِنْ فُضُولِ أَمْوَالِهِمْ،
وَلَيْسَتْ لَنَا أَمْوَالٌ. قَالَ: «أَفَلاَ أُخْبِرُكُمْ
بِأَمْرٍ تُدْرِكُونَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، وَتَسْبِقُونَ مَنْ جَاءَ بَعْدَكُمْ،
وَلاَ يَأْتِي أَحَدٌ بِمِثْلِ مَا جِئْتُمْ بِهِ إِلَّا مَنْ جَاءَ بِمِثْلِهِ؟ تُسَبِّحُونَ
فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ عَشْرًا، وَتَحْمَدُونَ عَشْرًا، وَتُكَبِّرُونَ عَشْرًا»
6329. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, bahwa orang-orang berkata: “Wahai Rosulullah, orang-orang kaya
memborong derajat tinggi dan kenikmatan abadi.” Beliau bertanya: “Bagaimana
bisa begitu?” Jawab mereka: “Mereka sholat seperti kami, mereka jihad seperti
kami, tetapi mereka mampu bersedekah dengan kelebihan harta mereka, sementara
kami tidak memiliki harta.” Beliau bersabda: “Maukah kalian kuberitahu sebuah
amalan yang akan menjangkau orang-orang sebelum kalian dan mengalahkan
orang-orang setelah kalian, dan tidak ada yang datang (pada hari Kiamat)
membawa pahala seperti kalian kecuali jika ia mengamalkannya juga? Yaitu setiap
selesai sholat kalian bertasbih 10 kali, bertahmid 10 kali, dan bertakbir 10
kali.”
6330 - عَنْ وَرَّادٍ مَوْلَى المُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ، قَالَ: كَتَبَ
المُغِيرَةُ، إِلَى مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ يَقُولُ
فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ إِذَا سَلَّمَ: «لاَ إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ
لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ»
6330. Dari Warrod
bekas budak Al-Mughiroh bin Syu’bah ﭬ,
ia berkata: Al-Mughiroh menulis surat kepada Mu’awiyah bin Abi Sufyan bahwa
Rosulullah ﷺ biasa membaca seusai salam dari sholat: “Tidak ada yang
berhak disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan hanya
milik-Nya, segala pujian hanya milik-Nya, dan Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang menahan apa yang Engkau beri, tidak ada yang
memberi apa yang Engkau tahan, dan kekayaan tidak berguna bagi pemiliknya dari
siksa-Mu.”
18. Firman Allah: “Doakan mereka”
6331 - عَنْ سَلَمَةِ بْنِ الأَكْوَعِ ﭬ، قَالَ: خَرَجْنَا
مَعَ النَّبِيِّ ﷺ إِلَى خَيْبَرَ، قَالَ رَجُلٌ مِنَ القَوْمِ: أَيَا عَامِرُ
لَوْ أَسْمَعْتَنَا مِنْ هُنَيْهَاتِكَ، فَنَزَلَ يَحْدُو بِهِمْ يُذَكِّرُ:
تَاللَّهِ لَوْلاَ اللَّهُ مَا اهْتَدَيْنَا، وَذَكَرَ شِعْرًا غَيْرَ هَذَا، وَلَكِنِّي
لَمْ أَحْفَظْهُ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «مَنْ هَذَا السَّائِقُ؟» قَالُوا: عَامِرُ بْنُ
الأَكْوَعِ، قَالَ: «يَرْحَمُهُ اللَّهُ»
وَقَالَ رَجُلٌ مِنَ القَوْمِ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَوْلاَ مَتَّعْتَنَا بِهِ؟ فَلَمَّا
صَافَّ القَوْمَ قَاتَلُوهُمْ، فَأُصِيبَ عَامِرٌ بِقَائِمَةِ سَيْفِ نَفْسِهِ فَمَاتَ،
فَلَمَّا أَمْسَوْا أَوْقَدُوا نَارًا كَثِيرَةً، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «مَا هَذِهِ النَّارُ؟ عَلَى أَيِّ شَيْءٍ تُوقِدُونَ؟»
قَالُوا: عَلَى حُمُرٍ إِنْسِيَّةٍ، فَقَالَ: «أَهْرِيقُوا
مَا فِيهَا وَكَسِّرُوهَا» قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَلاَ نُهَرِيقُ
مَا فِيهَا وَنَغْسِلُهَا؟ قَالَ: «أَوْ ذَاكَ»
6331. Dari
Salamah bin Al-Akwa’ ﭬ, ia berkata: Kami keluar bersama
Nabi ﷺ menuju Khoibar, lalu seorang dari kami berkata: “Wahai Amir,
jika boleh kamu bersenandung untuk kami dari qosidah rojazmu yang pendek,” lalu
ia bersenandung: “Demi Allah, seandainya bukan karena Allah tentu kami tidak
mendapatkan hidayah,” —ia menyebutkan syair-syair selain ini tetapi aku (Yahya
sang rowi) tidak hafal—. Rosulullah ﷺ
bersabda: “Siapa si pengendara unta yang bersenandung ini?” Mereka menjawab:
“Amir bin Al-Akwa’.” Beliau mendoakan: “Semoga Allah merahmatinya.” Seorang
dari kaum (yakni Umar) berkata: “Wahai Rosulullah, andai saja Anda membuat kami
senang dengan keberadaannya,” (yakni Umar memahami doa Nabi ﷺ itu isyarat ia akan wafat dalam peperangan). Ketika beliau
sudah menyiapkan barisan, mereka pun berperang dan Amir meninggal terkena ujung
pedangnya sendiri. Ketika sore hari, orang-orang menyalakan api banyak sekali
hingga Rosulullah ﷺ bertanya: “Api apa ini? Untuk
apa kalian menyalakannya?” Mereka menjawab: “Untuk memasak keledai peliharaan.”
Beliau menjawab: “Tumpahkan apa saja yang di dalamnya dan pecahkan wadah
tersebut.” Ada yang berkata: “Wahai Rosulullah, tidakkah kami tuangkan saja
isinya, sementara wadahnya kami cuci?” Beliau menjawab: “Baiklah.”
6332 - عَنِ ابْنِ أَبِي أَوْفَى ﭭ: كَانَ النَّبِيُّ
ﷺ إِذَا أَتَاهُ رَجُلٌ بِصَدَقَةٍ قَالَ: «اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ فُلاَنٍ» فَأَتَاهُ
أَبِي فَقَالَ: «اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي
أَوْفَى»
6332. Dari Ibnu
Abi Aufa ﭭ bahwa apabila Nabi ﷺ
didatangi seseorang membawa zakat maka mendoakannya: “Ya Allah, ampunilah dan
sayangilah keluarga si fulan.” Lalu ayahku datang dan beliau mendoakannya: “Ya
Allah, ampunilah dan sayangilah keluarga Abu Aufa.”
6333 - عَنْ جَرِيرٍ ﭬ، قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «أَلاَ تُرِيحُنِي مِنْ ذِي الخَلَصَةِ» وَهُوَ نُصُبٌ
كَانُوا يَعْبُدُونَهُ، يُسَمَّى الكَعْبَةَ اليَمَانِيَةَ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ،
إِنِّي رَجُلٌ لاَ أَثْبُتُ عَلَى الخَيْلِ، فَصَكَّ فِي صَدْرِي، فَقَالَ: «اللَّهُمَّ ثَبِّتْهُ، وَاجْعَلْهُ هَادِيًا مَهْدِيًّا»
قَالَ: فَخَرَجْتُ فِي خَمْسِينَ فَارِسًا مِنْ أَحْمَسَ مِنْ قَوْمِي، وَرُبَّمَا
قَالَ سُفْيَانُ: فَانْطَلَقْتُ فِي عُصْبَةٍ مِنْ قَوْمِي فَأَتَيْتُهَا فَأَحْرَقْتُهَا،
ثُمَّ أَتَيْتُ النَّبِيَّ ﷺ فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَاللَّهِ مَا أَتَيْتُكَ حَتَّى
تَرَكْتُهَا مِثْلَ الجَمَلِ الأَجْرَبِ، فَدَعَا لِأَحْمَسَ وَخَيْلِهَا
6333. Dari Jarir ﭬ, ia berkata: Rosulullah ﷺ
bersabda kepadaku: “Tidakkah kamu mau membuatku beristirahat dari Dzul
Kholashoh?” Ia berhala yang biasa disembah oleh orang-orang yang dijuluki
Ka’bah Yaman. Aku berkata: “Wahai Rosulullah, aku tidak kokoh (cakap) naik kuda.”
Maka beliau menepuk dadaku dengan keras dan berdoa: “Ya Allah kokohkan ia, dan
jadikan ia sebagai orang yang memberi petunjuk dan diberi petunjuk.” Maka aku
keluar bersama 50 pasukan berkuda dari suku Ahmas kaumku —atau Sufyan (rowi
hadits) berkata: aku berangkat bersama puluhan orang dari kaumku—. Aku
mendatanginya dan membakarnya. Lalu aku menemui Nabi ﷺ
dan berkata: “Wahai Rosulullah, tidakkah aku mendatangi Anda kecuali aku
meninggalkannya seperti onta yang berkudis.” Lalu beliau mendoakan kebaikan
atas suku Ahmas dan kuda mereka.
6334 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ، قَالَ: قَالَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ لِلنَّبِيِّ
ﷺ: أَنَسٌ خَادِمُكَ، قَالَ: «اللَّهُمَّ
أَكْثِرْ مَالَهُ، وَوَلَدَهُ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ»
6334. Dari Anas ﭬ, ia berkata: Ummu Sulaim (ibu Anas) berkata kepada Nabi ﷺ: “Ini Anas, pelayanmu.” Beliau berdoa: “Ya Allah, perbanyaklah
hartanya dan anaknya, serta berkahilah apa saja yang Engkau berikan padanya.”
6335 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: سَمِعَ النَّبِيُّ ﷺ رَجُلًا يَقْرَأُ
فِي المَسْجِدِ فَقَالَ: «رَحِمَهُ اللَّهُ، لَقَدْ
أَذْكَرَنِي كَذَا وَكَذَا آيَةً، أَسْقَطْتُهَا فِي سُورَةِ كَذَا وَكَذَا»
6335. Dari Aisyah
ڤ, ia berkata: Nabi ﷺ
mendengar seseorang membaca Al-Quran di Masjid lalu beliau bersabda: “Semoga
Allah merahmatinya, sungguh dia telah mengingatkanku ayat ini dan itu yang
telah terlupa dariku dari surat ini dan itu.”
6336 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ﭬ، قَالَ: قَسَمَ
النَّبِيُّ ﷺ قَسْمًا، فَقَالَ رَجُلٌ: إِنَّ هَذِهِ لَقِسْمَةٌ مَا أُرِيدَ
بِهَا وَجْهُ اللَّهِ، فَأَخْبَرْتُ النَّبِيَّ ﷺ فَغَضِبَ، حَتَّى
رَأَيْتُ الغَضَبَ فِي وَجْهِهِ، وَقَالَ: «يَرْحَمُ
اللَّهُ مُوسَى لَقَدْ أُوذِيَ بِأَكْثَرَ مِنْ هَذَا فَصَبَرَ»
6336. Dari Ibnu
Mas’ud ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ
membagi rampasan perang lalu ada yang berkata: “Pembagian ini niatnya bukan
karena Allah (yakni tidak adil).” Lalu aku sampaikan itu kepada Nabi ﷺ dan beliau marah hingga tampak kemarahan itu di wajahnya lalu
beliau bersabda: “Semoga Allah merahmati Musa, sungguh dia pernah disakiti
melebihi ini tetapi tetap sabar.”
19. Dibenci Bersajak Ketika Berdoa
6337 - عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ﭭ، قَالَ: «حَدِّثِ النَّاسَ كُلَّ جُمُعَةٍ مَرَّةً، فَإِنْ أَبَيْتَ
فَمَرَّتَيْنِ، فَإِنْ أَكْثَرْتَ فَثَلاَثَ مِرَارٍ، وَلاَ تُمِلَّ النَّاسَ هَذَا
القُرْآنَ، وَلاَ أُلْفِيَنَّكَ تَأْتِي القَوْمَ وَهُمْ فِي حَدِيثٍ مِنْ حَدِيثِهِمْ،
فَتَقُصُّ عَلَيْهِمْ، فَتَقْطَعُ عَلَيْهِمْ حَدِيثَهُمْ فَتُمِلُّهُمْ، وَلَكِنْ
أَنْصِتْ، فَإِذَا أَمَرُوكَ فَحَدِّثْهُمْ وَهُمْ يَشْتَهُونَهُ، فَانْظُرِ السَّجْعَ
مِنَ الدُّعَاءِ فَاجْتَنِبْهُ، فَإِنِّي عَهِدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَأَصْحَابَهُ لَا يَفْعَلُونَ إِلَّا ذَلِكَ» يَعْنِي لاَ يَفْعَلُونَ إِلَّا ذَلِكَ الِاجْتِنَابَ
6337. Dari
Ikrimah, dari Ibnu Abbas ﭭ, ia berkata: “Sampaikan hadits
kepada manusia sepekan sekali saja, jika tidak maka cukup dua kali, jika ingin
banyak cukup tiga kali, jangan membuat manusia merasa jenuh dari Al-Quran.
Jangan sampai aku mendapatimu mendatangi kaum yang sedang serius ngobrol lalu
kamu menyampaikan hadits kepada mereka hingga mereka merasa jenuh karena kamu
memotong obrolan mereka. Akan tetapi, diamlah. Jika memintamu, baru sampaikan
hadits kepadamu saat mereka berhasrat. Jauhilah bersajak dalam berdoa, karena
aku menyaksikan Rosulullah dan para Sahabatnya tidak melakukannya.”
20. Tegas Ketika Berdoa
6338 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلْيَعْزِمِ المَسْأَلَةَ،
وَلاَ يَقُولَنَّ: اللَّهُمَّ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِي، فَإِنَّهُ لاَ مُسْتَكْرِهَ
لَهُ»
6338. Dari Anas ﭬ, ia berkata: Rosulullah ﷺ
bersabda: “Apabila seorang dari kalian berdoa, semestinya tegas dalam meminta,
dan jangan sekali-kali berdoa: ‘Ya Allah, jika Engkau mau, berilah aku,’ karena
tidak ada yang bisa memaksa Allah.”[8]
6339 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ قَالَ: «لاَ يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ، اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي
إِنْ شِئْتَ، لِيَعْزِمِ المَسْأَلَةَ، فَإِنَّهُ لاَ مُكْرِهَ لَهُ»
6339. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, bahwa Rosulullah ﷺ
bersabda: “Jangan sekali-kali seorang dari kalian berdoa: ‘Ya Allah, ampuni aku
jika Engkau mau, ya Allah rahmati aku jika Engkau mau,’ tetapi tegaslah dalam
meminta karena tidak ada yang bisa memaksa-Nya.”
21. Doa Pasti Dikabulkan Asal Tidak
Tergesa-gesa
6340 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ قَالَ: «يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ، يَقُولُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ
لِي»
6340. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, bahwa Rosulullah ﷺ
bersabda: “Doa seorang dari kalian akan dikabulkan asal tidak tergesa-gesa,
dengan mengatakan: ‘Aku sudah berdoa tetapi kog belum dikabulkan.’”
22. Mengangkat Tangan Ketika Berdoa
6341 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ: «رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى رَأَيْتُ بَيَاضَ إِبْطَيْهِ»
6341. Dari Anas ﭬ, bahwa Nabi ﷺ
mengangkat kedua tangannya (ketika berdoa) hingga aku melihat putih ketiaknya.
23. Berdoa Tanpa Menghadap Qiblat
6342 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ، قَالَ: بَيْنَا النَّبِيُّ ﷺ يَخْطُبُ يَوْمَ
الجُمُعَةِ، فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَسْقِيَنَا،
فَتَغَيَّمَتِ السَّمَاءُ وَمُطِرْنَا، حَتَّى مَا كَادَ الرَّجُلُ يَصِلُ إِلَى مَنْزِلِهِ،
فَلَمْ تَزَلْ تُمْطَرُ إِلَى الجُمُعَةِ المُقْبِلَةِ، فَقَامَ ذَلِكَ الرَّجُلُ أَوْ
غَيْرُهُ، فَقَالَ: ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَصْرِفَهُ عَنَّا فَقَدْ غَرِقْنَا. فَقَالَ:
«اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا»
فَجَعَلَ السَّحَابُ يَتَقَطَّعُ حَوْلَ المَدِينَةِ، وَلاَ يُمْطِرُ أَهْلَ المَدِينَةِ
6342. Dari Anas
bin Malik ﭬ, ia berkata: Ketika Nabi ﷺ
sedang berkhutbah di hari Jum’at, tiba-tiba ada lelaki yang berdiri dan
berkata: “Ya Rosulullah, berdoalah kepada Allah agar menurunkan hujan untuk
kita.” Tiba-tiba langit mendung dan turun hujan, hingga seseorang pulang hampir
tidak sampai ke rumahnya. Hujan tersebut tidak berhenti sampai Jumat
berikutnya. Lalu lelaki itu atau lelaki lain berkata: “Berdoalah kepada Allah
agar hujan ini dijauhkan dari kita karena menyebabkan kita sampai tenggelam.”
Maka beliau berdoa: “Ya Allah, (turunkan hujan) di sekeliling kami dan jangan
tepat di atas kami.” Tiba-tiba awan berpindah ke sekeliling Madinah dan tidak
menghujani penduduk Madinah.
24. Berdoa Menghadap Qiblat
6343 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ ﭬ، قَالَ: «خَرَجَ النَّبِيُّ ﷺ إِلَى هَذَا المُصَلَّى يَسْتَسْقِي، فَدَعَا وَاسْتَسْقَى،
ثُمَّ اسْتَقْبَلَ القِبْلَةَ وَقَلَبَ رِدَاءَهُ»
6343. Dari
Abdullah bin Zaid ﭬ, ia berkata: “Nabi ﷺ keluar menuju tanah lapang untuk sholat Istisqo, beliau berdoa
meminta hujan, lalu menghadap qiblat dan membalik selendangnya.”
25. Doa Nabi ﷺ Panjang Usia dan Banyak Harta Kepada Pelayannya
6344 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ، قَالَ: قَالَتْ أُمِّي: يَا رَسُولَ
اللَّهِ، خَادِمُكَ أَنَسٌ، ادْعُ اللَّهَ لَهُ، قَالَ: «اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ، وَوَلَدَهُ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا
أَعْطَيْتَهُ»
6344. Dari Anas ﭬ, ia berkata: Ibuku berkata: “Wahai Rosulullah, ini pelayanmu
Anas, doakan ia kepada Allah.” Beliau berdoa: “Ya Allah, perbanyaklah hartanya
dan anaknya, serta berkahilah apa saja yang Engkau berikan padanya.”
26. Berdoa Ketika Sangat Sedih dan Khawatir
6345 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ﭭ، قَالَ: كَانَ
النَّبِيُّ ﷺ يَدْعُو عِنْدَ الكَرْبِ يَقُولُ: «لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ العَظِيمُ الحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ العَظِيمِ»
6345.
Dari Ibnu Abbas ﭭ, ia berkata: Nabi ﷺ biasa membaca saat sangat sedih dan khawatir: “Tidak ada yang
berhak disembah kecuali Allah yang Mahaagung lagi Mahalembut, tidak ada yang
berhak disembah kecuali Allah Pencipta langit dan bumi dan Pencipta Arsy yang
agung.”
6346 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ﭭ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ كَانَ يَقُولُ عِنْدَ الكَرْبِ: «لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ العَظِيمُ الحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ
وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ»
6346. Dari Ibnu
Abbas ﭭ, bahwa Rosulullah ﷺ
biasa membaca ketika sangat sedih dan khawatir: “Tidak ada yang berhak disembah
kecuali Allah Yang Mahaagung lagi Mahalembut. Tidak ada yang berhak disembah
kecuali Allah Pencipta Arsy yang agung. Tidak ada yang berhak disembah kecuali
Allah Pencipta langit dan bumi serta Pencipta Arsy yang mulia.”
27. Berlindung dari Beratnya Musibah
6347 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ: «كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَتَعَوَّذُ مِنْ: جَهْدِ البَلاَءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ،
وَسُوءِ القَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ» قَالَ سُفْيَانُ: «الحَدِيثُ ثَلاَثٌ،
زِدْتُ أَنَا وَاحِدَةً، لاَ أَدْرِي أَيَّتُهُنَّ هِيَ»
6347. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, bahwa Rosulullah ﷺ
berlindung dari beratnya musibah, terkena kesengsaraan, buruknya takdir, dan
kegembiraan musuh. Sufyan (rowi) berkata: “Asal hadits hanya tiga, dan aku
menambah satu, cuma aku lupa yang mana.”
28. Doa Nabi ﷺ: “Ya Allah, kumpulkan aku bersama teman-teman (para Nabi) di
Surga tertinggi”
6348 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ وَهُوَ
صَحِيحٌ: «لَنْ يُقْبَضَ نَبِيٌّ قَطُّ حَتَّى يَرَى
مَقْعَدَهُ مِنَ الجَنَّةِ، ثُمَّ يُخَيَّرُ» فَلَمَّا نَزَلَ بِهِ وَرَأْسُهُ
عَلَى فَخِذِي غُشِيَ عَلَيْهِ سَاعَةً ثُمَّ أَفَاقَ، فَأَشْخَصَ بَصَرَهُ إِلَى السَّقْفِ،
ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الْأَعْلَى»
قُلْتُ إِذًا لَا يَخْتَارُنَا، وَعَلِمْتُ أَنَّهُ الحَدِيثُ الَّذِي كَانَ يُحَدِّثُنَا
وَهُوَ صَحِيحٌ، قَالَتْ: فَكَانَتْ تِلْكَ آخِرَ كَلِمَةٍ تَكَلَّمَ بِهَا: «اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الْأَعْلَى»
6348. Dari Aisyah
ڤ, ia berkata: Rosulullah ﷺ
pernah bersabda saat masih sehat: “Tidak ada seorang Nabi pun dicabut ruhnya
kecuali melihat tempatnya di Surga lalu ia disuruh memilih (langsung masuk
Surga atau hidup sampai hari Kiamat).” Ketika beliau sakit dan kepalanya di
pangkuanku, beliau pinsan beberapa saat lalu siuman dan menengadahkan kepalanya
ke atap lalu berkata: “Ya Allah, (kumpulkan aku bersama) teman-teman (para
Nabi) di Surga tertinggi.” Tahulah aku bahwa beliau tidak memilih kami, dan aku
tahu bahwa peristiwa itu seperti hadits yang pernah disabdakannya saat masih
sehat. Itu adalah ucapan terakhir yang beliau ucapkan, yaitu: “Ya Allah,
(kumpulkan aku bersama) teman-teman (para Nabi) di Surga tertinggi.”
29. Meminta Mati atau Hidup
6349 - عَنْ قَيْسٍ، قَالَ: أَتَيْتُ خَبَّابًا، وَقَدِ اكْتَوَى سَبْعًا،
قَالَ: «لَوْلاَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ نَهَانَا أَنْ نَدْعُوَ بِالْمَوْتِ لَدَعَوْتُ بِهِ»
6349.
Dari Qois, ia berkata: Aku mendatangi Khobbab dan ada bekas tujuh kay padanya.
Ia berkata: “Seandainya Rosulullah ﷺ
tidak melarang kami berdoa meminta mati, tentu sudah kulakukan.”[9]
6350 - عَنْ قَيْسٍ، قَالَ: أَتَيْتُ خَبَّابًا، وَقَدِ اكْتَوَى سَبْعًا
فِي بَطْنِهِ، فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: «لَوْلاَ أَنَّ النَّبِيَّ
ﷺ نَهَانَا أَنْ نَدْعُوَ بِالْمَوْتِ لَدَعَوْتُ
بِهِ»
6350. Dari Qois,
ia berkata: Aku mendatangi Khobbab dan ada bekas tujuh kay pada perutnya. Ia
berkata: “Seandainya Nabi ﷺ tidak
melarang kami berdoa meminta mati, tentu sudah kulakukan.”
6351 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «لاَ يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمُ المَوْتَ
لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ مُتَمَنِّيًا لِلْمَوْتِ فَلْيَقُلْ:
اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ
الوَفَاةُ خَيْرًا لِي»
6351. Dari Anas ﭬ, ia berkata: Rosulullah ﷺ
bersabda: “Jangan sekali-kali seorang dari kalian berangan-angan mati karena
penderitaan yang dialaminya. Jika memang harus berandai-andai mati (karena
saking beratnya), berdoalah: ‘Ya Allah, hidupkan aku selama hidup itu baik
untukku, dan wafatkan aku jika wafat itu baik untukku.’”
30. Mendoakan Barokah Pada Anak Kecil dan
Mengusap Kepalanya
6352 - عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ ﭬ، قَالَ: ذَهَبَتْ
بِي خَالَتِي إِلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ، فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ
ابْنَ أُخْتِي وَجِعٌ، «فَمَسَحَ رَأْسِي، وَدَعَا لِي
بِالْبَرَكَةِ، ثُمَّ تَوَضَّأَ فَشَرِبْتُ مِنْ وَضُوئِهِ، ثُمَّ قُمْتُ خَلْفَ ظَهْرِهِ،
فَنَظَرْتُ إِلَى خَاتَمِهِ بَيْنَ كَتِفَيْهِ، مِثْلَ زِرِّ الحَجَلَةِ»
6352. Dari
As-Saib bin Yazid ﭬ, ia berkata: Bibiku membawaku
pergi menuju Rosulullah ﷺ dan berkata: “Wahai Rosulullah,
ini anak saudariku sakit.” Lalu beliau mengusap kepalaku, mendoakan barokah untukku,
lalu beliau berwudhu dan aku minum sisa air bekas wudhunya. Lalu aku berdiri di
belakangnya dan kuperhatikan stempel kenabian yang ada di antara dua pundaknya
sebesar telur puyuh.[10]
6353 - عَنْ أَبِي عُقَيْلٍ: أَنَّهُ كَانَ يَخْرُجُ بِهِ جَدُّهُ عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ هِشَامٍ مِنَ السُّوقِ - أَوْ: إِلَى السُّوقِ - فَيَشْتَرِي الطَّعَامَ،
فَيَلْقَاهُ ابْنُ الزُّبَيْرِ، وَابْنُ عُمَرَ، فَيَقُولاَنِ: «أَشْرِكْنَا، فَإِنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَدْ دَعَا لَكَ بِالْبَرَكَةِ» فَيُشْرِكُهُمْ، فَرُبَّمَا أَصَابَ الرَّاحِلَةَ كَمَا هِيَ،
فَيَبْعَثُ بِهَا إِلَى المَنْزِلِ
6353. Dari Abu
Uqoil, bahwa pamannya, Abdullah bin Hisyam, membawanya pulang dari pasar —atau
pergi ke pasar— membeli makanan. Lalu mereka berdua berjumpai Ibnu Zubair dan
Ibnu Umar dan keduanya berkata: “Jadikan kami partner bisnismu, karena Nabi ﷺ telah mendoakan barokah kepadamu.” Abdullah bin Hisyam
menjadikan keduanya partner bisnisnya dan kadang mendapatkan keuntungan berupa
hewan pengangkut barang yang mahal dan mengirimnya ke rumah.[11]
6354 - عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ ﭬ، «وَهُوَ الَّذِي مَجَّ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ فِي وَجْهِهِ وَهُوَ غُلاَمٌ مِنْ بِئْرِهِمْ»
6354. Dari Mahmud
bin Ar-Robi ﭬ, dia pernah diciprati Rosulullah ﷺ
dengan air sumur kaumnya pada wajahnya saat ia masih kecil.
6355 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: «كَانَ
النَّبِيُّ ﷺ يُؤْتَى بِالصِّبْيَانِ فَيَدْعُو لَهُمْ، فَأُتِيَ
بِصَبِيٍّ فَبَالَ عَلَى ثَوْبِهِ، فَدَعَا بِمَاءٍ فَأَتْبَعَهُ إِيَّاهُ، وَلَمْ
يَغْسِلْهُ»
6355. Dari Aisyah
ڤ, ia berkata: “Nabi ﷺ
biasa didatangkan padanya anak-anak kecil lalu beliau mendoakan mereka. Pernah
seorang anak kecil (bayi) didatangkan ke beliau lalu ia mengencingi baju
beliau, lalu beliau meminta diambilkan air lalu memercikkannya dan tidak
membasuhnya (mencucinya).”
6356 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ ثَعْلَبَةَ بْنِ صُعَيْرٍ ﭬ وَكَانَ رَسُولُ
اللَّهِ ﷺ قَدْ مَسَحَ عَنْهُ: أَنَّهُ رَأَى سَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ
يُوتِرُ بِرَكْعَةٍ
6356. Dari
Abdullah bin Tsa’labah bin Shu’air ﭬ
dan Rosulullah ﷺ pernah mengusap kepalanya, bahwa
ia pernah melihat Sa’ad bin Abi Waqqosh sholat witir satu rokaat.
31. Bersholawat Kepada Nabi ﷺ
6357 - عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، قَالَ: لَقِيَنِي
كَعْبُ بْنُ عُجْرَةَ، فَقَالَ: أَلاَ أُهْدِي لَكَ هَدِيَّةً؟ إِنَّ النَّبِيَّ ﷺ خَرَجَ عَلَيْنَا،
فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ عَلِمْنَا كَيْفَ نُسَلِّمُ عَلَيْكَ، فَكَيْفَ
نُصَلِّي عَلَيْكَ؟ قَالَ: «فَقُولُوا: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ،
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ»
6357. Dari
Abdurrohman bin Abi Laila, ia berkata: Ka’ab bin Ujroh menemuiku dan berkata:
Maukah kamu kuberi hadiah? Nabi ﷺ
keluar menemui kami dan kami berkata: “Wahai Rosulullah, kami sudah mengerti
cara mengucapkan salam kepadamu, lantas bagaimana cara mengucapkan sholawat
kepadamu?” Beliau menjawab: “Ucapkan: Ya Allah, curahkan sholawat kepada
Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, seperti Engkau curahkan sholawat kepada
kelurga Ibrohim, sungguh Engkau Mahaterpuji lagi Mahamulia. Ya Allah, curahkan
barokah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, seperti Engkau curahkan
barokah kepada kelurga Ibrohim, sungguh Engkau Mahaterpuji lagi Mahamulia.”
6358 - عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ ﭬ، قَالَ: قُلْنَا:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا السَّلاَمُ عَلَيْكَ، فَكَيْفَ نُصَلِّي؟ قَالَ: «قُولُوا: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ
وَرَسُولِكَ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ»
6358. Dari Abu
Sa’id Al-Khudri ﭬ, ia berkata: Kami para Sahabat
berkata: “Wahai Rosulullah, kami mengerti cara salam kepadamu, lantas bagaimana
cara bersholawat kepadamu?” Jawab beliau: “Ucapkan: ‘Ya Allah, curahkan
sholawat kepada Muhammad hamba-Mu dan utusan-Mu, seperti Engkau curahkan
sholawat kepada Ibrohim; dan curahkan barokah kepada Muhammad dan keluarganya,
seperti Engkau curahkan barokah kepada Ibrohim dan keluarganya.’”
32. Bersholawat Kepada Selain Nabi ﷺ
6359 - عَنِ ابْنِ أَبِي أَوْفَى ﭭ، قَالَ: كَانَ
إِذَا أَتَى رَجُلٌ النَّبِيَّ ﷺ بِصَدَقَتِهِ قَالَ: «اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَيْهِ» فَأَتَاهُ أَبِي بِصَدَقَتِهِ، فَقَالَ: «اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى»
6359. Dari Ibnu
Abi Aufa ﭭ, ia berkata: Apabila ada seseorang datang ke Nabi ﷺ membawa zakatnya maka beliau mendoakannya: “Ya Allah
bersholawatlah atasnya.” Ayahku datang kepada beliau membawa sedekahnya lalu
beliau mendoakannya: “Ya Allah, bersholawatlah kepada keluarga Abu Aufa.”[12]
6360 - عَنْ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ ﭬ، أَنَّهُمْ قَالُوا:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ؟ قَالَ: «قُولُوا: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ
وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ
مَجِيدٌ»
6360. Dari Abu
Humaid As-Sa’idi ﭬ, bahwa para Sahabat berkata:
“Wahai Rosulullah, bagaimana cara kami bersholawat kepadamu?” Jawab beliau:
“Ucapkan: ‘Ya Allah, curahkan sholawat kepada Muhammad, istri-istrinya, dan
keturunannya, seperti Engkau curahkan sholawat kepada keluarga Ibrohim; dan
curahkan barokah kepada Muhammad, istri-istrinya, dan keturunannya, seperti
Engkau curahkan barokah kepada keluarga Ibrohim, sungguh Engkau Maha Terpuji
lagi Maha Mulia.’”
33. Sabda Nabi ﷺ: “Siapa yang kusakiti, semoga itu menjadi penebus dosanya dan
meraih rahmat”
6361 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ: أَنَّهُ سَمِعَ
النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ فَأَيُّمَا
مُؤْمِنٍ سَبَبْتُهُ، فَاجْعَلْ ذَلِكَ لَهُ قُرْبَةً إِلَيْكَ يَوْمَ القِيَامَةِ»
6361. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, ia mendengar Nabi ﷺ
bersabda: “Ya Allah, siapa saja dari orang beriman yang aku maki (didoakan
buruk atau disakiti), jadikanlah itu sebagai qurbah kepada-Mu (kedekatan berupa ampunan dan
rahmat) untuknya pada hari Kiamat.”
34. Berlindung dari Fitnah
6362 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ: سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ ﷺ حَتَّى أَحْفَوْهُ
المَسْأَلَةَ، فَغَضِبَ فَصَعِدَ المِنْبَرَ، فَقَالَ: «لاَ تَسْأَلُونِي اليَوْمَ عَنْ شَيْءٍ إِلَّا بَيَّنْتُهُ لَكُمْ»
فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ يَمِينًا وَشِمَالًا، فَإِذَا كُلُّ رَجُلٍ لاَفٌّ رَأْسَهُ فِي
ثَوْبِهِ يَبْكِي، فَإِذَا رَجُلٌ كَانَ إِذَا لاَحَى الرِّجَالَ يُدْعَى لِغَيْرِ
أَبِيهِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَبِي؟ قَالَ: «حُذَافَةُ» ثُمَّ أَنْشَأَ عُمَرُ فَقَالَ: رَضِينَا
بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ ﷺ رَسُولًا، نَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنَ الفِتَنِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «مَا رَأَيْتُ فِي الخَيْرِ وَالشَّرِّ كَاليَوْمِ قَطُّ، إِنَّهُ
صُوِّرَتْ لِي الجَنَّةُ وَالنَّارُ، حَتَّى رَأَيْتُهُمَا وَرَاءَ الحَائِطِ».
وَكَانَ قَتَادَةُ، يَذْكُرُ عِنْدَ هَذَا الحَدِيثِ هَذِهِ الآيَةَ: ﵟيَـٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَسۡـَٔلُواْ عَنۡ أَشۡيَآءَ إِن تُبۡدَ لَكُمۡ
تَسُؤۡكُمۡﵞ [المائدة: 101]
6362. Dari Anas ﭬ, bahwa orang-orang banyak bertanya kepada Rosulullah ﷺ hingga beliau marah dan naik mimbar seraya berkata: “Tidaklah
kalian bertanya kepadaku pada hari ini tentang apapun melainkan aku jawab untuk
kalian.” Aku perhatikan kanan dan kiri, ternyata setiap orang menyelimutkan
bajunya ke kepalanya sambil menangis (karena kemarahan beliau). Tiba-tiba
lelaki yang biasanya jika sedang bertengkar dipanggil dengan selain nama
ayahnya, bertanya: “Wahai Rosulullah, siapa ayahku?” Beliau menjawab:
“Hudzafah.” Lalu Umar segera berkata: “Kami ridho Allah sebagai Rob, Islam
sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rosul. Kami berlindung kepada Allah dari
fitnah-fitnah.” Rosulullah ﷺ
bersabda: “Aku belum pernah melihat kebaikan dan keburukan yang lebih dahsyat
daripada hari ini, yaitu Surga dan Neraka ditampakkan padaku hingga aku melihat
keduanya dari belakang tembok itu.” Qotadah ketika menyampaikan hadits ini
menyebutkan ayat: “Wahai orang-orang beriman janganlah kalian bertanya
tentang perkara-perkara yang jika dijawab justru akan memberatkan kalian.”
(QS. Al-Maidah: 101)
35. Berlindung dari Dikalahkan Seseorang
6363 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ﭬ، قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ ﷺ لِأَبِي طَلْحَةَ: «التَمِسْ
لَنَا غُلاَمًا مِنْ غِلْمَانِكُمْ يَخْدُمُنِي» فَخَرَجَ بِي أَبُو طَلْحَةَ
يُرْدِفُنِي وَرَاءَهُ، فَكُنْتُ أَخْدُمُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كُلَّمَا نَزَلَ،
فَكُنْتُ أَسْمَعُهُ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ: «اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالبُخْلِ،
وَالجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ». فَلَمْ أَزَلْ
أَخْدُمُهُ حَتَّى أَقْبَلْنَا مِنْ خَيْبَرَ، وَأَقْبَلَ بِصَفِيَّةَ بِنْتِ حُيَيٍّ
قَدْ حَازَهَا، فَكُنْتُ أَرَاهُ يُحَوِّي وَرَاءَهُ بِعَبَاءَةٍ أَوْ كِسَاءٍ ثُمَّ
يُرْدِفُهَا وَرَاءَهُ، حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالصَّهْبَاءِ صَنَعَ حَيْسًا فِي نِطَعٍ،
ثُمَّ أَرْسَلَنِي فَدَعَوْتُ رِجَالًا فَأَكَلُوا، وَكَانَ ذَلِكَ بِنَاءَهُ بِهَا.
ثُمَّ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا بَدَا لَهُ أُحُدٌ، قَالَ: «هَذَا جُبَيْلٌ يُحِبُّنَا وَنُحِبُّهُ» فَلَمَّا
أَشْرَفَ عَلَى المَدِينَةِ قَالَ: «اللَّهُمَّ إِنِّي
أُحَرِّمُ مَا بَيْنَ جَبَلَيْهَا، مِثْلَ مَا حَرَّمَ بِهِ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ،
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِي مُدِّهِمْ وَصَاعِهِمْ»
6363. Dari Anas
bin Malik ﭬ, ia berkata: Rosulullah ﷺ
berkata kepada Abu Tholhah (ayah tiri Anas): “Carikan aku seorang anak dari
anak-anakmu yang akan menjadi pelayanku.” Maka Abu Tholhah keluar membawaku
sambil memboncengku di belakangnya. Maka aku menjadi pelayan Rosulullah ﷺ selama beliau singgah (baik di Madinah maupun selainnya), dan
aku sering mendengar beliau berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
khawatir (hari esok) dan sedih (masa lalu), lemah dan malas, pelit dan penakut,
terlilit hutang, dan dikalahkan orang.” Aku senantiasa melayani beliau
termasuk keberangkatan pulang dari Khoibar, dan beliau pulang membawa Shofiyah
binti Huyay dari tawanan beliau. Aku melihat beliau memasang sekedup dari mantel
atau selendang lalu membonceng Shofiyyah padanya di belakang beliau. Ketika
sampai di Shohba, beliau membuat hais (campuran kurma, keju, minyak untuk
walimah) di sebuah nampan, lalu beliau mengutusku untuk memanggil beberapa
orang untuk makan, dan itu adalah awal rumah tangga beliau dengan Shofiyyah.
Lalu beliau melanjutkan perjalanan hingga terlihat Uhud dan beliau bersabda:
“Ini gunung yang mencintai kami dan kami mencintainya.” Ketika beliau sudah
melihat Madinah dari kejauhan, berdoa: “Ya Allah, aku haramkan apa yang ada di
antara batas dua perbukitan Madinah, seperti apa yang diharamkan Ibrohim atas
Makkah. Ya Allah, berkahilah takaran mud mereka dan sho mereka.”[13]
36. Berlindung dari Siksa Kubur
6364 - عَنْ أُمِّ خَالِدٍ بِنْتِ خَالِدٍ ڤ، قَالَتْ: سَمِعْتُ
النَّبِيَّ ﷺ يَتَعَوَّذُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ
6364. Dari Ummu
Kholid binti Kholid, ia berkata: Aku mendengar Nabi ﷺ
berlindung dari siksa kubur.
6365 - عَنْ مُصْعَبٍ: كَانَ سَعْدٌ يَأْمُرُ بِخَمْسٍ، وَيَذْكُرُهُنَّ
عَنِ النَّبِيِّ ﷺ أَنَّهُ كَانَ يَأْمُرُ بِهِنَّ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ
مِنَ الجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ العُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ
مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا - يَعْنِي فِتْنَةَ
الدَّجَّالِ - وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ»
6365. Dari
Mus’ab, bahwa Sa’ad menyuruh lima hal dan ia menyebutkan bahwa lima hal itu
perintah Nabi ﷺ, yaitu: “Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari pelit, aku berlindung kepada-Mu dari penakut, aku
berlindung kepada-Mu dari pikun, aku berlindung kepada-Mu dari ujian dunia
—yakni Dajjal—, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.”
6366 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: دَخَلَتْ عَلَيَّ عَجُوزَانِ
مِنْ عُجُزِ يَهُودِ المَدِينَةِ، فَقَالَتَا لِي: إِنَّ أَهْلَ القُبُورِ يُعَذَّبُونَ
فِي قُبُورِهِمْ، فَكَذَّبْتُهُمَا، وَلَمْ أُنْعِمْ أَنْ أُصَدِّقَهُمَا، فَخَرَجَتَا،
وَدَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ ﷺ، فَقُلْتُ لَهُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ عَجُوزَيْنِ، وَذَكَرْتُ
لَهُ، فَقَالَ: «صَدَقَتَا، إِنَّهُمْ يُعَذَّبُونَ
عَذَابًا تَسْمَعُهُ البَهَائِمُ كُلُّهَا» فَمَا رَأَيْتُهُ بَعْدُ فِي
صَلاَةٍ إِلَّا تَعَوَّذَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ
6366. Dari Aisyah
ڤ, ia berkata: Dua wanita tua dari Yahudi Madinah mendatangiku
dan berkata: “Para penghuni kubur disiksa dikuburnya.” Kudustakan ucapan
keduanya dan aku tidak yakin untuk membenarkan keduanya. Lalu keduanya pergi.
Ketika Nabi ﷺ masuk menemuiku maka kukatakan kepadanya: “Wahai Rosulullah,
dua orang wanita tua...,” kuceritakan dan beliau menjawab: “Keduanya benar,
para penghuni kubur disiksa dan didengar oleh semua hewan.” Setelah itu,
kulihat beliau dalam sholatnya selalu berlindung dari siksa kubur.
37. Berlindung dari Ujian Kehidupan dan
Kematian
6367 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ﭬ، قَالَ: كَانَ
نَبِيُّ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ وَالهَرَمِ، وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ»
6367. Dari Anas
bin Malik ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ
berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari lemah, malas, penakut, pelit,
pikun, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung
kepada-Mu dari ujian kehidupan dan kematian.”[14]
38. Berlindung dari Perbuatan Dosa dan Hutang
6368 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ يَقُولُ:
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ وَالهَرَمِ،
وَالمَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ، وَمِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ وَعَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ
النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ
فِتْنَةِ الفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ. اللَّهُمَّ
اغْسِلْ عَنِّي خَطَايَايَ بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالبَرَدِ، وَنَقِّ قَلْبِي مِنَ الخَطَايَا
كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ
خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ»
6368. Dari Aisyah
ڤ, bahwa Nabi ﷺ biasa
berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari malas dan pikun, perbuatan
dosa dan hutang, dari ujian kubur dan siksa kubur, dari ujian Neraka dan siksa
Neraka, dari keburukan ujian kekayaan, aku berlindung dari ujian kemiskinan,
aku berlindung dari ujian Al-Masih Dajjal. Ya Allah, bersihkanlah dosa-dosaku
dengan air salju dan embun, dan bersihkanlah hatiku dari dosa-dosaku seperti
Engkau membersihkan baju putih dari kotoran, serta jauhkan diriku dari
dosa-dosaku, sebagaimana Engkau jauhkan timur dari barat.”
39. Berlindung dari Sifat Penakut
6369 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ﭬ، قَالَ: كَانَ
النَّبِيُّ ﷺ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ،
وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ»
6369. Dari Anas
bin Malik ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ
biasa berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari khawatir (hari esok) dan
sedih (masa lalu), lemah dan malas, penakut dan pelit, terlilit hutang dan
dikalahkan musuh.”
40. Berlindung dari Sifat Pelit
6370 - عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ
ﭬ، كَانَ يَأْمُرُ بِهَؤُلاَءِ الخَمْسِ: وَيُحَدِّثُهُنَّ عَنِ
النَّبِيِّ ﷺ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ
بِكَ مِنَ البُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى
أَرْذَلِ العُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ
عَذَابِ القَبْرِ»
6370. Dari Mus’ab
bin Sa’ad, dari Sa’ad bin Abi Waqqosh ﭬ,
bahwa ia memerintahkan lima perkara dan menyampaikan bahwa ia berasal dari Nabi
ﷺ: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari pelit. Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari penakut. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
pikun. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ujian dunia. Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.”
41. Berlindung dari Pikun
6371 - عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ﭬ، قَالَ: كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَتَعَوَّذُ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ
مِنَ الهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ البُخْلِ»
6371. Dari Anas
bin Malik ﭬ, ia berkata: Rosulullah ﷺ
biasa berlindung dalam doa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari malas, aku
berlindung kepada-Mu dari penakut, aku berlindung kepada-Mu dari pikun, dan aku
berlindung kepada-Mu dari pelit.”
42. Berdoa Diangkatnya Wabah dan Penyakit
6372 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا المَدِينَةَ كَمَا حَبَّبْتَ
إِلَيْنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ، وَانْقُلْ حُمَّاهَا إِلَى الجُحْفَةِ، اللَّهُمَّ
بَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا وَصَاعِنَا»
6372. Dari Aisyah
ڤ, ia berkata: Nabi ﷺ
berdoa: “Ya Allah, jadikan
kami mencintai Madinah sebagaimana Engkau jadikan kami mencintai Makkah, bahkan
lebih mencintai Makkah; pindahkan demam Madinah ke Juhfah; ya Allah, berkahi
untuk kami takaran mud dan sho kami.”[15]
6373 - عَنْ سَعْدٍ ﭬ، قَالَ: عَادَنِي رَسُولُ اللَّهِ ﷺ فِي حَجَّةِ الوَدَاعِ،
مِنْ شَكْوَى أَشْفَيْتُ مِنْهُ عَلَى المَوْتِ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، بَلَغَ
بِي مَا تَرَى مِنَ الوَجَعِ، وَأَنَا ذُو مَالٍ، وَلاَ يَرِثُنِي إِلَّا ابْنَةٌ لِي
وَاحِدَةٌ، أَفَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثَيْ مَالِي؟ قَالَ: «لاَ» قُلْتُ: فَبِشَطْرِهِ؟ قَالَ: «الثُّلُثُ كَثِيرٌ، إِنَّكَ أَنْ تَذَرَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ
خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَذَرَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ، وَإِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ
نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ، حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي
فِي امْرَأَتِكَ» قُلْتُ: أَأُخَلَّفُ بَعْدَ أَصْحَابِي؟ قَالَ: «إِنَّكَ لَنْ تُخَلَّفَ، فَتَعْمَلَ عَمَلًا تَبْتَغِي بِهِ
وَجْهَ اللَّهِ، إِلَّا ازْدَدْتَ دَرَجَةً وَرِفْعَةً، وَلَعَلَّكَ تُخَلَّفُ حَتَّى
يَنْتَفِعَ بِكَ أَقْوَامٌ وَيُضَرَّ بِكَ آخَرُونَ، اللَّهُمَّ أَمْضِ لِأَصْحَابِي
هِجْرَتَهُمْ، وَلاَ تَرُدَّهُمْ عَلَى أَعْقَابِهِمْ، لَكِنِ البَائِسُ سَعْدُ ابْنُ
خَوْلَةَ» قَالَ سَعْدٌ: رَثَى لَهُ النَّبِيُّ ﷺ مِنْ أَنْ تُوُفِّيَ
بِمَكَّةَ
6373. Dari Sa’ad ﭬ, ia berkata: Rosulullah ﷺ
membesukku pada Haji Wada ketika aku sakit parah yang kukhawatirkan
mengantarkanku kepada kematian, lalu aku berkata: “Wahai Rosulullah, sakitku
ini sangat parah sebagaimana yang Anda lihat, sementara aku orang kaya, dan aku
tidak meninggalkan ahli waris selain seorang putriku, bolehkah aku sedekah dua
pertiga hartaku?” Jawab beliau: “Tidak.” Aku berkata: “Setengahnya?” Jawab
beliau: “Sepertiga saja dan itu sudah banyak. Kamu meninggalkan ahli warismu
dalam keadaan kecukupan lebih baik daripada meninggalkan mereka dalam keadaan
miskin sehingga meminta-minta kepada manusia. Tidaklah kamu mengeluarkan
nafkahmu karena mencari wajah Allah melainkan kamu diberi pahala hingga suapan
yang kamu masukkan ke mulut istrimu.” Aku bertanya: “Apakah aku akan tertinggal
di sini setelah hijroh bersama sahabat-sahabatku?” Jawab beliau: “Kamu tidak
akan tertinggal, karena kamu akan beramal mencari wajah Allah sehingga kamu
menambah derajat dan pahala. Mudah-mudahan kamu panjang usia hingga kaum
Muslimin mendapat manfaat darimu dan orang-orang (kafir) mendapat mudhorot
darimu (yakni memimpin pasukan perang). ‘Ya Allah, sempurnakan hijroh para
Sahabatku, dan jangan jadikan mereka kembali ke belakang.’ Tapi sangat disayangkan
Sa’ad bin Khoulah.” Sa’ad bin Abi Waqqosh berkata: Nabi ﷺ menyayangkannya karena wafat di Makkah (padahal sudah hijroh).
43. Berlindung dari Pikun, Ujian Dunia, dan
Ujian Neraka
6374 - عَنْ سَعْدٍ ﭬ، قَالَ: تَعَوَّذُوا بِكَلِمَاتٍ كَانَ
النَّبِيُّ ﷺ يَتَعَوَّذُ بِهِنَّ: «اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ البُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ
مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ العُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا،
وَعَذَابِ القَبْرِ»
6374. Dari Sa’ad
bin Abi Waqqosh ﭬ, ia berkata: Berlindunglah
kalian dengan kalimat yang dijadikan perlindungan oleh Nabi ﷺ: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penakut, aku
berlindung kepada-Mu dari pelit, aku berlindung kepada-Mu dari pikun, dan aku
berlindung kepada-Mu dari ujian dunia dan siksa kubur.”
6375 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ يَقُولُ:
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ وَالهَرَمِ،
وَالمَغْرَمِ وَالمَأْثَمِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
وَفِتْنَةِ النَّارِ، وَفِتْنَةِ القَبْرِ وَعَذَابِ القَبْرِ، وَشَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى،
وَشَرِّ فِتْنَةِ الفَقْرِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، اللَّهُمَّ
اغْسِلْ خَطَايَايَ بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالبَرَدِ، وَنَقِّ قَلْبِي مِنَ الخَطَايَا
كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ
كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ»
6375. Dari Aisyah
ڤ, ia berkata: Nabi ﷺ
biasa berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari malas dan pikun,
perbuatan dosa, hutang, ujian kubur (pertanyaan Munkar-Nakir), siksa kubur,
ujian Neraka (pertanyaan Malaikat penjaga pintu Neraka) maupun siksa Neraka,
buruknya ujian kaya (sombong dan tidak mengeluarkan hak harta), dan aku
berlindung kepada-Mu dari ujian kemiskinan (tidak ridho atas pemberian Allah
hingga buta mata dalam mencari harta), aku berlindung kepadamu dari ujian
Dajjal. Ya Allah, cucilah dosa-dosaku dengan air salju dan embun, dan
bersihkanlah hatiku dari dosa-dosa seperti Engkau membersihkan baju putih dari
noda, dan jauhkanlah aku dari dosa-dosaku seperti Engkau menjauhkan timur dari
barat.”
44. Berlindung dari Ujian Kaya
6376 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ يَتَعَوَّذُ:
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ
وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ
عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الغِنَى، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ»
6376. Dari Aisyah
ڤ, bahwa Nabi ﷺ biasa
berlindung dari: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ujian Neraka dan
siksa Neraka; aku berlindung kepada-Mu dari ujian kubur dan aku berlindung
kepada-Mu dari siksa kubur; aku berlindung kepada-Mu dari ujian kaya; aku
berlindung kepada-Mu dari ujian miskin; aku berlindung kepada-Mu dari ujian
Al-Masih Ad-Dajjal.”
45. Berlindung dari Ujian Miskin
6377 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ
النَّارِ، وَفِتْنَةِ القَبْرِ وَعَذَابِ القَبْرِ، وَشَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى وَشَرِّ
فِتْنَةِ الفَقْرِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ
الدَّجَّالِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ قَلْبِي بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالبَرَدِ، وَنَقِّ قَلْبِي
مِنَ الخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَبَاعِدْ بَيْنِي
وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ، وَالمَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ»
6377. Dari Aisyah
ڤ, ia berkata: Nabi ﷺ
biasa berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ujian Neraka dan siksa
Neraka, ujian kubur dan siksa kubur, keburukan ujian kaya dan keburukan ujian
miskin. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan ujian Al-Masih
Ad-Dajjal. Ya Allah, cucilah jantungku dengan air salju dan embun, dan
bersihkanlah jantungku dari dosa-dosa sebagaimana Engkau membersihkan baju
putih dari kotoran, dan jauhkanlah diriku dari dosa-dosa sebagaimana Engkau
jauhkan timur dari barat. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari malas,
perbuatan dosa, dan hutang.”
46. Berdoa Meminta Banyak Harta Disertai
Barokah
6378 - عَنْ أُمِّ سُلَيْمٍ ڤ، أَنَّهَا قَالَتْ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَنَسٌ خَادِمُكَ، ادْعُ اللَّهَ لَهُ، قَالَ: «اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ، وَوَلَدَهُ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا
أَعْطَيْتَهُ»
6378. Dari Ummu
Sulaim ڤ, ia berkata: “Wahai Rosulullah, ini Anas pelayanmu, tolong
doakan ia kepada Allah.” Beliau berdoa: “Ya Allah, perbanyaklah hartanya dan
anaknya, serta berkahilah apa saja yang Engkau berikan kepadanya.”
47. Berdoa Meminta Banyak Anak Disertai
Barokah
6380 - قَالَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ ڤ: أَنَسٌ خَادِمُكَ،
قَالَ: «اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ، وَوَلَدَهُ،
وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ»
6380. Ummu Sulaim
ڤ berkata: “Ini Anas pelayanmu.” Beliau berdoa: “Ya Allah,
perbanyaklah harta dan anaknya, dan berkahilah apa saja yang Engkau berikan
kepadanya.”
48. Berdoa Ketika Istikhoroh
6382 - عَنْ جَابِرٍ ﭬ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ
فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، كَالسُّورَةِ مِنَ القُرْآنِ: «إِذَا هَمَّ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ
ثُمَّ يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ،
وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ العَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ
وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الغُيُوبِ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ
هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي -
أَوْ قَالَ: فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ - فَاقْدُرْهُ لِي، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ
أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي -
أَوْ قَالَ: فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ - فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ، وَاقْدُرْ
لِي الخَيْرَ حَيْثُ كَانَ، ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ، وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ»
6382. Dari Jabir ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ
mengajari kami istikhoroh untuk menyelesaikan semua urusan, seperti mengajari
kami Al-Quran: “Apabila seseorang berkeinginan kuat atas suatu perkara,
semestinya sholat dua rokaat lalu berdoa: ‘Ya Allah, aku istikhoroh (meminta
pertimbangan dari beberapa pilihan) kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku meminta
kemampuan dengan kemampuan-Mu, aku meminta sebagian karunia-Mu yang agung,
karena Engkau Mahamampu dan aku tidak mampu, Maha Berilmu dan aku tidak
berilmu, dan Engkau Maha Mengetahui semua perkara ghoib. Ya Allah, jika Engkau tahu
perkara ini baik untuk agamaku, hidupku, dan Akhiratku —atau: duniaku dan Akhiratku—,
maka tetapkanlah ia untukku; dan jika Engkau tahu perkara ini buruk untuk
agamaku, hidupku, dan Akhiratku —atau: duniaku dan Akhiratku—, maka palingkan
ia dariku dan palingkan aku darinya dan tetapkan kebaikan untukku apapun
bentuknya lalu jadikan aku ridho atasnya,’ lalu ia menyebutkan hajatnya.”
49. Berdoa Sehabis Berwudhu
6383 - عَنْ أَبِي مُوسَى ﭬ، قَالَ: دَعَا
النَّبِيُّ ﷺ بِمَاءٍ فَتَوَضَّأَ بِهِ، ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ فَقَالَ:
«اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعُبَيْدٍ أَبِي عَامِرٍ»
وَرَأَيْتُ بَيَاضَ إِبْطَيْهِ، فَقَالَ: «اللَّهُمَّ
اجْعَلْهُ يَوْمَ القِيَامَةِ فَوْقَ كَثِيرٍ مِنْ خَلْقِكَ مِنَ النَّاسِ»
6383. Dari Abu
Musa ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ
meminta diambilkan air lalu digunakan berwudhu lalu mengangkat tangannya sambil
berdoa: “Ya Allah, ampunilah Ubaid Abu Amir,” dan aku melihat putih ketiaknya
dan beliau melanjutkan: “Ya Allah, jadikan ia pada hari Kiamat di atas kebanyakan
orang dari makhluk-Mu.”
50. Berdoa Ketika Jalan Mendaki
6384 - عَنْ أَبِي مُوسَى ﭬ، قَالَ: كُنَّا
مَعَ النَّبِيِّ ﷺ فِي سَفَرٍ، فَكُنَّا إِذَا عَلَوْنَا كَبَّرْنَا، فَقَالَ
النَّبِيُّ ﷺ: «أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا
عَلَى أَنْفُسِكُمْ، فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا، وَلَكِنْ تَدْعُونَ
سَمِيعًا بَصِيرًا» ثُمَّ أَتَى عَلَيَّ وَأَنَا أَقُولُ فِي نَفْسِي: لاَ
حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، فَقَالَ: «يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ، قُلْ: لاَ حَوْلَ
وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الجَنَّةِ» أَوْ قَالَ: «أَلاَ أَدُلُّكَ
عَلَى كَلِمَةٍ هِيَ كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الجَنَّةِ؟ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا
بِاللَّهِ»
6384. Dari Abu
Musa ﭬ, ia berkata: Kami safar bersama Nabi ﷺ.
Ketika mendaki, mereka bertakbir (keras) lalu beliau menegur: “Wahai manusia,
sayangi diri kalian, sesungguhnya kalian tidak menyeru yang tuli dan buta,
tetapi kalian menyeru Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat.” Lalu beliau
mendatangiku sementara aku membatin dzikir lā haula walā quwwata illā billāh
(tidak ada kemampuan meninggalkan dosa dan melaksanakan ketaatan kecuali atas
pertolongan Allah), lalu beliau bersabda: “Wahai Abdullah bin Qois, ucapkan lā
haula walā quwwata illā billāh, kaerna ia salah satu simpanan di Surga,” atau
beliau bersabda: “Maukah kamu kutunjukkan sebuah kalimat yang merupakan salah
satu simpanan Surga? lā haula walā quwwata illā billāh.”
51. Berdoa Ketika Menuruni Lembah[16]
52. Berdoa Ketika Safar Maupun Pulang
6385 - عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ ﭭ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ كَانَ إِذَا قَفَلَ مِنْ غَزْوٍ أَوْ حَجٍّ أَوْ عُمْرَةٍ يُكَبِّرُ
عَلَى كُلِّ شَرَفٍ مِنَ الأَرْضِ ثَلاَثَ تَكْبِيرَاتٍ، ثُمَّ يَقُولُ: «لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ
المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. آيِبُونَ تَائِبُونَ
عَابِدُونَ، لِرَبِّنَا حَامِدُونَ. صَدَقَ اللَّهُ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ
الأَحْزَابَ وَحْدَهُ»
6385. Dari
Abdullah bin Umar ﭭ, bahwa apabila Rosulullah pulang
dari peperangan, haji, maupun umroh bertakbir ketika mendaki di jalan sebanyak
tiga kali lalu membaca: “Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah, hanya
Dia tanpa ada sekutu bagi-Nya, seluruh kerajaan milik-Nya, seluruh pujian
milik-Nya, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Kami orang-orang yang kembali
(dari safar), kembali (dari dosa), senantiasa beribadah dan senantiasa hanya
memuji-Nya. Allah menetapi janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan Dia sendiri yang
mengalahkan pasukan gabungan.”[17]
53. Mendoakan Orang yang Menikah
6386 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ، قَالَ: رَأَى النَّبِيُّ ﷺ عَلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ عَوْفٍ أَثَرَ صُفْرَةٍ، فَقَالَ: «مَهْيَمْ،
أَوْ: مَهْ» قَالَ: قَالَ: تَزَوَّجْتُ
امْرَأَةً عَلَى وَزْنِ نَوَاةٍ مِنْ ذَهَبٍ، فَقَالَ: «بَارَكَ اللَّهُ لَكَ، أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ»
6386. Dari Anas ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ
melihat bekas parfum pengantin pada Abdurrohman bin Auf lalu berkata: “Ada apa
denganmu?” Abdurrohman menjawab: “Aku habis menikahi seorang wanita Anshor
dengan mahar sebutir emas.” Beliau mendoakannya: “Semoga Allah memberkahimu,
adakan walimah meski dengan seekor kambing.”
6387 - عَنْ جَابِرٍ ﭬ، قَالَ: هَلَكَ أَبِي وَتَرَكَ سَبْعَ
أَوْ تِسْعَ بَنَاتٍ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «تَزَوَّجْتَ يَا جَابِرُ؟» قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ:
«بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا؟» قُلْتُ: ثَيِّبًا،
قَالَ: «هَلَّا جَارِيَةً تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ،
أَوْ تُضَاحِكُهَا وَتُضَاحِكُكَ» قُلْتُ: هَلَكَ أَبِي فَتَرَكَ سَبْعَ
أَوْ تِسْعَ بَنَاتٍ، فَكَرِهْتُ أَنْ أَجِيئَهُنَّ بِمِثْلِهِنَّ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً
تَقُومُ عَلَيْهِنَّ، قَالَ: «فَبَارَكَ اللَّهُ عَلَيْكَ»
6387. Dari Jabir ﭬ, ia berkata: Ayahku wafat dan meninggalkan 7 atau 9 putri lalu
aku menikahi seorang wanita lalu Nabi ﷺ
bertanya: “Apakah kamu telah menikah, wahai Jabir?” Jawabku: “Benar.” Beliau
bertanya: “Gadis atau janda?” Jawabku: “Janda.” Beliau bersabda: “Kenapa tidak
gadis saja, sehingga kamu bisa bermain dengannya dan ia bisa bermain denganmu
atau kamu mencadainya dan ia mencadaimu?” Jawabku: “Ayahku wafat dan meninggalka 7 atau
9 putri, dan aku tidak suka mendatangkan orang baru yang sebaya mereka sehingga
aku menikahi wanita yang mampu merawat mereka.” Beliau bersabda: “Semoga Allah
memberkahimu (ketika susah).”
54. Doa Hubungan Intim
6388 - عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ﭭ، قَالَ: قَالَ
النَّبِيُّ ﷺ: «لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِيَ أَهْلَهُ قَالَ: بِاسْمِ اللَّهِ،
اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا، فَإِنَّهُ
إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِي ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا»
6388. Dari Ibnu
Abbas ﭭ, ia berkata: Nabi ﷺ
bersabda: “Seandainya seseorang ingin menggauli istrinya berdoa: ‘Dengan
menyebut nama Allah, ya Allah jauhkan kami dari setan dan jauhkan setan dari
anak yang Engkau karuniakan kepada kami,’ jika ditakdirkan anak dari hubungan
mereka berdua maka setan tidak akan mampu membahayakannya.”
55. Sabda Nabi ﷺ: “Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia”
6389 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ، قَالَ: كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ
ﷺ: «اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا
فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ»
6389. Dari Anas ﭬ, ia berkata: Kebanyakan doa Nabi ﷺ
adalah: “Ya Allah, wahai Rob kami berilah kami kebaikan apa saja di dunia,
kebaikan apa saja di Akhirat, dan jagalah kami dari siksa Neraka.”
56. Berlindung dari Ujian Dunia
6390 - عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ ﭬ، قَالَ: كَانَ
النَّبِيُّ ﷺ يُعَلِّمُنَا هَؤُلاَءِ الكَلِمَاتِ، كَمَا تُعَلَّمُ الكِتَابَةُ:
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البُخْلِ، وَأَعُوذُ
بِكَ مِنَ الجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ العُمُرِ، وَأَعُوذُ
بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَعَذَابِ القَبْرِ»
6390. Dari Sa’ad
bin Abi Waqqosh ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ mengajari kami kalimat ini seperti kami diajari baca tulis: “Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari pelit, aku berlindung kepada-Mu dari
penakut, aku berlindung kepada-Mu dari pikun, dan aku berlindung kepada-Mu dari
ujian dunia dan siksa kubur.”[18]
57. Mengulang-ulang dalam Berdoa
6391 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ طُبَّ، حَتَّى
إِنَّهُ لَيُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ قَدْ صَنَعَ الشَّيْءَ وَمَا صَنَعَهُ، وَإِنَّهُ
دَعَا رَبَّهُ، ثُمَّ قَالَ: «أَشَعَرْتِ أَنَّ اللَّهَ
قَدْ أَفْتَانِي فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ؟» فَقَالَتْ عَائِشَةُ: فَمَا
ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «جَاءَنِي رَجُلاَنِ، فَجَلَسَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي، وَالآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ،
فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ: مَا وَجَعُ الرَّجُلِ؟ قَالَ: مَطْبُوبٌ، قَالَ:
مَنْ طَبَّهُ؟ قَالَ: لَبِيدُ بْنُ الأَعْصَمِ، قَالَ: فِي مَاذَا؟ قَالَ: فِي مُشْطٍ
وَمُشَاطَةٍ وَجُفِّ طَلْعَةٍ، قَالَ: فَأَيْنَ هُوَ؟ قَالَ: فِي ذَرْوَانَ» - وَذَرْوَانُ بِئْرٌ فِي بَنِي زُرَيْقٍ - قَالَتْ: فَأَتَاهَا رَسُولُ اللَّهِ
ﷺ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى عَائِشَةَ، فَقَالَ: «وَاللَّهِ لَكَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الحِنَّاءِ، وَلَكَأَنَّ
نَخْلَهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ» قَالَتْ: فَأَتَى رَسُولُ اللَّهِ ﷺ فَأَخْبَرَهَا
عَنِ البِئْرِ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ فَهَلَّا أَخْرَجْتَهُ؟ قَالَ: «أَمَّا أَنَا فَقَدْ شَفَانِي اللَّهُ، وَكَرِهْتُ أَنْ أُثِيرَ
عَلَى النَّاسِ شَرًّا» وَفِي رِوَايَةٍ: «سُحِرَ
النَّبِيُّ ﷺ، فَدَعَا وَدَعَا»
6391. Dari Aisyah
ڤ, bahwa Rosulullah ﷺ
disihir hingga menjadikan beliau dikhayalkan melakukan sesuatu padahal tidak
melakukannya, lalu beliau berdoa kepada Allah lalu berkata: “Apakah kamu tahu
bahwa Allah sudah memberi kejelasan kepadaku dari apa yang kupanjatkan?” Aisyah
bertanya: “Apa itu wahai Rosulullah?” Beliau menjawab: “Dua lelaki (Malaikat)
mendatangiku, yang satu di sebelah kepalaku dan yang lainnya di sebelah kakiku.
Salah satu dari keduanya berkata kepada temannya: ‘Sakit apa lelaki ini?’
Jawabnya: ‘Disihir.’ ‘Disihir siapa?’ ‘Labid bin Al-A’shom.’ ‘Disihir pakai
apa?’ ‘Sisir, rambut, dan wadah mayang kurma.’ ‘Di mana menyihirnya?’ ‘Di
Dzarwan.’” Dzarwan adalah sumur di kabilah Bani Zuroiq. Lalu Rosulullah ﷺ mendatanginya lalu pulang menemui Aisyah dan berkata: “Demi
Allah, air sumur tersebut seakan air henna dan mayang kurmanya seakan kepala
setan (sangat jelek).” Rosulullah ﷺ
juga mengabarkannya tentang sumurnya lalu Aisyah bertanya: “Wahai Rosulullah,
tidakkah Anda keluarkan saja sihir tersebut?” Beliau bersabda: “Adapun aku,
sudah disembuhkan Allah, dan aku khawatir meninggalkan jejak buruk kepada
manusia (yakni penasaran hingga mempelajari sihir).” Dalam riwayat lain: “Nabi ﷺ disihir lalu berdoa dan berdoa lagi.”
58. Mendoakan Kebinasaan Atas Orang-orang
Musyrik
6392 - عَنِ ابْنِ أَبِي أَوْفَى ﭭ، قَالَ: دَعَا
رَسُولُ اللَّهِ ﷺ عَلَى الأَحْزَابِ، فَقَالَ: «اللَّهُمَّ
مُنْزِلَ الكِتَابِ، سَرِيعَ الحِسَابِ، اهْزِمِ الأَحْزَابَ، اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ»
6392. Dari Ibnu
Abi Aufa ﭭ, ia berkata: Rosulullah ﷺ
mendoakan kebinasaan atas pasukan gabungan: ‘Ya Allah, Yang menurunkan
Al-Quran, Yang cepat hisab-Nya, hancurkan pasukan gabungan, hancurkan mereka
dan goncangkan mereka.”
6393 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ: أَنَّ النَّبِيَّ
ﷺ كَانَ إِذَا قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، فِي الرَّكْعَةِ
الآخِرَةِ مِنْ صَلاَةِ العِشَاءِ قَنَتَ: «اللَّهُمَّ
أَنْجِ عَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ، اللَّهُمَّ أَنْجِ الوَلِيدَ بْنَ الوَلِيدِ،
اللَّهُمَّ أَنْجِ سَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ، اللَّهُمَّ أَنْجِ المُسْتَضْعَفِينَ مِنَ
المُؤْمِنِينَ، اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ، اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا
عَلَيْهِمْ سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ»
6393. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, bahwa apabila Nabi ﷺ
mengucapkan sami’allōhu liman hamidah (Allah mendengar siapa yang
memuji-Nya) pada rokaat akhir dari sholat Isya, membaca qunut: “Ya Allah,
selamatkan Ayyas bin Abi Robi’ah, ya Allah selamatkan Al-Walid bin Al-Walid, ya
Allah selamatkan Salamah bin Hisyam, ya Allah selamatkan orang-orang beriman
yang tertindas, ya Allah keraskan hukumanmu atas suku Mudhor, ya Allah timpakan
atas mereka tahun-tahun paceklik seperti yang menimpa orang-orang di masa
Yusuf.”
6394 - عَنْ أَنَسٍ ﭬ: بَعَثَ النَّبِيُّ ﷺ سَرِيَّةً يُقَالُ
لَهُمْ القُرَّاءُ فَأُصِيبُوا، فَمَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ ﷺ وَجَدَ عَلَى شَيْءٍ
مَا وَجَدَ عَلَيْهِمْ، فَقَنَتَ شَهْرًا فِي صَلاَةِ الفَجْرِ، وَيَقُولُ: «إِنَّ عُصَيَّةَ عَصَوُا اللَّهَ وَرَسُولَهُ»
6394. Dari Anas ﭬ, bahwa Nabi ﷺ
mengutus pasukan sariyyah[19]
yang dinamakan pasukan Qurro (para hafizh Quran) lalu mereka gugur. Aku belum
pernah melihat Nabi ﷺ marah seperti kemarahan beliau
kepada mereka (para pembunuh Qurro), lalu beliau qunut sebulan dalam sholat
Shubuh berdoa: “Suku Ushoyyah (para pendurhaka) durhaka kepada Allah dan
Rosul-Nya.”
6395 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ، قَالَتْ: كَانَ اليَهُودُ يُسَلِّمُونَ
عَلَى النَّبِيِّ ﷺ يَقُولُونَ: السَّامُ عَلَيْكَ، فَفَطِنَتْ عَائِشَةُ إِلَى
قَوْلِهِمْ، فَقَالَتْ: عَلَيْكُمُ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «مَهْلًا يَا عَائِشَةُ، إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي
الأَمْرِ كُلِّهِ» فَقَالَتْ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، أَوَلَمْ تَسْمَعْ مَا
يَقُولُونَ؟ قَالَ: «أَوَلَمْ تَسْمَعِي أَنِّي أَرُدُّ ذَلِكِ عَلَيْهِمْ، فَأَقُولُ: وَعَلَيْكُمْ»
6395. Dari Aisyah
ڤ, ia berkata: Dahulu orang-orang Yahudi mengucapkan salam kepada
Nabi ﷺ: “Assāmu ‘alaika (mampus kau).” Aisyah paham ucapan
mereka lalu menjawab: “Alaikumus sām wal la’nah (kalian yang mampus dan
dilaknat).” Maka Nabi ﷺ menegur: “Pelan wahai Aisyah,
sungguh Allah suka kelembutan dalam semua perkara.” Aisyah berkata: “Wahai Nabi
Allah, apakah Anda tidak mendengar ucapan mereka?” Beliau menjawab: “Tidakkah
kamu mendengar jawabanku atas mereka: ‘Wa’alaikum (atas kalian).’”
6396 - عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ ﭬ، قَالَ: كُنَّا
مَعَ النَّبِيِّ ﷺ يَوْمَ الخَنْدَقِ، فَقَالَ: «مَلَأَ
اللَّهُ قُبُورَهُمْ وَبُيُوتَهُمْ نَارًا، كَمَا شَغَلُونَا عَنْ صَلاَةِ الوُسْطَى
حَتَّى غَابَتِ الشَّمْسُ» وَهِيَ صَلاَةُ العَصْرِ
6396. Dari Ali
bin Abi Tholib ﭬ, ia berkata: Kami bersama Nabi ﷺ pada perang Khondaq lalu beliau bersabda: “Semoga Allah
memenuhi kubur dan rumah mereka dengan api, sebagaimana mereka telah
menyibukkan kita dari sholat Wustho sampai matahari tenggelam,” yakni sholat
Ashar.
59. Mendoakan Kebaikan Bagi Orang-orang
Musyrik
6397 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ: قَدِمَ الطُّفَيْلُ
بْنُ عَمْرٍو عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ
دَوْسًا قَدْ عَصَتْ وَأَبَتْ فَادْعُ اللَّهَ عَلَيْهَا، فَظَنَّ النَّاسُ أَنَّهُ
يَدْعُو عَلَيْهِمْ، فَقَالَ: «اللَّهُمَّ اهْدِ دَوْسًا
وَأْتِ بِهِمْ»
6397. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, bahwa Ath-Thufail bin Amr mendatangi Rosulullah ﷺ lalu berkata: “Wahai Rosulullah, suku Daus durhaka dan enggan
masuk Islam, berdoalah keburukan untuk mereka.” Orang-orang mengira beliau akan
mendoakan keburukan atas mereka tetapi beliau justru berdoa: “Ya Allah, beri
suku Daus petunjuk dan datangkan mereka ke sini.”
60. Sabda Nabi ﷺ: “Ya Allah, ampuni dosaku yang sudah kulakukan dan amal sholih
yang tidak kukerjakan”
6398 - عَنِ أَبِي مُوسَى ﭬ، عَنِ النَّبِيِّ
ﷺ أَنَّهُ كَانَ يَدْعُو بِهَذَا الدُّعَاءِ: «رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي
أَمْرِي كُلِّهِ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطَايَايَ،
وَعَمْدِي وَجَهْلِي وَهَزْلِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا
قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ المُقَدِّمُ
وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ»
6398. Dari Abu
Musa ﭬ, bahwa Nabi ﷺ biasa
membaca doa ini: “Ya Robku (Penciptaku), ampuni dosa-dosaku karena kesalahanku,
karena kebodohanku, semua urusanku yang berlebihan, dan apa saja dari dosaku
yang Engkau lebih tahu dariku. Ya Allah, ampuni dosa-dosaku karena kesalahanku,
karena sengaja, karena bodoh, karena bergurau, dan aku mengakui semua itu
kulakukan. Ya Allah, ampuni dosa-dosaku yang telah kukerjakan dan ibadah yang
tidak serius kukerjakan, dosa yang kukerjakan secara sembunyi maupun
terang-terangan, Engkau Maha mendahulukan (siapa saja yang Engkau kehendaki
dengan rahmat-Mu) dan Maha mengakhirkan (siapa saja yang Engkau kehendaki
dengan menghinakannya), dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”
6399 - عَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ ﭬ، عَنِ النَّبِيِّ
ﷺ أَنَّهُ كَانَ يَدْعُو: «اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ
بِهِ مِنِّي. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي هَزْلِي وَجِدِّي وَخَطَايَايَ وَعَمْدِي، وَكُلُّ
ذَلِكَ عِنْدِي»
6399. Dari Abu
Musa Al-Asy’ari ﭬ, bahwa Nabi ﷺ biasa berdoa: “Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku karena
kesalahanku dan kebodohanku, urusanku yang berlebihan, dan apa yang Engkau
lebih mengetahuinya dariku. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku karena gurauan,
serius, salah, dan sengaja, dan (kusadari) semuanya berasal dari kesalahanku.”
61. Berdoa Pada Waktu Tertentu di Hari Jumat
6400 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ، قَالَ: قَالَ
أَبُو القَاسِمِ ﷺ: «فِي يَوْمِ الجُمُعَةِ سَاعَةٌ،
لاَ يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ، وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا إِلَّا
أَعْطَاهُ» وَقَالَ بِيَدِهِ، قُلْنَا: يُقَلِّلُهَا، يُزَهِّدُهَا
6400. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, ia berkata: Abul Qoshim ﷺ
bersabda: “Pada hari Jum’at ada waktu yang jika seorang Muslim menjumpainya
saat ia berdiri sholat meminta kebaikan apapun kepada Allah, maka pasti Allah
kabulkan.” Nabi ﷺ mengisyaratkan dengan tanganya,
yang maknanya bahwa waktu tersebut sangat singkat.[20]
62. Sabda Nabi ﷺ: “Doa kita untuk kebinasaan Yahudi dikabulkan, dan doa mereka
untuk kebinasaan kita tidak dikabulkan”
6401 - عَنْ عَائِشَةَ ڤ: أَنَّ اليَهُودَ أَتَوُا النَّبِيَّ
ﷺ، فَقَالُوا: السَّامُ عَلَيْكَ، قَالَ: «وَعَلَيْكُمْ» فَقَالَتْ عَائِشَةُ: السَّامُ عَلَيْكُمْ،
وَلَعَنَكُمُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْكُمْ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «مَهْلًا يَا عَائِشَةُ، عَلَيْكِ بِالرِّفْقِ، وَإِيَّاكِ وَالعُنْفَ،
أَوِ الفُحْشَ» قَالَتْ: أَوَلَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا؟ قَالَ: «أَوَلَمْ تَسْمَعِي مَا قُلْتُ، رَدَدْتُ عَلَيْهِمْ، فَيُسْتَجَابُ
لِي فِيهِمْ، وَلاَ يُسْتَجَابُ لَهُمْ فِيَّ»
6401. Dari Aisyah
ڤ, bahwa orang-orang Yahudi mendatangi Nabi ﷺ dan berkata: “Assāmu ‘alaika (mampus kau).” Beliau
menjawab: “Wa alaikum (kalian juga).” Aisyah ڤ
menjawab: “Justru kalian yang mampus dan dilaknat Allah serta dimurkai Allah.”
Lalu Rosulullah ﷺ bersabda: “Pelan wahai Aisyah,
lembutlah dan jangan kasar.” Aisyah berkata: “Tidakkah Anda mendengar ucapan
mereka?” Jawab beliau: “Tidakkah kamu mendengar jawabanku. Aku sudah menjawab
mereka, doaku atas mereka dikabulkan tetapi doa mereka untukku tidak
dikabulkan.”
63. Membaca Amin
6402 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ، عَنِ النَّبِيِّ
ﷺ قَالَ: «إِذَا أَمَّنَ القَارِئُ
فَأَمِّنُوا، فَإِنَّ المَلاَئِكَةَ تُؤَمِّنُ، فَمَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ
المَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
6402. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, dari Nabi ﷺ, beliau
bersabda: “Apabila qori membaca amin maka ikutilah bacaannya, karena Malaikat
juga mengucapkan amin. Siapa yang aminnya bersamaan dengan aminnya Malaikat,
maka dosa-dosanya yang lalu diampuni.”
64. Keutamaan Tahlil
6403 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ قَالَ: «مَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ
وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ،
كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ، وَكُتِبَ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ
مِائَةُ سَيِّئَةٍ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ، يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى
يُمْسِيَ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ إِلَّا رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ
مِنْهُ»
6403. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, bahwa Rosulullah ﷺ
bersabda: “Siapa yang mengucapkan: ‘Tidak ada yang berhak disembah kecuali
Allah, Dia saja, tidak ada sekutu bagi-Nya; segala kerajaan hanya milik-Nya,
segala pujian hanya milik-Nya, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu,’
sebanyak 100 kali dalam sehari, maka ia mendapatkan pahala seperti memerdekaan
10 budak, ditulis untuknya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 dosa, diberi
penjagaan dari setan di hari itu sampai sore, dan tidak ada seorang pun yang
membawa pahala melebihi orang tersebut kecuali orang yang mengamalkan lebih
banyak darinya.”
6404 - وَفِي رِوَايَةٍ: «مَنْ قَالَ عَشْرًا، كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ رَقَبَةً مِنْ وَلَدِ
إِسْمَاعِيلَ»
6404. Dalam riwayat lain: “Siapa yang membaca dzikir tadi (hadits
sebelumnya) sebanyak 10 kali, maka ia seperti memerdekaan seorang budak dari
keturunan Ismail.”
65. Keutamaan Tasbih
6405 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ قَالَ: «مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ، حُطَّتْ
خَطَايَاهُ، وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ»
6405. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, bahwa Rosulullah ﷺ
bersabda: “Siapa yang membaca: ‘Aku mensucikan Allah (dari segala aib dan
cacat) dan memuji-Nya (dengan berbagai kesempurnaan),’ dalam sehari 100
kali, maka dosa-dosanya diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.”
6406 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ، عَنِ النَّبِيِّ
ﷺ قَالَ: «كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ
إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ»
6406. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, dari Nabi ﷺ, beliau
bersabda: “Dua kalimat yang terasa ringan di lisan, berat di timbangan, dan
dicintai Allah: ‘Aku mensucikan Allah yang Mahaagung, aku mensucikan Allah dan
memuji-Nya.’”
66. Keutamaan Berdzikir Kepada Allah
6407 - عَنْ أَبِي مُوسَى ﭬ، قَالَ: قَالَ
النَّبِيُّ ﷺ: «مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ
رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ، مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ»
6407. Dari Abu
Musa ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ
bersabda: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan yang tidak
berdzikir kepada Allah, seperti orang hidup dan orang mati.”[21]
6408 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ، قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «إِنَّ لِلَّهِ مَلاَئِكَةً يَطُوفُونَ فِي الطُّرُقِ يَلْتَمِسُونَ أَهْلَ الذِّكْرِ،
فَإِذَا وَجَدُوا قَوْمًا يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَنَادَوْا: هَلُمُّوا إِلَى حَاجَتِكُمْ» قَالَ: «فَيَحُفُّونَهُمْ بِأَجْنِحَتِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا»
قَالَ: «فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ، وَهُوَ أَعْلَمُ مِنْهُمْ، مَا يَقُولُ عِبَادِي؟ قَالُوا:
يَقُولُونَ: يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيُمَجِّدُونَكَ» قَالَ: «فَيَقُولُ: هَلْ رَأَوْنِي؟» قَالَ: «فَيَقُولُونَ: لاَ وَاللَّهِ مَا رَأَوْكَ؟» قَالَ: «فَيَقُولُ: وَكَيْفَ لَوْ رَأَوْنِي؟» قَالَ: «يَقُولُونَ: لَوْ رَأَوْكَ كَانُوا أَشَدَّ لَكَ
عِبَادَةً، وَأَشَدَّ لَكَ تَمْجِيدًا وَتَحْمِيدًا، وَأَكْثَرَ لَكَ تَسْبِيحًا» قَالَ: «يَقُولُ: فَمَا يَسْأَلُونِي؟» قَالَ: «يَسْأَلُونَكَ الجَنَّةَ» قَالَ: «يَقُولُ: وَهَلْ رَأَوْهَا؟» قَالَ: «يَقُولُونَ: لاَ، وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا رَأَوْهَا» قَالَ: «يَقُولُ: فَكَيْفَ لَوْ أَنَّهُمْ رَأَوْهَا؟» قَالَ: «يَقُولُونَ: لَوْ أَنَّهُمْ رَأَوْهَا كَانُوا
أَشَدَّ عَلَيْهَا حِرْصًا، وَأَشَدَّ لَهَا طَلَبًا، وَأَعْظَمَ فِيهَا رَغْبَةً،
قَالَ: فَمِمَّ يَتَعَوَّذُونَ؟» قَالَ: «يَقُولُونَ: مِنَ النَّارِ» قَالَ: «يَقُولُ: وَهَلْ رَأَوْهَا؟» قَالَ: «يَقُولُونَ: لاَ، وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا رَأَوْهَا» قَالَ: «يَقُولُ: فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْهَا؟» قَالَ: «يَقُولُونَ: لَوْ رَأَوْهَا كَانُوا أَشَدَّ مِنْهَا
فِرَارًا، وَأَشَدَّ لَهَا مَخَافَةً» قَالَ: «فَيَقُولُ: فَأُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ
لَهُمْ» قَالَ: «يَقُولُ مَلَكٌ مِنَ المَلاَئِكَةِ: فِيهِمْ فُلاَنٌ
لَيْسَ مِنْهُمْ، إِنَّمَا جَاءَ لِحَاجَةٍ، قَالَ: هُمُ الجُلَسَاءُ لاَ يَشْقَى بِهِمْ
جَلِيسُهُمْ»
6408. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, ia berkata: Rosulullah ﷺ
bersabda: “Allah memiliki beberapa Malaikat yang tugasnya keliling di
jalan-jalan mencari orang yang berdzikir. Apabila mereka menemukan kaum yang
berdzikir kepada Allah, mereka saling memanggil: ‘Kesinilah, inilah yang kita
cari.’ Lalu mereka mengepakkan sayapnya bertumpuk sampai ke langit dunia. Lalu
Allah bertanya —padahal Dia lebih tahu—: ‘Apa yang sedang diucapkan
hamba-hamba-Ku?’ Mereka menjawab: ‘Mereka bertasbih, bertakbir, bertahmid, dan
mengagungkan-Mu.’ Allah bertanya: ‘Apakah mereka pernah melihat-Ku?’ Jawab
mereka: ‘Belum, demi Allah, mereka belum melihat-Mu.’ Allah bertanya:
‘Bagaimana seandainya mereka melihat-Ku?’ Jawab mereka: ‘Seandainya mereka
melihat-Mu, tentu mereka akan lebih giat mengangungkan-Mu, lebih giat
memuji-Mu, dan lebih banyak bertasbih kepada-Mu.’ Allah bertanya: ‘Apa yang
mereka minta kepada-Ku?’ Mereka menjawab: ‘Mereka meminta Surga.’ Allah
bertanya: ‘Apakah mereka pernah melihatnya?’ Mereka menjawab: ‘Demi Allah,
mereka belum pernah melihatnya.’ Allah bertanya: ‘Bagaimana seandainya mereka
melihatnya?’ Jawab mereka: ‘Seandainya mereka melihatnya, tentu mereka lebih
bersemangat dan lebih bersungguh-sungguh beramal dan lebih besar harapannya
atasnya.’ Allah bertanya: ‘Dari apa mereka meminta dilindungi?’ Mereka
menjawab: ‘Dari Neraka.’ Allah bertanya: ‘Apakah mereka pernah melihatnya?’
Jawab mereka: ‘Demi Allah, mereka belum pernah melihatnya.’ Allah bertanya:
‘Bagaimana seandainya mereka melihatnya?’ Jawab mereka: ‘Seandainya mereka
melihatnya, tentu mereka akan lebih bersungguh-sungguh lari darinya dan lebih
besar rasa takutnya atasnya.’ Allah berfirman: ‘Aku menjadikan kalian sebagai
saksi bahwa aku mengampuni mereka semua.’ Ada Malaikat yang berkata: ‘Di tengah
mereka ada seorang lelaki yang bukan termasuk mereka, ia ke sana hanya untuk
suatu hajat saja.’ Allah berfirman: ‘Mereka adalah ahli majlis yang orang-orang
yang bermajlis bersama mereka tidak akan dirugikan.’”
67. Ucapan “Lā haula walā quwwata illā
billāh”
6409 - عَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ ﭬ، قَالَ: أَخَذَ
النَّبِيُّ ﷺ فِي عَقَبَةٍ - أَوْ قَالَ: فِي ثَنِيَّةٍ - قَالَ: فَلَمَّا
عَلاَ عَلَيْهَا رَجُلٌ نَادَى، فَرَفَعَ صَوْتَهُ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ
أَكْبَرُ، قَالَ: وَرَسُولُ اللَّهِ ﷺ عَلَى بَغْلَتِهِ، قَالَ: «فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا»
ثُمَّ قَالَ: «يَا أَبَا مُوسَى - أَوْ: يَا عَبْدَ اللَّهِ - أَلاَ أَدُلُّكَ
عَلَى كَلِمَةٍ مِنْ كَنْزِ الجَنَّةِ» قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: «لاَ
حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ»
6409. Dari Abu
Musa Al-Asy’ari ﭬ, ia berkata: Rosulullah ﷺ berjalan menaiki pendakian atau perbukitan. Ketika ada
seseorang yang mendakinya sambil mengeraskan suara: ‘Lā ilāha illallōh
wallahu akbar (tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah dan Allah
Mahabesar),’ maka Rosulullah ﷺ
menegurnya saat beliau masih di atas bagholnya: “Kalian tidak menyeru Dzat yang
tuli dan buta.” Lalu beliau berkata: “Wahai Abu Musa —atau: wahai Abdullah!
Maukah kamu kutunjukkan salah satu simpanan Surga?” Jawabku: “Mau.” Jawab
beliau: “Lā haula walā quwwata illā billāh (tidak ada kemampuan
meninggalkan maksiat dan kemampuan mengerjakan ketaatan kecuali dengan
pertolongan Allah).”
68. Allah Memiliki 99 Nama
6410 - عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ، رِوَايَةً، قَالَ:
«لِلَّهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ اسْمًا، مِائَةٌ إِلَّا
وَاحِدًا، لاَ يَحْفَظُهَا أَحَدٌ إِلَّا دَخَلَ الجَنَّةَ، وَهُوَ وَتْرٌ يُحِبُّ
الوَتْرَ»
6410. Dari Abu
Huroiroh ﭬ, dari Nabi ﷺ,
bersabda: “Allah memiliki 99 nama, 100 kurang satu, siapa yang menghafalnya
pasti masuk Surga, Allah ganjil (tunggal) dan suka ganjil.”
69. Menasihati Itu Sedikit Demi Sedikit
6411 - عَنْ شَقِيقٍ، قَالَ: كُنَّا نَنْتَظِرُ عَبْدَ اللَّهِ، إِذْ
جَاءَ يَزِيدُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، فَقُلْنَا: أَلاَ تَجْلِسُ؟ قَالَ: لاَ، وَلَكِنْ
أَدْخُلُ فَأُخْرِجُ إِلَيْكُمْ صَاحِبَكُمْ وَإِلَّا جِئْتُ أَنَا فَجَلَسْتُ، فَخَرَجَ
عَبْدُ اللَّهِ وَهُوَ آخِذٌ بِيَدِهِ، فَقَامَ عَلَيْنَا فَقَالَ: أَمَا إِنِّي أُخْبَرُ
بِمَكَانِكُمْ، وَلَكِنَّهُ يَمْنَعُنِي مِنَ الخُرُوجِ إِلَيْكُمْ: «أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ، كَانَ يَتَخَوَّلُنَا بِالْمَوْعِظَةِ فِي الأَيَّامِ، كَرَاهِيَةَ
السَّآمَةِ عَلَيْنَا»
6411. Dari Syaqiq, ia berkata: Kami menunggu Abdullah bin Mas’ud, lalu tiba-tiba Yazid bin Mu’awiyah An-Nakhoi datang dan aku berkata: “Tidakkah kamu ikut duduk?” Jawabnya: “Tidak, tetapi aku akan masuk dan mengajak guru kalian keluar menemui kalian, dan jika tidak bisa maka aku akan ikut duduk.” Lalu Abdullah keluar sambil memegang tangan Yazid, ia berdiri di depan kami dan berkata: “Aku telah diberitahu kalian menungguku di sini, tetapi ada yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian, yaitu Rosulullah ﷺ dahulu hanya menentukan beberapa hari saja untuk tausiah, karena khawatir kami jenuh.”[22]
[1]
Yaitu syafaat Nabi ﷺ
untuk umatnya pelaku dosa besar yang masuk Neraka maupun yang diancam masuk
Neraka, untuk diambil dimasukkan ke Surga.
[2] Yakni istighfar paling utama dan
paling besar kedudukannya di sisi Allah. Lafazh istighfar ada banyak seperti اللهم اغفر لي
dan أستغفر الله, dan lafazh hadits ini paling utama.
[3] Lafazh lain yang juga shohih: اللهم باسمك
أموت وأحيا dan باسمك اللهم أموت وأحيا.
[4]
Riwayat dalam hadits ini, lafazh
doanya paling bagus dari semua riwayat lain dari Al-Baro ﭬ.
[5] Kuraib lupa tujuh anggota tubuh lain
yang tidak disebutkannya, dan tujuh ini terdapat di sebuah kotak miliknya atau
milik orang lain dan ia sudah lupa isinya, lalu ia menanyakannya kepada Ali
putra Ibnu Abbas dan ia menyampaikannya lalu Kuraib lupa lagi dua lainnya. Ada
yang mengatakan ia adalah lemak dan daging, atau lidah dan jiwa.
[6]
Dalam riwayat lain bertakbir 34 kali
dan ini lebih masyhur. Maksud tasbih yaitu subhānallāh, tahmid
yaitu alhamdulillāh, takbir yaitu Allahu akbar. Maksud hadits ini, bahwa dzikir ini akan
menguatkan seseorang hingga tidak keletihan dalam aktifitas di siang hari,
sebagai pengganti pelayan. Nabi ﷺ juga mengajari putri
dan mantunya untuk zuhud di dunia dan membiasakan diri bekerja dengan tangan
sendiri.
[7]
Boleh pula diawali بسم الله
sebagaimana dalam riwayat shohih.
[8]
Yakni, mustahil Allah memberi
seseorang bukan atas kehendak-Nya. Ucapan “jika Engkau mau” seolah-olah si
hamba tidak serius butuh.
[9]
Kay adalah pengobatan dengan
menggunakan besi panas yang dicoskan ke bagian luka, dan biasanya untuk
penyakit parah, seperti tebasan pedang.
[10] Khōtamun nubuwwah (stempel kenabian) adalah tanda kenabian yang terdapat di Kitab-Kitab
terdahulu yang menunjukkan beliau seorang Nabi yang ditunggu-tunggu, bentuknya
menyerupai telur burung puyuh dan timbul serta berbulu hitam, yang terdapat di
punggung atas antara dua pundaknya.
[11] Abdullah bin Hisyam dimudahkan
dalam mencari rezki berkat doa barokah Nabi ﷺ
atasnya.
[12] Sholawat Allah kepada seseorang
artinya Allah mengampuninya dan merahmatinya.
[13]
Satu mud yaitu satu cakupan dua
telapak tangan lelaki dewasa, dan 4 mud sama dengan 1 sho. Takaran ini
diberkahi untuk penduduk Madinah hingga makanan mereka menjadi barokah dan
tidak cepat habis.
[14]
Ujian/musibah kehidupan adalah
segala hal yang menjadikan seseorang jauh dari Allah dan terkena malapetaka,
seperti kekafiran, kebid’ahan, maksiat, dan semisalnya. Ujian/musibah kematian
seperti su’ul khotimah, beratnya pertanyaan Munkar-Nakir dan siksa kubur.
[15]
Juhfah: miqot (star ibadah haji)
penduduk Syam dan Mesir, yang sekarang bernama Robigh.
[16] Bukhori tidak mencantumkan hadits muttashil
pada bab ini, tetapi mengingatkan pembaca untuk merujuk ke hadits Jabir ﭬ.
[17] Beliau membacanya sepulang dari
perang Ahzab (gabungan), dinamakan Ahzab karena seluruh orang kafir, musyrik,
dan munafik dari Makkah, Madinah, dan sekitarnya mengepung kamu Muslimin. Doa
ini umum, boleh dibaca pada safar apapun.
[18] Dalam riwayat lain: “seperti kami
diajari Al-Quran.”
[19] Pasukan perang yang diikuti Nabi ﷺ
disebut ghozwah, sementara yang tidak diikuti disebut sariyyah.
[20] Waktu tersebut adalah masa duduk
istirahatnya khotib antara dua khutbah, atau antara Ashar sampai Maghrib.
[21] Makna “seperti orang hidup” yaitu
bisa menjaga dirinya dari bahaya, dan “orang mati” yaitu tidak mampu menjaga
dirinya dari bahaya seperti mayat yang tak bisa bergerak.
[22]
Mauizhoh/tausiah adalah majlis
nasihat mengingatkan orang kepada Akhirat, Surga, Neraka, dan bersegera
bertaubat. Majlis ini hanya sesekali saja dalam sepekan. Berbeda dengan majlis
ilmu baik hadits maupun tafsir, tidak masalah rutin tiap hari, karena ia
memiliki penuntut ilmu tersendiri, bukan untuk kalangan umum (majlis akbar).
***