RUQYAH DARI SUNNAH - Bacaan Ruqyah dari Quran dan Sunnah - Pustaka Syabab
RUQYAH DARI SUNNAH P erhatikan kata ganti yang digunakan. Ada yang menggunakan saya (meruqyah diri sendiri) dan ada y...
RUQYAH DARI SUNNAH
P |
erhatikan kata ganti yang digunakan. Ada yang
menggunakan saya (meruqyah diri sendiri) dan ada yang menggunakan kamu/dia
(meruqyah orang lain). Boleh saya diganti kamu/dia, sesuai
kebutuhan, jika dhomīr (kata gantinya) diganti juga.
1. Meruqyah Orang Lain
1- «اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ البَاسَ، اِشْفِـهِ وَأَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ،
شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا»
“Wahai Robb (Pencipta, Pemilik, Pengatur) manusia, hilangkanlah penyakit
ini, sembuhkanlah ia dan Engkau Maha
Penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang
tidak meninggalkan penyakit lain.”[1]
2- «بِاسْمِ اللهِ أَرْقِيـكَ،
مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيـكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ
نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيـكَ بِاسْمِ اللهِ أَرْقِيـكَ»
“Dengan menyebut nama Allōh, aku meruqyahmu dari segala
sesuatu yang menyakitimu, dan dari
keburukan setiap jiwa atau pandangan hasad. Allōh akan menyembuhkanmu, dengan nama Allōh aku meruqyahmu.”[2]
3- «أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ
الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَـكَ» (سَبْعَ مَرَّاتٍ)
“Aku memohon kepada Allōh Yang Maha Agung, Robb
Arsy yang Agung agar menyembuhkanmu.” Dibaca tujuh kali.[3]
2. Meruqyah Diri
Sendiri
Jika ingin digunakan untuk meruqyah orang lain, maka أَعُوذُ “aku berlindung” diganti أُعِيْذُكَ “aku meminta perlindungan untukmu” atau أُعِيذُهُ “aku meminta perlindungan
untuknya”.
4- «بِاسْمِ اللهِ (ثَلَاثًا)، أَعُوذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ
مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ (سَبْعَ مَرَّاتٍ)»
“Dengan nama Allōh (3x), aku berlindung kepada Allōh dan
kekuasaan-Nya dari keburukan apa yang aku rasakan dan aku takutkan (7x).”[4]
5- «بِسْمِ اللَّهِ، تُرْبَةُ أَرْضِنَا، بِرِيقَةِ بَعْضِنَا، يُشْفَى
سَقِيمُنَا، بِإِذْنِ رَبِّنَا»
“Dengan nama Allōh, ini debu dari tanah kami,
disertai ludah kami, akan menyembuhkan orang yang sakit dari kami, dengan
seizin Robb kami.”[5]
6- «أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ
شَرِّ مَا خَلَقَ»
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allōh yang
sempurna dari keburukan apa yang diciptakan-Nya.”[6]
7- «أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ
كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ»
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allōh yang
sempurna, dari setiap setan dan binatang berbisa, dan dari setiap pandangan
mata yang jahat.”[7]
8- «أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ، مِنْ
غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ»
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allōh yang
sempurna, dari kemurkaan-Nya dan siksa-Nya, dan keburukan hamba-hamba-Nya, dan
dari bisikan setan dan kehadirannya.”[8]
9- «أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي
لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ، مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، وَذَرَأَ وَبَرَأَ،
وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا، وَمِنْ
شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ
فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ
بِخَيْرٍ، يَا رَحْمَنُ»
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allōh yang
sempurna yang tidak dilewati oleh orang baik maupun orang jahat, dari keburukan
apa yang diciptakan-Nya, dan apa yang Dia buat dan Dia adakan, dan dari
keburukan apapun yang turun dari langit dan dari keburukan apa pun yang naik
padanya, dan dari keburukan apa yang ada di bumi dan dari keburukan apa saja
yang keluar darinya, dan dari keburukan fitnah malam dan siang, dan dari
keburukan segala yang datang di malam hari kecuali yang datang dengan kebaikan,
wahai Ar-Rohman.”[9]
10- «اللهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ وَرَبَّ الْأَرْضِ وَرَبَّ الْعَرْشِ
الْعَظِيمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ
التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ،
اللهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ
بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ
فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ»
[1] HR. Bukhori no. 5743 dan Muslim no.
2191, dari Aisyah ڤ. اِشْفِهِ
“sembuhkan dia” boleh diganti اِشْفِنِي “sembuhkan saya”.
[2] HR. Muslim no. 2186, dari Abu Sa’id
ﭬ.
[3] HR. Abu Dawud no. 3106 dengan sanad
shohih, dari Ibnu Abbas ﭭ.
[4] HR. Muslim no. 2202 dari Utsman bin Abil
Ash ﭬ.
[5] HR. Bukhori no. 5745 dan Muslim no. 2194
dari Aisyah ڤ.
An-Nawawi $ menjelaskan: “Telunjuk diludahi
lalu ditempelkan ke tanah lalu diusapkan ke bagian yang sakit sambil membaca
doa ini.”
[6] HR. Muslim no. 2708 dari Khoulah
binti Hakim ڤ.
[7] HR. Bukhori no. 3371 dari Ibnu
Abbbas ﭭ.
[8] HR. At-Tirmidzi no. 3528 dengan
sanad hasan, dari kakek Amr bin Syu’aib ﭬ.
[9] HR. Ahmad no. 15461 dengan sanad
shohih, dari Abdurrohman bin Khonbas ﭬ.
[10] HR. Muslim no. 2713 dari Abu Huroiroh ﭬ.