Gempa - Sebab dan Penanggulangan
GEMPA - Sebab dan Penanggulangan PDF >> https://docs.google.com/uc?export=download&id=1QwRsGnFuKv2anrqHWLaWDrDGs_6G2-qQ ...
https://www.terjemahmatan.com/2018/08/gempa-sebab-dan-penanggulangan.html?m=0
GEMPA - Sebab dan Penanggulangan
Daftar
Isi
M
Gempa Tanda dari Allah
Gempa termasuk tanda kekuasaan dan kebesaran Allah yang dikirim untuk
menakuti para hambaNya agar kembali kepadaNya. Allah berfirman:
﴿وَمَا نُرْسِلُ بِالآيَاتِ إِلَّا
تَخْوِيفًا﴾
“Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk
menakuti.” (QS. Al-Isra [17]: 59)
﴿سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الآفَاقِ﴾
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami di segenap ufuk.” (QS. Fushilat
[41]: 53)
M
Bumi Bicara dan Mendengar
Bumi memiliki alam tersendiri. Dia bisa mendengar, bisa berbicara, dan
patuh kepada Allah.
﴿وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ
وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الأمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ
وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ﴾
“Dan difirmankan: ‘Hai bumi telanlah airmu, dan hai
langit (hujan) berhentilah,’ dan air pun disurutkan, perintahpun diselesaikan
dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: ‘Binasalah
orang-orang yang lalim." (QS. Hud [11]:
44)
﴿إِذَا زُلْزِلَتِ الأَرْضُ زِلْزَالَهَا
* وَأَخْرَجَتِ الأَرْضُ أَثْقَالَهَا * وَقَالَ الإِنْسَانُ مَا لَهَا * يَوْمَئِذٍ
تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا * بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا﴾
“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang
dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan
manusia bertanya: ‘Mengapa bumi (jadi begini)?’ Pada hari itu bumi menceritakan
beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian
itu) kepadanya.” (QS. Al-Zalzalah [99]: 1-5)
﴿وَإِذَا الأَرْضُ مُدَّتْ * وَأَلْقَتْ
مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ * وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ﴾
“Dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada
di dalamnya dan menjadi kosong, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya
bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya).” (QS. Al-Isyiqaq [84]: 3-5)
Dia senantiasa beribadah kepada Allah dengan bertasbih kepadaNya.
﴿تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ
وَالأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ
لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا﴾
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memujiNya,
tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra
[17]: 44)
M
Gempa Terjadi Karena Allah Murka
Allah berfirman:
﴿قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ
عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ﴾
“Katakanlah: ‘Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab
kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu.” (QS. Al-An’am [6]: 65)
Abu Syaikh meriwayatkan dari Mujahid, dia berkata, “Makna dari atas adalah
halilintar, hujan batu, dan angin topan, sementara dari bawah kaki adalah gempa
dan tanah longsor.”
Gempa ini terjadi karena perintah Allah.
﴿أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ
بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ * أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ
بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ * أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلا يَأْمَنُ مَكْرَ
اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ﴾
“Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang
tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan
siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka
sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak
terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang
yang merugi.” (QS. Al-A’raf [7]: 97-99)
M
Kenapa Allah Murka?
Allah murka karena dimaksiati. Maksiat terbesar adalah kesyirikan dan
kekufuran. Sehingga gempa terjadi karena dosa-dosa manusia. Allah berfirman:
﴿وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ
فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ﴾
“Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan
oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura
[42]: 30)
﴿ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ
يَرْجِعُونَ﴾
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan (dosa-dosa) manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).” (QS. Ar-Rum [30]: 41)
﴿فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ
مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ
مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ
وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ﴾
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan
dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu
kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan
di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada
yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak menganiaya mereka, akan tetapi
merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ankabut [29]: 40)
عَنْ صَفِيَّةَ ابْنَةِ أَبِي عُبَيْدٍ، قَالَ: زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ عَلَى عَهْدِ
عُمَرَ حَتَّى اصْطَفَقَتْ السُّرَرُ، فَخَطَبَ عُمَرُ لِلنَّاسِ: لَقَدْ عَجِلْتُمْ،
لَئِنْ عَادَتْ لَأَخْرُجَنَّ مِنْ بَيْنِ ظَهْرَانِيكُمْ.
Dari Shofiyah putri Abu Ubaid, ia berkata: terjadi gempa di masa Umar
hingga merobohkan bangunan. Lalu Umar berkhutbah kepada manusia, “Kalian
tergesa-gesa (berbuat penyimpangan). Jika gempa ini datang lagi, aku
benar-benar akan meninggalkan kalian.” (Shahih:
HR. Ibnu Abi Syaibah no. 8335 dan Mushannafnya)
Jika gempa turun maka menimpa semua orang, orang jahat maupun orang shalih.
Allah berfirman:
﴿وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ
الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ﴾
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang lalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah
amat keras siksaanNya.” (QS. Al-Anfal
[8]: 25)
Karena orang-orang shalih tidak melakukan nahi munkar atau keburukan sudah
meraja rela.
عَنْ خَالِدٍ، وَإِنَّا سَمِعْنَا النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: «إِنَّ
النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ، أَوْشَكَ أَنْ
يَعُمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابٍ» وَقَالَ عَمْرٌو: عَنْ هُشَيْمٍ، وَإِنِّي سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ: «مَا
مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيهِمْ بِالْمَعَاصِي، ثُمَّ يَقْدِرُونَ عَلَى أَنْ يُغَيِّرُوا،
ثُمَّ لَا يُغَيِّرُوا، إِلَّا يُوشِكُ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ»
قَالَ أَبُو دَاوُدَ: وَرَوَاهُ كَمَا قَالَ خَالِدٌ أَبُو أُسَامَةَ: وَجَمَاعَةٌ،
وَقَالَ شُعْبَةُ فِيهِ: «مَا مِنْ قَوْمٍ
يُعْمَلُ فِيهِمْ بِالْمَعَاصِي هُمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يَعْمَلُهُ»
Dari Khalid, kami mendengar Rasulullah bersabda, “Apabila manusia
melihat orang zalim tetapi tidak mengambil tangannya (menceganya atau
menasihatinya) maka akan segera ditimpakan adzab yang rata atas mereka.”
Dalam riwayat Husyaim, “Apabila suatu kaum di tengah mereka ada yang berbuat
maksiat, mereka tidak berusaha merubahnya padahal mampun, niscaya dalam waktu
dekat Allah meratakan mereka dengan adzab.” Dalam riwayat Syu’bah, “Apabila
suatu kaum di tengah mereka ada yang berbuat maksiat, padahal mereka lebih
banyak daripada yang maksiat...” (Shahih:
HR. Abu Dawud no. 4338)
عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ، دَخَلَ عَلَيْهَا فَزِعًا يَقُولُ: «لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ
مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ، فُتِحَ اليَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ، وَمأْجُوجَ مِثْلُ
هَذَا، وَحَلَّقَ بِإِصْبَعِهِ، وَبِالَّتِي تَلِيهَا» فَقَالَتْ زَيْنَبُ: فَقُلْتُ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ؟ قَالَ: «نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الخَبَثُ»
Dari Zainab binti Jahsy bahwa Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam menemuinya dalam kondisi takut, “Laa ilaaha illa
Allah, celaka orang Arab, akan tertimpa keburukan yang sudah dekat. Pada hari
ini benteng Ya’juj dan Ma’juj sudah terbuka sebesar ini,” beliau
melingkarkan telunjuknya dengan ibu jarinya. Zainab berkata, “Wahai Rasulullah,
apakah kami binasa sementara di tengah kami ada orang-orang shalih?” Jawab
beliau, “Ya, jika keburukan sudah merajarela.” (HR. Al-Bukhari no. 3598)
M
Bagaimana Cara Menanggulangi Gempa?
Dengan cara memperbanyak istighfar dan taubat. Allah berfirman:
﴿وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ
وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ﴾
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang
kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka,
sedang mereka meminta ampun.” (QS. Al-Anfal
[8]: 33)
Kemudian mempertebal iman dan takwa. Allah berfirman:
﴿وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا
وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَكِنْ
كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ﴾
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-Araf
[7]: 96)
Kemudian beramal shalih untuk mewujudkan itu semua, sehingga Allah
melimpahkan rizkiNya. Allah berfirman:
﴿وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ
وَالإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ
وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ﴾
“Dan sekiranya mereka (Ahli Kitab) sungguh-sungguh
menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada mereka
dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari
bawah kaki mereka.” (QS. Al-Maidah [5]: 66)
M
Dorongan Membantu Korban Gempa
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «الرَّاحِمُونَ
يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ،
الرَّحِمُ شُجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَهَا
قَطَعَهُ اللَّهُ»
Dari Abdullah bin Amr, ia mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, “Orang-orang yang penyayang akan disayang Dzat yang Maha Penyayang.
Sayangilah penduduk bumi niscaya yang dilangit menyayangimu. Sayang adalah anugrah
Dzat yang Maha Penyayang. Siapa yang menyambungnya maka Allah menyambung
dirinya dan siapa yang memutusnya maka Allah memutus dirinya.” (Shahih: HR. At-Tirmidzi no. 1924)
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ
اللهُ عَنهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ القِيَامَةِ. وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ،
يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً
سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. وَاللهُ في عَوْنِ العَبْدِ مَا كَانَ
العَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ».
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan
dari kesusahan-kesusahan dunia orang Mukmin, maka Allah akan menghilangkan
kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari Kiamat. Barangsiapa yang memberi
kemudahan orang yang kesulitan (hutang), maka Allah akan memberi kemudahan baginya
di dunia dan Akhirat. Allah senantiasa menolong hamba selagi dia menolong
saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699)
M
Kesimpulan
Gempa termasuk tanda kebesaran Allah
dan terjadi karena perintah Allah untuk menakuti hambaNya agar kembali kepadaNya.
Ia menimpa orang shalih dan orang jahat. Bagi orang jahat sebagai siksa atau
penggugur dosa, dan bagi orang shalih untuk mengangkat derajat. Cara
menanggulangi gempa adalah dengan istighfar kepada Allah, bertaubat kepadanya,
meningkatkan iman dan takwa, serta beramal shalih menerapkan syariat Islam.
Kemudian disyariatkan bagi kamu
Muslimin untuk membantu korban bencana gempa dengan apa yang ia sanggupi, baik
harta, tenaga, dan semisalnya, dan tidak lupa mendoakan mereka. Allahu a’lam[]