Kitab Nafkah - SHOHIH AL-BUKHORI | PUSTAKA SYABAB
Kitab Nafkah - SHOHIH AL-BUKHORI Download PDF - WORD 1. Keutamaan Menafkahi Keluarga 5351 - عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الأَنْصَارِيِّ ﭬ ، عَنِ...
Kitab Nafkah - SHOHIH AL-BUKHORI
1. Keutamaan Menafkahi
Keluarga
5351 - عَنْ أَبِي
مَسْعُودٍ الأَنْصَارِيِّ ﭬ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «إِذَا
أَنْفَقَ المُسْلِمُ نَفَقَةً عَلَى أَهْلِهِ، وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا، كَانَتْ لَهُ
صَدَقَةً»
5351. Dari Abu Mas’ud Al-Anshori ﭬ, dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda: “Apabila seorang Muslim menafkahi keluarganya dengan berharap
pahala, maka itu menjadi pahala sedekah baginya.”
5352 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ ﭬ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: «قَالَ اللَّهُ:
أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ أُنْفِقْ عَلَيْكَ»
5352. Dari Abu Huroiroh ﭬ, bahwa Rosulullah ﷺ bersabda: “Allah berfirman: ‘Berinfaklah, wahai keturunan Adam,
Aku akan berinfak kepadamu.”
5353 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ ﭬ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «السَّاعِي
عَلَى الأَرْمَلَةِ وَالمِسْكِينِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، أَوِ القَائِمِ
اللَّيْلَ الصَّائِمِ النَّهَارَ»
5353. Dari Abu Huroiroh ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ bersabda: “Orang yang menafkahi janda dan orang miskin,
pahalanya seperti orang yang berjihad di jalan Allah atau orang yang gemar
sholat malam dan gemar puasa siang hari.”
5354 - عَنْ سَعْدٍ
ﭬ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَعُودُنِي وَأَنَا
مَرِيضٌ بِمَكَّةَ، فَقُلْتُ: لِي مَالٌ، أُوصِي بِمَالِي كُلِّهِ؟ قَالَ: «لاَ»
قُلْتُ: فَالشَّطْرِ؟ قَالَ: «لاَ» قُلْتُ: فَالثُّلُثِ؟ قَالَ: «الثُّلُثُ
وَالثُّلُثُ كَثِيرٌ، أَنْ تَدَعَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَدَعَهُمْ
عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ فِي أَيْدِيهِمْ، وَمَهْمَا أَنْفَقْتَ فَهُوَ لَكَ
صَدَقَةٌ، حَتَّى اللُّقْمَةَ تَرْفَعُهَا فِي فِي امْرَأَتِكَ، وَلَعَلَّ اللَّهَ
يَرْفَعُكَ، يَنْتَفِعُ بِكَ نَاسٌ، وَيُضَرُّ بِكَ آخَرُونَ»
5354. Dari Sa’ad bin Abi Waqqosh ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ membesukku ketika aku sakit di
Makkah, lalu aku berkata: “Aku memiliki harta (banyak), bolehkah aku berwasiat
menyedekahkan semua hartaku?” Jawab beliau: “Tidak.” Aku berkata:
“Setengahnya?” Jawab beliau: “Tidak.” Aku berkata: “Sepertiganya?” Jawab beliau:
“Sepertiga saja dan sepertiga itu sudah banyak. Kamu meninggalkan ahli warismu
dalam keadaan kecukupan, itu lebih baik daripada meninggalkan mereka dalam
keadaan kekurangan hingga meminta-minta kepada manusia dengan tangannya. Apapun
yang kamu nafkahkan, ia bernilai sedekah, hingga makanan yang kamu suapkan ke
mulut istrimu. Mudah-mudahkan Allah mengangkat derajatmu, lewatmu kaum Muslimin
mendapatkan manfaat (kemenangan dalam peperangan) dan orang-orang kafir
mendapatkan malapetaka (kekalahan).”
2. Kewajiban Menafkahi
Keluarga dan Tanggungan
5355 - عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «أَفْضَلُ
الصَّدَقَةِ مَا تَرَكَ غِنًى، وَاليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى،
وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ». تَقُولُ المَرْأَةُ: إِمَّا أَنْ تُطْعِمَنِي، وَإِمَّا
أَنْ تُطَلِّقَنِي، وَيَقُولُ العَبْدُ: أَطْعِمْنِي وَاسْتَعْمِلْنِي، وَيَقُولُ الِابْنُ:
أَطْعِمْنِي، إِلَى مَنْ تَدَعُنِي، فَقَالُوا: يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، سَمِعْتَ هَذَا
مِنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ؟ قَالَ: «لاَ، هَذَا مِنْ كِيسِ أَبِي هُرَيْرَةَ»
5355. Dari Abu Huroiroh ﭬ, ia berkata: Nabi ﷺ bersabda: “Sedekah paling utama adalah setelah menyisakan untuk
keperluan nafkahnya sendiri yang mencukupinya. Tangan di atas lebih baik
daripada tangan di bawah. Mulailah bersedekah kepada orang yang menjadi
tanggunganmu.” Si wanita berkata: “Silahkan pilih, kamu menafkahiku atau
menceraikanku,” dan si budak berkata: “Berilah aku nafkah lalu pekerjakan aku,”
dan si anak berkata: “Berilah aku nafkah sampai aku bisa bekerja sendiri.”
Orang-orang bertanya: “Wahai Abu Huroiroh, apakah ucapan terakhir ini kamu
dengar dari Rosulullah ﷺ?”
Jawabnya: “Tidak, ini dari pendapat Abu Huroiroh sendiri.”
5356 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ ﭬ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: «خَيْرُ
الصَّدَقَةِ مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ»
5356. Dari Abu Huroiroh ﭬ, Rosulullah ﷺ
bersabda: “Sedekah terbaik adalah setelah menyisakan untuk keperluan nafkahnya
sendiri yang mencukupinya, dan mulailah sedekah kepada orang-orang yang menjadi
tanggunganmu.”
3. Menyimpan Nafkah Setahun
Untuk Keluarga
5357 - عَنْ عُمَرَ
ﭬ: «أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ يَبِيعُ
نَخْلَ بَنِي النَّضِيرِ، وَيَحْبِسُ لِأَهْلِهِ قُوتَ سَنَتِهِمْ»
5357. Dari Umar ﭬ, bahwa Nabi ﷺ
menjual kurma Bani Nadhir dan menyimpan (sebagian)nya untuk keluarganya sebagai
stok makanan setahun.”
5358 - عَنْ مَالِكِ
بْنِ أَوْسِ بْنِ الحَدَثَانِ، قَالَ: انْطَلَقْتُ حَتَّى أَدْخُلَ عَلَى عُمَرَ، إِذْ
أَتَاهُ حَاجِبُهُ يَرْفَا، فَقَالَ: هَلْ لَكَ فِي عُثْمَانَ، وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ،
وَالزُّبَيْرِ، وَسَعْدٍ يَسْتَأْذِنُونَ؟ قَالَ: نَعَمْ، فَأَذِنَ لَهُمْ، قَالَ:
فَدَخَلُوا وَسَلَّمُوا فَجَلَسُوا، ثُمَّ لَبِثَ يَرْفَا قَلِيلًا، فَقَالَ لِعُمَرَ:
هَلْ لَكَ فِي عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ؟ قَالَ: نَعَمْ، فَأَذِنَ لَهُمَا، فَلَمَّا دَخَلاَ
سَلَّمَا وَجَلَسَا، فَقَالَ عَبَّاسٌ: يَا أَمِيرَ المُؤْمِنِينَ اقْضِ بَيْنِي وَبَيْنَ
هَذَا، فَقَالَ الرَّهْطُ عُثْمَانُ وَأَصْحَابُهُ: يَا أَمِيرَ المُؤْمِنِينَ، اقْضِ
بَيْنَهُمَا وَأَرِحْ أَحَدَهُمَا مِنَ الآخَرِ، فَقَالَ عُمَرُ: اتَّئِدُوا أَنْشُدُكُمْ
بِاللَّهِ الَّذِي بِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالأَرْضُ، هَلْ تَعْلَمُونَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ، قَالَ: «لا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ» يُرِيدُ
رَسُولُ اللَّهِ ﷺ نَفْسَهُ، قَالَ الرَّهْطُ: قَدْ قَالَ ذَلِكَ، فَأَقْبَلَ
عُمَرُ عَلَى عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ، فَقَالَ: أَنْشُدُكُمَا بِاللَّهِ، هَلْ تَعْلَمَانِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ ذَلِكَ؟ قَالا: قَدْ قَالَ ذَلِكَ. قَالَ عُمَرُ: فَإِنِّي
أُحَدِّثُكُمْ عَنْ هَذَا الأَمْرِ، إِنَّ اللَّهَ كَانَ قَدْ خَصَّ رَسُولَهُ ﷺ فِي هَذَا المَالِ
بِشَيْءٍ لَمْ يُعْطِهِ أَحَدًا غَيْرَهُ، قَالَ اللَّهُ: {مَا أَفَاءَ اللَّهُ
عَلَى رَسُولِهِ مِنْهُمْ فَمَا أَوْجَفْتُمْ عَلَيْهِ مِنْ خَيْلٍ} [الحشر:
6] - إِلَى قَوْلِهِ - {قَدِيرٌ} [الحشر: 6]، فَكَانَتْ هَذِهِ خَالِصَةً لِرَسُولِ
اللَّهِ ﷺ، وَاللَّهِ مَا احْتَازَهَا دُونَكُمْ وَلا اسْتَأْثَرَ بِهَا
عَلَيْكُمْ، لَقَدْ أَعْطَاكُمُوهَا وَبَثَّهَا فِيكُمْ حَتَّى بَقِيَ مِنْهَا هَذَا
المَالُ، فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يُنْفِقُ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةَ سَنَتِهِمْ مِنْ هَذَا المَالِ،
ثُمَّ يَأْخُذُ مَا بَقِيَ فَيَجْعَلُهُ مَجْعَلَ مَالِ اللَّهِ، فَعَمِلَ بِذَلِكَ
رَسُولُ اللَّهِ ﷺ حَيَاتَهُ، أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ هَلْ تَعْلَمُونَ ذَلِكَ؟
قَالُوا: نَعَمْ، قَالَ لِعَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ: أَنْشُدُكُمَا بِاللَّهِ هَلْ تَعْلَمَانِ
ذَلِكَ؟ قَالاَ: نَعَمْ، ثُمَّ تَوَفَّى اللَّهُ نَبِيَّهُ ﷺ، فَقَالَ أَبُو
بَكْرٍ: أَنَا وَلِيُّ رَسُولِ اللَّهِ فَقَبَضَهَا أَبُو بَكْرٍ يَعْمَلُ فِيهَا بِمَا
عَمِلَ بِهِ فِيهَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ وَأَنْتُمَا حِينَئِذٍ - وَأَقْبَلَ عَلَى
عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ - تَزْعُمَانِ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ كَذَا وَكَذَا، وَاللَّهُ يَعْلَمُ
أَنَّهُ فِيهَا صَادِقٌ بَارٌّ رَاشِدٌ تَابِعٌ لِلْحَقِّ، ثُمَّ تَوَفَّى اللَّهُ
أَبَا بَكْرٍ، فَقُلْتُ: أَنَا وَلِيُّ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ وَأَبِي بَكْرٍ
فَقَبَضْتُهَا سَنَتَيْنِ أَعْمَلُ فِيهَا بِمَا عَمِلَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ وَأَبُو بَكْرٍ،
ثُمَّ جِئْتُمَانِي وَكَلِمَتُكُمَا وَاحِدَةٌ، وَأَمْرُكُمَا جَمِيعٌ جِئْتَنِي تَسْأَلُنِي
نَصِيبَكَ مِنَ ابْنِ أَخِيكَ، وَأَتَى هَذَا يَسْأَلُنِي نَصِيبَ امْرَأَتِهِ مِنْ
أَبِيهَا، فَقُلْتُ: إِنْ شِئْتُمَا دَفَعْتُهُ إِلَيْكُمَا عَلَى أَنَّ عَلَيْكُمَا
عَهْدَ اللَّهِ وَمِيثَاقَهُ، لَتَعْمَلاَنِ فِيهَا بِمَا عَمِلَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ
ﷺ، وَبِمَا عَمِلَ بِهِ فِيهَا أَبُو بَكْرٍ، وَبِمَا عَمِلْتُ
بِهِ فِيهَا مُنْذُ وُلِّيتُهَا وَإِلَّا فَلاَ تُكَلِّمَانِي فِيهَا، فَقُلْتُمَا:
ادْفَعْهَا إِلَيْنَا بِذَلِكَ، فَدَفَعْتُهَا إِلَيْكُمَا بِذَلِكَ، أَنْشُدُكُمْ
بِاللَّهِ هَلْ دَفَعْتُهَا إِلَيْهِمَا بِذَلِكَ؟ فَقَالَ الرَّهْطُ: نَعَمْ، قَالَ:
فَأَقْبَلَ عَلَى عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ فَقَالَ: أَنْشُدُكُمَا بِاللَّهِ هَلْ دَفَعْتُهَا
إِلَيْكُمَا بِذَلِكَ؟ قَالاَ: نَعَمْ، قَالَ: أَفَتَلْتَمِسَانِ مِنِّي قَضَاءً غَيْرَ
ذَلِكَ، فَوَالَّذِي بِإِذْنِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالأَرْضُ، لاَ أَقْضِي فِيهَا
قَضَاءً غَيْرَ ذَلِكَ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ، فَإِنْ عَجَزْتُمَا عَنْهَا فَادْفَعَاهَا
فَأَنَا أَكْفِيَكُمَاهَا
5358. Dari Malik bin Aus bin Al-Hadatsan, ia berkata: Aku pergi
menemui Umar, tiba-tiba pelayannya bernama Yarfa datang dan berkata: “Apakah
Anda mengizinkan Utsman, Abdurrohman, Az-Zubair, dan Sa’ad bin Abi Waqqosh
masuk?” Jawabnya: “Iya.” Mereka pun diizinkan masuk, mengucapkan salam, dan
duduk. Tidak lama dari itu, Yarfa datang lagi dan berkata kepada Umar: “Apakah
Anda mengizinkan Ali dan Abbas masuk?” Jawabnya: “Iya.” Mereka pun masuk.
Ketika masuk, mereka berdua mengucapkan salam dan duduk. Abbas berkata: “Wahai
Amirul Mukminin, tolong putuskan perselisihan antara aku dan Ali (yakni masalah
warisan Rosulullah ﷺ).”
Utsman dan teman-temannya berkata: “Wahai Amirul Mukminin, putuskan
perselisihan mereka berdua agar yang satu bisa beristirahat dari yang lain.”
Umar menjawab: “Tenanglah kalian. Aku bertanya kepada kalian dengan nama Allah
yang menjadikan langit dan bumi diam, apakah kalian tahu bahwa Rosulullah ﷺ pernah bersabda: ‘Kami tidak
meninggalkan warisan, dan apa yang kami tinggalkan menjadi sedekah.’” —Yang
dimaksud adalah diri Rosulullah ﷺ sendiri— kelompok Utsman
menjawab: “Benar, beliau pernah mensabdakannya.” Lalu Umar menghadap Ali dan
Abbas dan berkata: “Aku bertanya kepada kalian dengan nama Allah, apakah kalian
tahu bahwa Rosulullah ﷺ
pernah mengucapkannya?” Jawab mereka berdua: “Benar, beliau pernah mengucapkannya.”
Umar berkata: “Aku akan menjelaskan kepada kalian duduk perkara ini, yaitu
Allah mengkhususkan Rosulullah ﷺ untuk mengelola harta semacam ini yang tidak diberikan hak
tersebut kepada selain beliau. Allah berfirman: ‘Apa saja dari harta rampasan
yang diberikan Allah kepara Rosul-Nya dari orang-orang kafir, adalah tanpa
mengerahkan kuda dan unta pun. Akan tetapi Allahlah yang karuniakan kemenangan
itu kepada para Rosul-Nya atas musuh-musuh-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa
atas segala sesuatu.’” (QS. Al-Hasyr: 6) Harta rampasan ini (fai) diberikan
khusus kepada Rosulullah ﷺ
(dalam alokasinya). Demi Allah, beliau tidak mengutamakan memberi kalian tanpa
orang lain. Sungguh Rosulullah ﷺ sudah memberikan jatah kalian dan sudah menyerahkannya kepada
kalian, hingga tersisa harta ini (yakni tanah). Rosulullah ﷺ dulu menyimpan jatah nafkah
istri-istrinya untuk stok setahun, lalu sisa rampasan perang tersebut
disalurkan Rosulullah ﷺ
untuk kepentingan umat, dan itu yang diterapkan Rosulullah ﷺ dalam hidupnya. Aku bertanya
kepada kalian dengan nama Allah, apakah kalian mengetahui hal ini?” Kelompok
Utsman menjawab: “Ya.” Umar berkata kepada Ali dan Abbas: “Aku bertanya kepada
kalian berdua dengan nama Allah, apakah kalian berdua tahu hal ini?” Keduanya
menjawab: “Ya.” Lalu Allah mewafatkan Nabi-Nya ﷺ lalu Abu Bakar berkata: “Aku adalah pengganti Rosulullah ﷺ,” lalu ia mengelola dan
mengalokasikan harta tersebut seperti cara Rosulullah ﷺ menerapkannya, dan kalian berdua
—Umar menghadap Ali dan Abbas— menyangka Abu Bakar tidak adil (tidak
menyerahkan harta tersebut kepada mereka sebagai warisan Rosulullah ﷺ), dan Allah Mahatahu bahwa Abu
Bakar jujur, taat, berpetunjuk, dan mengikuti kebenaran. Lalu Allah mewafatkan
Abu Bakar, lalu aku berkata: ‘Aku pengganti Rosulullah ﷺ dan Abu Bakar,’ lalu aku
mengelola dan mengalokasikannya selama dua tahun seperti yang diterapkan
Rosulullah ﷺ
dan Abu Bakar. Lalu kalian berdua datang kepadaku dan tujuan kalian berdua
sama. Yang satu datang kepadaku menuntut bagian paman beliau dan yang satunya
lagi menuntut bagian putri beliau. Aku katakan: jika kalian mau, akan
kuserahkan harta itu kepada kalian berdua dengan perjanjian atas nama Allah
bahwa kalian akan mengelola dan mengalokasikannya seperti yang diterapkan Rosulullah
ﷺ dan Abu
Bakar serta Umar semenjak aku jadi pemimpin? Jika tidak mau, jangan lagi
membicarakan harta itu lagi kepadaku. Kalian berdua tentu akan berkata:
‘Serahkan harta itu kepada kami dengan syarat tersebut,’ dan aku pun akan
menyerahkannya kepada kalian berdua dengan syarat tersebut. Aku bertanya kepada
kalian (kelompok Utsman) dengan nama Allah, apakah aku telah menyerahkannya
kepada mereka berdua dengan syarat tersebut?” Kelompok tersebut menjawab: “Ya.”
Umar melanjutkan: “Apakah kalian berdua akan mencari putusan lain dariku selain
ini? Demi Dzat yang menjadikan langit dan bumi diam, aku tidak akan memutuskan
selain ini sampai hari Kiamat. Jika kalian berdua lemah dalam mengelolanya,
serahkan ia kepadaku dan aku akan mencukupi kebutuhan kalian dari harta
tersebut.”
4. Firman Allah: “Hendaknya
perempuan menyusui anaknya dua tahun sempurna”
5. Nafkah Anak-Istri Saat
Suami Tidak di Rumah
5359 - عَنْ عَائِشَةَ
ڤ، قَالَتْ: جَاءَتْ هِنْدٌ بِنْتُ عُتْبَةَ، فَقَالَتْ: يَا
رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ مِسِّيكٌ، فَهَلْ عَلَيَّ حَرَجٌ أَنْ
أُطْعِمَ مِنَ الَّذِي لَهُ عِيَالَنَا؟ قَالَ: «لاَ، إِلَّا بِالْمَعْرُوفِ»
5359. Dari Aisyah ڤ,
ia berkata: Hindun putri Utbah datang dan berkata: “Wahai Rosulullah, Abu
Sufyan (suamiku) lelaki yang sangat pelit, apakah boleh bagiku mengambil
uangnya (secara diam-diam) untuk kami dan anak-anaknya?” Jawab beliau: “Tidak
boleh, kecuali secukupnya saja.”
5360 - عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ ﭬ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «إِذَا
أَنْفَقَتِ المَرْأَةُ مِنْ كَسْبِ زَوْجِهَا، عَنْ غَيْرِ أَمْرِهِ، فَلَهُ نِصْفُ
أَجْرِهِ»
5360. Dari Abu Huroiroh ﭬ, dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda: “Jika seorang wanita bersedekah dari harta suaminya tanpa
perintahnya, ia mendapatkan setengah pahalanya.”
6. Tugas Istri di Rumah
Suaminya
5361 - عَنْ عَلِيٍّ
ﭬ، أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ أَتَتِ النَّبِيَّ
ﷺ تَشْكُو إِلَيْهِ مَا تَلْقَى فِي يَدِهَا مِنَ الرَّحَى، وَبَلَغَهَا
أَنَّهُ جَاءَهُ رَقِيقٌ، فَلَمْ تُصَادِفْهُ، فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِعَائِشَةَ، فَلَمَّا
جَاءَ أَخْبَرَتْهُ عَائِشَةُ، قَالَ: فَجَاءَنَا وَقَدْ أَخَذْنَا مَضَاجِعَنَا، فَذَهَبْنَا
نَقُومُ، فَقَالَ: «عَلَى مَكَانِكُمَا» فَجَاءَ فَقَعَدَ بَيْنِي وَبَيْنَهَا،
حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى بَطْنِي، فَقَالَ: «أَلاَ أَدُلُّكُمَا
عَلَى خَيْرٍ مِمَّا سَأَلْتُمَا؟ إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا - أَوْ
أَوَيْتُمَا إِلَى فِرَاشِكُمَا - فَسَبِّحَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَاحْمَدَا ثَلاَثًا
وَثَلاَثِينَ، وَكَبِّرَا أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ، فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ»
5361. Dari Ali ﭬ,
bahwa Fathimah Alaihimassalam mendatangi Nabi ﷺ mengeluhkan luka di tangannya
bekas penggilingan makanan. Sampai kepada Fathimah kabar bahwa Nabi ﷺ mendapatkan budak (dari ghonimah), tetapi ia tidak
menjumpai beliau lalu disampaikan pesannya kepada Aisyah. Ketika beliau datang,
disampaikannya pesan Fathimah kepada beliau. Lalu beliau mendatangi kami ketika
kami berbaring hendak tidur dan aku buru-buru ingin berdiri lalu beliau
bersabda: “Tetaplah kalian berdua pada tempat kalian.” Beliau duduk di antara
aku dan Fathimah hingga aku merasakan dinginnya kakinya sampai ke perutku, lalu
beliau bersabda: “Maukah kalian berdua kuberitahu sesuatu yang lebih baik dari
apa yang kalian berdua minta? Jika kalian berbaring hendak tidur, bertasbihlah
33 kali, bertahmidlah 33 kali, dan bertakbirlah 34 kali, karena ini lebih baik
daripada pelayan.”
7. Pembantu Rumah Tangga
5362 - عَنْ عَلِيِّ
بْنِ أَبِي طَالِبٍ ﭬ، أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلاَمُ أَتَتِ النَّبِيَّ ﷺ تَسْأَلُهُ خَادِمًا،
فَقَالَ: «أَلاَ أُخْبِرُكِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكِ مِنْهُ؟ تُسَبِّحِينَ اللَّهَ
عِنْدَ مَنَامِكِ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ، وَتَحْمَدِينَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ،
وَتُكَبِّرِينَ اللَّهَ أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ» فَمَا تَرَكْتُهَا بَعْدُ، قِيلَ:
وَلاَ لَيْلَةَ صِفِّينَ؟ قَالَ: وَلاَ لَيْلَةَ صِفِّينَ
5362. Dari Ali bin Abi Tholib ﭬ, bahwa Fathimah Alaihassalam mendatangi Nabi ﷺ meminta pelayan lalu beliau
bersabda: “Maukah kamu kuberitahu sesuatu yang lebih baik dari pelayan?
Bertasbihlah saat hendak tidur 33 kali, bertahmidlah 33 kali, dan bertakbirlah
34 kali.” Ali berkata: “Aku tidak pernah meninggalkannya setelah itu.” Ada yang
bertanya: “Tidak pula saat malam perang Shiffin?” Jawabnya: “Tidak pula saat malam
perang Shiffin.”[1]
8. Suami Membantu Tugas
Istrinya
5363 - عَنِ الأَسْوَدِ
بْنِ يَزِيدَ، سَأَلْتُ عَائِشَةَ ڤ: مَا كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَصْنَعُ فِي البَيْتِ؟
قَالَتْ: «كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ، فَإِذَا سَمِعَ الأَذَانَ خَرَجَ»
5363. Dari Al-Aswad bin Yazid, ia berkata: Aku bertanya kepada
Aisyah ڤ:
“Apa yang dikerjakan Nabi ﷺ
di rumah?” Ia menjawab: “Beliau membantu tugas istrinya, dan jika mendengar
adzan, beliau keluar.”
9. Jika Suami Tidak Menafkahi,
Istri Boleh Mengambil Harta Suami Secukupnya Untuk Dirinya dan Anaknya
5364 - عَنْ عَائِشَةَ
ڤ، أَنَّ هِنْدَ بِنْتَ عُتْبَةَ، قَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ شَحِيحٌ وَلَيْسَ يُعْطِينِي مَا يَكْفِينِي وَوَلَدِي،
إِلَّا مَا أَخَذْتُ مِنْهُ وَهُوَ لاَ يَعْلَمُ، فَقَالَ: «خُذِي مَا يَكْفِيكِ
وَوَلَدَكِ، بِالْمَعْرُوفِ»
5364. Dari Aisyah ڤ, bahwa Hindun putri Utbah berkata: “Wahai Rosulullah, Abu
Sufyan (suamiku) adalah lelaki yang sangat pelit, ia tidak menafkahiku yang
mencukupiku dan anakku, kecuali jika aku mengambil hartanya tanpa
sepengetahuannya.” Beliau menjawab: “Ambillah apa yang mencukupimu dan anakmu
dengan sewajarnya.”
10. Istri Melayani Suaminya
dan Menjaga Hartanya
5365 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ ﭬ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: «خَيْرُ نِسَاءٍ
رَكِبْنَ الإِبِلَ نِسَاءُ قُرَيْشٍ - وَقَالَ الآخَرُ: صَالِحُ نِسَاءِ قُرَيْشٍ - أَحْنَاهُ عَلَى
وَلَدٍ فِي صِغَرِهِ، وَأَرْعَاهُ عَلَى زَوْجٍ فِي ذَاتِ يَدِهِ»
5365. Dari Abu Huroiroh ﭬ, bahwa Rosulullah ﷺ bersabda: “Wanita terbaik yang pernah menaiki onta adalah
wanita Quroisy, mereka sangat merawat anak semenjak kecil dan sangat melayani
suami dengan tangannya sendiri.”
11. Memberi Pakaian Istri
dengan Layak
5366 - عَنْ عَلِيٍّ
ﭬ، قَالَ: «آتَى إِلَيَّ النَّبِيُّ ﷺ حُلَّةً سِيَرَاءَ
فَلَبِسْتُهَا، فَرَأَيْتُ الغَضَبَ فِي وَجْهِهِ، فَشَقَّقْتُهَا بَيْنَ نِسَائِي»
5366. Dari Ali ﭬ,
ia berkata: “Nabi ﷺ
memberiku setelan pakaian (atasan dan bawahan) bergaris sutra lalu aku
memakainya. Aku melihat kemarahan di wajah beliau lalu aku bagi-bagi untuk
perempuanku (istri dan saudariku).”
12. Istri Membantu Suami
dalam Merawat Anak-Anak Tirinya
5367 - عَنْ جَابِرِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ﭭ، قَالَ: هَلَكَ أَبِي وَتَرَكَ سَبْعَ بَنَاتٍ أَوْ تِسْعَ
بَنَاتٍ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً ثَيِّبًا، فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «تَزَوَّجْتَ
يَا جَابِرُ» فَقُلْتُ: نَعَمْ، فَقَالَ: «بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا؟» قُلْتُ:
بَلْ ثَيِّبًا، قَالَ: «فَهَلَّا جَارِيَةً تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ، وَتُضَاحِكُهَا
وَتُضَاحِكُكَ» قَالَ: فَقُلْتُ لَهُ: إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ هَلَكَ، وَتَرَكَ بَنَاتٍ،
وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَجِيئَهُنَّ بِمِثْلِهِنَّ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً تَقُومُ
عَلَيْهِنَّ وَتُصْلِحُهُنَّ، فَقَالَ: «بَارَكَ اللَّهُ لَكَ أَوْ قَالَ:
خَيْرًا»
5367. Dari Jabir bin Abdillah ﭭ, ia berkata: Ayahku wafat dan meninggalkan 7 atau 9 anak
perempuan, maka aku menikahi janda. Rosulullah ﷺ bertanya kepadaku: “Kamu sudah menikah wahai Jabir?” Jawabku:
“Ya.” Beliau bertanya: “Gadis atau janda?” Jawabku: “Bahkan janda.” Beliau
bersabda: “Kenapa tidak gadis saja sehingga kamu bisa bermain bersamanya dan ia
bermain bersamamu, kamu mencandainya dan ia mencandaimu?” Jawabku kepada beliau:
“Abdullah (ayahku) wafat dan meninggalkan banyak anak perempuan, dan aku tidak
suka memasukkan wanita yang sebaya mereka, sehingga aku menikahi janda yang
bisa merawat mereka dan mendidik mereka.” Beliau bersabda: “Semoga Allah
memberkahimu dengan kebaikan.”
13. Nafkah Suami yang Kurang
Mapan Kepada Istrinya
5368 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ ﭬ، قَالَ: أَتَى النَّبِيَّ ﷺ رَجُلٌ، فَقَالَ:
هَلَكْتُ، قَالَ: «وَلِمَ؟» قَالَ: وَقَعْتُ عَلَى أَهْلِي فِي رَمَضَانَ، قَالَ:
«فَأَعْتِقْ رَقَبَةً» قَالَ: لَيْسَ عِنْدِي، قَالَ: «فَصُمْ شَهْرَيْنِ
مُتَتَابِعَيْنِ» قَالَ: لاَ أَسْتَطِيعُ، قَالَ: «فَأَطْعِمْ سِتِّينَ مِسْكِينًا»
قَالَ: لاَ أَجِدُ، فَأُتِيَ النَّبِيُّ ﷺ بِعَرَقٍ فِيهِ
تَمْرٌ، فَقَالَ: «أَيْنَ السَّائِلُ؟» قَالَ: هَا أَنَا ذَا، قَالَ: «تَصَدَّقْ
بِهَذَا» قَالَ: عَلَى أَحْوَجَ مِنَّا يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَوَالَّذِي بَعَثَكَ
بِالحَقِّ، مَا بَيْنَ لاَبَتَيْهَا أَهْلُ بَيْتٍ أَحْوَجُ مِنَّا، فَضَحِكَ النَّبِيُّ
ﷺ حَتَّى بَدَتْ أَنْيَابُهُ، قَالَ: «فَأَنْتُمْ إِذًا»
5368. Dari Abu Huroiroh ﭬ, ia berkata: Seorang lelaki mendatangi Nabi ﷺ dan berkata: “Aku binasa.”
Beliau bertanya: “Kenapa bisa begitu?” Jawabnya: “Aku menggauli istriku di
Romadhan.” Beliau bersabda: “Bebaskan budak.” Ia menjawab: “Aku tidak punya.”
Beliau bersabda: “Berpuasalah dua bulan berturut-turut.” Ia menjawab: “Aku
tidak mampu.” Beliau bersabda: “Berilah makan 60 orang miskin.” Ia menjawab:
“Aku tidak memilikinya.” Lalu Nabi ﷺ diberi kiriman sekeranjang kurma lalu bertanya: “Mana tadi yang
bertanya?” Ia menjawab: “Saya ini.” Beliau bersabda: “Sedekahkan ini.” Ia
menjawab: “Apakah kepada orang yang lebih membutuhkannya dari kami wahai
Rosulullah? Demi Dzat yang mengutusmu dengan benar, tidak ada penduduk di
antara dua perbukitan (batas Madinah) ini yang lebih butuh (miskin) daripada
kami.” Nabi ﷺ
tertawa hingga nampak gigi taringnya. Beliau bersabda: “Jika begitu, kalian
(yang lebih berhak).”
14. “Ahli waris (dari ayah
si anak) juga demikian (tidak boleh dibebani berlebihan dalam menanggung nafkah
si anak),” dan apakah si ibu menanggung nafkah anaknya?
5369 - عَنْ أُمِّ
سَلَمَةَ ڤ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَلْ لِي مِنْ أَجْرٍ فِي بَنِي
أَبِي سَلَمَةَ أَنْ أُنْفِقَ عَلَيْهِمْ، وَلَسْتُ بِتَارِكَتِهِمْ هَكَذَا وَهَكَذَا،
إِنَّمَا هُمْ بَنِيَّ؟ قَالَ: «نَعَمْ، لَكِ أَجْرُ مَا أَنْفَقْتِ عَلَيْهِمْ»
5369. Dari Ummu Salamah (Ummul Mukminin) ڤ, ia berkata: “Wahai Rosulullah, apakah
aku mendapatkan pahala atas anak-anak Abu Salamah (mantan suamiku) yang aku
beri nafkah, sementara aku sendiri tidak bisa berpisah dari mereka karena
mereka sangat membutuhkanku, lagi pula mereka juga anak-anaku sendiri.” Beliau
bersabda: “Ya, kamu mendapatkan pahala atas nafkah yang kamu berikan kepada
mereka.”
5370 - عَنْ عَائِشَةَ
ڤ: قَالَتْ هِنْدُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ
رَجُلٌ شَحِيحٌ، فَهَلْ عَلَيَّ جُنَاحٌ أَنْ آخُذَ مِنْ مَالِهِ مَا يَكْفِينِي وَبَنِيَّ؟
قَالَ: «خُذِي بِالْمَعْرُوفِ»
5370. Dari Aisyah ڤ, bahwa Hindun berkata: “Wahai Rosulullah, Abu Sufyah (suamiku)
adalah lelaki yang sangat pelit sekali, apakah aku berdosa jika mengambil
hartanya apa yang mencukupiku dan anak-anakku?” Jawab beliau: “Ambilnya
sewajarnya.”
15. Sabda Nabi ﷺ: “Siapa yang meninggalkan hutang dan tanggungan nafkah, maka aku
yang menanggungnya”
5371 - عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ ﭬ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ يُؤْتَى
بِالرَّجُلِ المُتَوَفَّى عَلَيْهِ الدَّيْنُ، فَيَسْأَلُ: «هَلْ تَرَكَ لِدَيْنِهِ
فَضْلًا؟» فَإِنْ حُدِّثَ أَنَّهُ تَرَكَ وَفَاءً صَلَّى، وَإِلَّا قَالَ لِلْمُسْلِمِينَ:
«صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ» فَلَمَّا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِ الفُتُوحَ، قَالَ:
«أَنَا أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ، فَمَنْ تُوُفِّيَ مِنَ المُؤْمِنِينَ
فَتَرَكَ دَيْنًا فَعَلَيَّ قَضَاؤُهُ، وَمَنْ تَرَكَ مَالًا فَلِوَرَثَتِهِ»
5371. Dari Abu Huroiroh ﭬ, bahwa lelaki yang wafat dan memiliki hutang didatangkan kepada
Rosulullah ﷺ
lalu beliau bertanya: “Apakah ia meninggalkan harta untuk melunasi hutangnya?”
Jika beliau diberitahu ia meninggalkan harta yang cukup untuk melunasinya maka
beliau mensholatinya, dan jika tidak maka beliau berkata kepada kaum Muslimin:
“Silahkan kalian saja yang mensholati teman kalian.” Ketika Allah memberi
banyak kemenangan, beliau bersabda: “Aku lebih berhak terhadap orang-orang
beriman, melebihi diri mereka sendiri. Siapa saja dari orang-orang beriman yang
wafat dan meninggalkan hutang maka menjadi tanggunganku melunasinya, dan siapa
yang meninggalkan harta maka itu untuk ahli warisnya.”
16. Status Saudari Sepersusuan
5372 - عَنْ أُمِّ
حَبِيبَةَ ڤ، زَوْجِ النَّبِيِّ ﷺ، قَالَتْ: قُلْتُ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، انْكِحْ أُخْتِي بِنْتَ أَبِي سُفْيَانَ، قَالَ: «وَتُحِبِّينَ
ذَلِكِ؟» قُلْتُ: نَعَمْ، لَسْتُ لَكَ بِمُخْلِيَةٍ، وَأَحَبُّ مَنْ شَارَكَنِي
فِي الخَيْرِ أُخْتِي، فَقَالَ: «إِنَّ ذَلِكِ لاَ يَحِلُّ لِي» فَقُلْتُ: يَا
رَسُولَ اللَّهِ، فَوَاللَّهِ إِنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّكَ تُرِيدُ أَنْ تَنْكِحَ دُرَّةَ
بِنْتَ أَبِي سَلَمَةَ؟ فَقَالَ: «بِنْتَ أُمِّ سَلَمَةَ؟» فَقُلْتُ: نَعَمْ،
قَالَ: «فَوَاللَّهِ لَوْ لَمْ تَكُنْ رَبِيبَتِي فِي حَجْرِي مَا حَلَّتْ لِي،
إِنَّهَا بِنْتُ أَخِي مِنَ الرَّضَاعَةِ، أَرْضَعَتْنِي وَأَبَا سَلَمَةَ ثُوَيْبَةُ
فَلاَ تَعْرِضْنَ عَلَيَّ بَنَاتِكُنَّ وَلاَ أَخَوَاتِكُنَّ». قَالَ عُرْوَةُ:
«ثُوَيْبَةُ أَعْتَقَهَا أَبُو لَهَبٍ»
[1]
Perang Shiffin adalah peperangan
antara Ali dengan Muawiyah ﭭ, yang berlokasi di antara
Iraq dan Syam. Peperangan ini terjadi karena tipu daya dan adu domba dari
orang-orang munafik.
Barakallahu fiik
BalasHapus