Kutaib: Kunci Menghafal Bagi Penuntut Ilmu – Syaikh Shalahuddin Al-Jibuti Al-Yamani
https://www.terjemahmatan.com/2017/03/kutaib-kunci-menghafal-bagi-penuntut.html?m=0
Kutaib: Kunci Menghafal Bagi Penuntut Ilmu – Syaikh Shalahuddin Al-Jibuti Al-Yamani
Kunci Menghafal Bagi Penuntut Ilmu
(Berisi 150
Hadits Hafalan Muttafaqun ‘Alaihi)
Dikumpulkan dan
Disusun oleh:
Abu Zakaria Shalahuddin Al-Jibuti
Pengantar: Syaikh Yahya bin
Ali Al-Hajuri
Penerbit: Darul
Atsar
Cetakan Pertama:
1428 H/2007 M
Penerjemah: Nor Kandir, ST
Penerbit: Pustaka Syabab
Cetakan: Pertama, Dzulqadah 1437
H/Agustus 2016
Kedua, Jumadil
Awal 1438 H/Januari 2017
Pengantar
Penerjemah
S
|
egala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam tercurah
kepada Rasulullah `, keluarganya, dan para shahabatnya.
Di beberapa tempat pembaca akan menemukan penomoran
hadits dengan diakhiri “–penj”. Maksud tanda ini untuk memisahkan penomoran
kitab asli dengan penomoran saya. Ada dua kemungkinan mengapa penomoran salah,
salah satunya adalah boleh jadi kesalahan
cetak.
Perlu diketahui pula, dalam Shahihain terkadang
ada beberapa hadits yang satu tema tetapi ada sedikit perbedaan lafazh. Kemudian,
terkadang penulis kutaib ini mencantumkan hadits dengan nomor hadits milik
hadits lain di kitab shahih tetapi masih satu tema, maka agar lebih banyak
faidahnya saya tambahkan penomoran yang sesuai dengan redaksi aslinya, misalnya
hadits no. 144 bab Di Antara Tanda Hari Kiamat.
Secara umum hadits Arbain merupakan hadits yang lengkap
dan berisi kaidah-kaidah penting agama Islam. Namun, ditinjau dari dua sisi
kutaib ini lebih unggul. Yaitu: [1] semua hadits muttafaqun ‘alaihi dan
[2] haditsnya pendek-pendek. Dengan dua keunggulan ini, semoga kita lebih
terlecut untuk menghafal hadits sehingga kutaib ini benar-benar menjadi kunci
untuk menghafal hadits-hadits nabi ` yang lain.
Semoga Allah membalas kebaikan penulis kutaib ini dengan
balasan yang baik, begitu pula kepada penerjemahnya, orang-orang yang
menghafalnya, dan seluruh kaum muslimin. Sungguh Allah Maha Mendengar dan Maha
Pengabul.
Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah `, keluarganya,
dan para shahabatnya.
Surabaya, 28 Maret 2012
Nor Kandir
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
Pengantar
Syaikh Muhaddits Yahya bin Ali al-Hajuri
S
|
egala puji milik Rabb semesta alam. Aku bersaksi bahwa
tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata tidak ada sekutu
bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Amma
ba’du:
Saya telah membaca apa yang telah dikumpulkan oleh al-Akh
al-Fadhil Shalahuddin al-Jibuti –semoga Allah memberi taufik pada kitabnya–
yang diberi nama Kunci Hafalan bagi Penuntut Ilmu. Saya memandangnya
sebagai sebuah kitab yang bermanfaat, berisi 152 hadits yang telah disepakati
keshahihannya oleh dua Imam al-Bukhari dan Imam Muslim –semoga Allah merahmati
keduanya–. Beliau telah mengurutkannya dengan baik dan mengandung nilai fikih.
Semoga Allah membalas kebaikannya.
Ditulis oleh: Abu Abdirrahman Yahya bin Ali al-Hajuri
Tanggal 7 Shafar 1427 H
Kunci Menghafal Bagi Penuntut
Ilmu
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ
اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
((يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ)) [ال
عمران: ١٠٢]
((يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً
وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ
عَلَيْكُمْ رَقِيبًا)) [ النساء: ١]
((يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيمًا)) [الأحزاب: ٧٠-٧١]
أَمَّا بَعْدُ:
«فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كَلَامُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ
هَدْيُ مُحَمَّدٍ `، وَشَرَّ
الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدُثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٌ
ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ»
Kitab ini berisi 152[1]
hadits yang saya saring dari kitab hadits yang telah disepakati keshahihannya
oleh al-Bukhari dan Muslim yang merupakan tingkatan hadits paling tinggi
keshahihannya berdasarkan kesepakatan umat.
Saya bersungguh-sungguh dalam menyaringnya supaya menjadi
kitab yang pendek lafazhnya, mudah dihafal, dan agung maknanya.
Saya mengurutkannya dalam bentuk Bab Iman, Hukum,
Muamalat, Akhlak, Adab, Zuhud dan Kelembutan, dan Keutamaan. Saya menamai kitab
ini dengan Kunci Hafalan bagi Penuntut Ilmu.
Saya memohon kepada Allah al-Fattah al-Hafizh agar
menjadikan kitab ini ikhlas mengharap wajah-Nya yang mulia, dan menjadikannya
bermanfaat bagi kaum muslimin. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah.
Allah-lah tempat meminta pertolongan.
Ditulis oleh:
Abu Zakaria Shalahuddin bin Ali bin Muhammad Al-Jibuti
Semoga Allah mengampuninya, kedua orang tuanya,
guru-gurunya, dan seluruh kaum Muslimin
Darul Hadits – Dammaj
Semoga Allah selalu melindunginya dan penduduknya
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ
الرَّحِيْمِ
Ikhlas
dan Niat
1) Dari ‘Umar bin Khaththab t berkata: aku mendengar Rasulullah ` bersabda:
«إِنَّمَا
الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ
هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ،
وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ
يَتَزَوَّجُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ»
“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya dan setiap
orang akan mendapatkan sesuai apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya
kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang hendak dia raih atau wanita yang hendak
dia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah kepadanya.” [SB (no. 6689) dan SM (no. 1907)]
Perintah
Memerangi Manusia Hingga Mengucapkan Lâ Ilâha Illallâh Muhammadur Rasulullah
2) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«أُمِرْتُ
أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. فَمَنْ
قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، فَقَدْ عَصَمَ مِنِّى نَفْسَهُ وَمَالَهُ،
إِلاَّ بِحَقِّهِ، وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ»
“Aku diperintah untuk memeragi manusia hingga mengucapkan
Lâ Ilâha Illallâh. Barangsiapa yang mengucapkan Lâ Ilâha Illallâh, maka sungguh
dia telah memelihara jiwa dan hartanya dariku kecuali dengan haknya dan
hisabnya terserah Allah.” [SB (no. 2946)
dan SM (no. 21)]
Penetapan
Ketinggian Allah tanpa Takyîf,
Tamtsîl,
Tahrîf,
dan Ta’thîl
3) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«لَمَّا
قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِى كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ:
إِنَّ رَحْمَتِى غَلَبَتْ غَضَبِى»
“Setelah Allah menciptakan makhluk, Dia menulis di
Kitab-Nya yang berada di sisi-Nya di atas Arsy, ‘Sesungguhnya rahmat-Ku
mengalahkan murka-Ku.’” [SB (no. 3194)
dan SM (no. 2571)]
Was-Was Iblis
4) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«يَأْتِى الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ:
مَنْ خَلَقَ كَذَا مَنْ خَلَقَ كَذَا؟ حَتَّى يَقُولَ: مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ؟
فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ»
“Setan mendatangi seseorang dari kalian lantas berkata,
‘Siapakah yang menciptakan ini? Siapakah yang menciptakan ini?’ Hingga dia
berkata, ‘Siapakah yang menciptakan Rabb-mu?’ Apabila ini terjadi, maka bacalah
taawudz dan berhentilah.” [SB (no. 3276)
dan SM (no. 134)]
Larangan
Mencela Masa
5) Hadits Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: يُؤْذِيْنِى
ابْنُ آدَمَ، يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ، بِيَدِيَ الأَمْرُ، أُقَلِّبُ
اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ»
“Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Anak Adam menyakiti-Ku.
Dia mencela masa padahal Aku-lah masa itu. Di Tangan-Ku segala urusan. Aku
membolak-balikan malam dan siang.” [SB (no. 4826) dan SM (no. 2246)]
Allah
Mengampuni Lintasan Hati
6) Dari Abu Hurairah t berkata: Nabi ` bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ عَنْ أُمَّتِى مَا
حَدَثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا مَا لَمْ تَعْمَلْ أَوْ تَتكَلَّمْ»
“Sesungguhnya Allah mengampuni dari umatku apa yang
terlintas dalam jiwanya selama belum dikerjakan atau dibicarakan.” [SB (no. 2528) dan SM (no. 127)]
Rukun
Islam
7) Dari Ibnu ‘Umar h berkata: Rasulullah ` bersabda:
«بُنِيَ الْإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ:
شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ،
وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالْحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ»
“Islam dibangun atas lima hal: syahadat La Ilaha
Illallah dan Muhammadur Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan
zakat, haji, dan puasa Ramadhan.” [SB (no. 8) dan SM (no. 16)]
Islam
Agama Mudah
8) Dari Abu Musa al-Asy’ari t, dari Nabi ` bersabda:
«يَسِّرَا وَلاَ تُعَسِّرَا، وَبَشِّرَا
وَلاَ تُنَفِّرَا، وَتَطَاوَعَا وَلاَ تَخْتَلِفَا»
“Permudahlah dan jangan mempersulit. Berikan kabar
gembira dan jangan membuat lari. Patuhlah dan jangan berselisih.” [SB (no. 3038) dan SM (no. 1733)]
Larangan
Ghuluw dan Berlebihan dalam Agama
9) Dari Ubadah bin ash-Shamid t, dari Nabi ` bersabda:
«مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ
عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ
وَرُوحٌ مِنْهُ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ
الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ»
“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak
disembah dengan hak selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad
hamba dan utusan-Nya, dan Isa hamba Allah dan Rasul-Nya dan kalimatnya yang
disampaikan ke Maryam serta ruh dari-Nya, dan surga benar adanya, dan neraka
benar adanya, maka Allah akan memasukkannya ke surga sesuai amalnya.” [SB (no. 3435) dan SM (no. 28)]
Iman
Bertambah dan Berkurang
10) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً،
وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ»
“Iman ada enam puluh cabang lebih, dan malu adalah cabang
dari iman.” [SB (no. 9) dan
SM (no. 35)]
Merasakan
Manisnya Iman
11) Dari Anas bin Malik t, dari Nabi ` bersabda:
«ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ
الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا
سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ
يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ»
“Tiga hal yang barangsiapa ada pada dirinya, akan
mendapatkan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain
keduanya, dia mencintai seseorang hanya karena Allah, dan dia benci kembali
kepada kekufuran sebagaimana dia benci dilempar ke dalam api.” [SB (no. 16) dan SM (no. 43)]
Mencintai
Kaum Anshar Termasuk Iman
12) Dari al-Barra` bin Azib t berkata: Nabi ` bersabda:
«الأَنْصَارُ لاَ يُحِبُّهُمْ إِلاَّ
مُؤْمِنٌ، وَلاَ يُبْغِضُهُمْ إِلاَّ مُنَافِقٌ، فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ
اللَّهُ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّهُ»
“Kaum Anshar, tidak ada yang mencintai mereka kecuali
mukmin dan tidak ada yang membenci mereka kecuali munafik. Maka, barangsiapa
yang mencintai mereka, Allah akan mencintainya dan barangsiapa yang membenci
mereka, Allah akan membencinya.” [SB (no. 3783) dan SM (no. 275)]
Haram
Mencaci Para Shahabat
13) Abu Sa’id al-Khudri t berkata: Nabi ` bersabda:
«لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِى، فَلَوْ أَنَّ
أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ
نَصِيفَهُ»
“Janganlah kalian mencaci shahabat-shahabatku. Seandainya
salah seorang dari kalian bersedekah emas sepenuh gunung Uhud, tentu tidak bisa
menyamai sedekah satu mud mereka dan tidak pula setengahnya.” [SB (no. 3673) dan SM (no. 2541)]
Termasuk
Iman Seseorang Mencintai untuk Saudaranya Apa yang Dia Sukai untuk Dirinya
14) Dari Anas bin Malik t, dari Nabi ` bersabda:
«لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ
لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ»
“Salah seorang dari kalian belum (sempurna) beriman
hingga mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” [SB (no. 13) dan SM (no. 45)]
Tanda
Orang Munafik
15) Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash h bahwa Nabi ` bersabda:
«أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا
خَالِصًا، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ
النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا: إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ، وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ،
وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ»
“Empat hal yang barangsiapa ada pada seseorang, maka dia
seorang munafik tulen, dan barangsiapa yang pada dirinya ada satu cabang dari
itu, maka di dalam dirinya ada satu cabang kemunafikan hingga mau
meninggalkannya: apabila dipercaya khianat, apabila berbicara dusta, apabila
berjanji mengingkari, dan apabila bertengkar curang.” [SB (no. 34) dan SM (no. 58)]
Sumpah
Palsu Termasuk Dosa Besar
16) Dari al-Asy’ats bin Qais t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينِ صَبْرٍ
يَقْتَطِعُ بِهَا مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ وَهُوَ فِيْهَا فَاجِرٌ ، لَقِيَ اللَّهَ
وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانٌ»
“Barangsiapa bersumpah palsu untuk merampas harta orang
muslim dengan zhalim, maka dia akan menemui Allah dalam keadaan murka padanya.” [SB (no. 4550) dan SM (no. 138)]
Haram
Bersumpah untuk Selain Allah
17) Dari ‘Umar bin Khaththab t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«أَلاَ إِنَّ اللَّهَ يَنْهَاكُمْ أَنْ
تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ، فَمَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللَّهِ وَإِلاَّ
فَلْيَصْمُتْ»
“Ketahuilah! Sesungguhnya Allah melarang kalian bersumpah
dengan nama ayah-ayah kalian. Barangsiapa yang bersumpah, maka bersumpahkan
dengan nama Allah, jika tidak maka diam saja.” [SB (no. 6108) dan SM (no. 1646)]
Haram
Bersumpah dengan Thaghut
18) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ حَلَفَ فَقَالَ فِى حَلِفِهِ:
وَاللاَّتِ وَالْعُزَّى، فَلْيَقُلْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ. وَمَنْ قَالَ
لِصَاحِبِهِ: تَعَالَ أُقَامِرْكَ، فَلْيَتَصَدَّقْ»
“Barangsiapa mengatakan dalam sumpahnya, ‘Demi Latta dan
Uzza’, maka ucapkanlah La Ilaha Illallah, dan barangsiapa yang berkata
kepada kawannya, ‘Mari kita berjudi’, maka bersedekahlah.” [SB (no. 4860) dan SM (no. 1647)]
Haram
Menggambar yang Bernyawa
19) Dari ‘Abdullah bin Mas’ud t berkata: saya mendengar Nabi ` bersabda:
«إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ
اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُونَ»
“Sesungguhnya manusia yang paling berat siksanya di sisi
Allah pada hari Kiamat adalah para pelukis/pemahat.” [SB (no. 5950) dan SM (no. 2109)]
Wajib
Mencintai Rasulullah
20) Dari Anas bin Malik t berkata: Nabi ` bersabda:
«لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ
أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ»
“Salah seorang di antara kalian belum (sempurna) beriman
hingga aku lebih dia cintai melebihi ayah-ibunya, anaknya, dan seluruh
manusia.” [SB (no. 15)
dan SM (no. 44)]
Larangan
Menghadap Qiblat atau Membelakanginya Saat Buang Hajat di Tempat Terbuka
21) Dari Abu Ayyub al-Anshari t bahwa Nabi ` bersabda:
«إِذَا أَتَيْتُمُ الْغَائِطَ فَلاَ
تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلاَ تَسْتَدْبِرُوهَا، وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ
غَرِّبُوا»
“Apabila kalian buat hajat, maka jangan menghadap qiblat
dan jangan pula membelakanginya, tetapi menghadaplah ke timur atau barat.” [SB (no. 394) dan SM (no. 264)]
Larangan
Kencing dan Berak di Genangan Air
22) Dari Abu Hurairah t bahwa dia mendengar Rasulullah ` bersabda:
«لاَ يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ فِى الْمَاءِ
الدَّائِمِ الَّذِى لاَ يَجْرِى ثُمَّ يَغْتَسِلُ فِيهِ»
“Jangan sekali-kali seorang dari kalian kencing di
genangan air yang tidak mengalir, kemudian mandi di dalamnya.” [SB (no. 239) dan SM (no. 282)]
Siwak
adalah Sunnah
23) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى -أَوْ
عَلَى النَّاسِ- لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ»
“Seandainya tidak memberatkan umatku –atau manusia–,
tentu aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali shalat.” [SB (no. 887) dan SM (no. 252)]
Macam
Fitrah
24) Dari Abu Hurairah t, dari Rasulullah ` bersabda:
«الْفِطْرَةُ خَمْسٌ -أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ-:
الْخِتَانُ، وَالاِسْتِحْدَادُ، وَنَتْفُ الإِبْطِ، وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ،
وَقَصُّ الشَّارِبِ»
“Fitrah ada lima –atau lima yang termasuk fitrah–: khitan,
mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memangkas
kumis.” [SB (no. 5889)
dan SM (no. 257)]
Wajib
Membiarkan Jenggot dan Haram Memotongnya
25) Dari Ibnu ‘Umar h berkata: Rasulullah
` bersabda:
«اِنْهَكُوْا الشَّوَارِبَ، وَأَعْفُوا
اللِّحَى»
“Pangkaslah kumis dan biarkanlah jenggot kalian.” [SB (no. 5893) dan SM (no. 259)]
Membiarkan
Jenggot Termasuk Teladan Para Nabi Alaihimus Salam
26) Dari Ibnu ‘Umar t, dari Nabi ` bersabda:
«خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ، وَفِّرُوا
اللِّحَى، وَأَحْفُوا الشَّوَارِبَ»
“Berbedalah kalian dengan orang-orang musyrik, biarkan
jenggot, dan pangkaslah kumis.” [SB (no. 5892) dan SM (no. 259)]
Termasuk
Syarat Shalat Wudhu
27) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاَةَ أَحَدِكُمْ
إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ»
“Allah tidak menerima shalat seseorang yang berhadats
hingga berwudhu.” [SB (no. 6954)
dan SM (no. 255)]
Dosa
Orang yang Lewat di Depan Orang Shalat
28) Dari Abu Juhaim t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ يَدَيِ
الْمُصَلِّى مَاذَا عَلَيْهِ لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ خَيْرًا لَهُ مِنْ
أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ»
“Seandainya orang yang lewat di depan orang shalat
mengetahui dosanya, tentu berdirinya dia selama empat puluh lebih baik daripada
melewat di depan orang shalat.” [SB (no. 510) dan SM (no. 507)]
Shalat
dengan Menutupi Bahu
29) Dari Abu Hurairah t berkata: Nabi ` bersabda:
«لاَ يُصَلِّى أَحَدُكُمْ فِى الثَّوْبِ
الْوَاحِدِ، لَيْسَ عَلَى عَاتِقَيْهِ شَىْءٌ»
“Janganlah seorang dari kalian shalat memakai satu baju
yang tidak menutupi pundaknya.” [SB (no. 359) dan SM (no. 516)]
Kewajiban
Meluruskan Shaf dan Merapatkannya
30) Dari an-Nur’man bin Basyir t berkata: Nabi ` bersabda:
«لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ أَوْ
لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ»
“Sungguh kalian meluruskan shaf atau benar-benar Allah
akan memalingkan wajah-wajah kalian.” [SB (no. 717) dan SM (no. 436)]
Wajib
Membaca al-Fatihah dalam Shalat
31) Dari Ubadah bin ash-Shamit t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ
بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ»
“Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surat
al-Fatihah.” [SB (no. 756)
dan SM (no. 394)]
Keutamaan
Amin
32) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«إِذَا قَالَ الإِمَامُ: ((غَيْرِ
الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ)) فَقُولُوا: آمِينَ. فَإِنَّهُ
مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ»
“Apabila imam membaca: ((غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ)), maka katakanlah: «آمِينَ». Sesungguhnya barangsiapa yang ucapan aminnya berbarengan
dengan ucapan aminnya malaikat, maka dosanya yang telah lalu diampuni.” [SB
(no. 782) dan SM (no. 410)]
Tenang Saat
Ruku’ dan Sujud
33) Dari Anas bin Malik t, dari Nabi ` bersabda:
«أَقِيمُوا الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ،
فَوَاللَّهِ إِنِّى لأَرَاكُمْ مِنْ بَعْدِيْ -وَرُبَّمَا قَالَ: مِنْ بَعْدِ
ظَهْرِيْ- إِذَا رَكَعْتُمْ وَسَجَدْتُمْ»
“Sempurnakanlah ruku’ dan sujud. Demi Allah, sungguh aku
melihat kalian dari belakang.” Terkadang beliau bersabda, “Dari belakan
punggungku saat kalian ruku’dan sujud.” [SB (no. 742) dan SM (no. 425)]
Keutamaan
Tahmid
34) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«إِذَا قَالَ الإِمَامُ: سَمِعَ اللَّهُ
لِمَنْ حَمِدَهُ، فَقُولُوا: اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ. فَإِنَّهُ مَنْ
وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
“Apabila imam mengucapkan: «سَمِعَ
اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ» maka katakanlah: «اللَّهُمَّ
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ». Sesungguhnya barangsiapa yang ucapannya berbarengan
dengan ucapannya malaikat, maka dosanya yang telah lalu diampuni.” [SB (no.
796) dan SM (no. 409)]
Haram
Mendahului Imam dalam Shalat
35) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«أَمَا يَخْشَى أَحَدُكُمْ -أَوْ لاَ يَخْشَى
أَحَدُكُمْ- إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ قَبْلَ الإِمَامِ أَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ
رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ أَوْ يَجْعَلَ اللَّهُ صُورَتَهُ صُورَةَ حِمَارٍ»
“Apakah seseorang dari kalian tidak takut –atau tidakkah
seseorang dari kalian takut– saat mengangkat kepalanya sebelum imam bahwa Allah
akan menjadikan kepalanya seperti kepala keledai –atau Allah akan menjadikan
bentuknya seperti bentuk keledai–.” [SB (no. 691) dan SM (no. 427)]
Disukai
Meringankan Shalat dan Menyempurnakannya
36) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِلنَّاسِ
فَلْيُخَفِّفْ فَإِنَّ مِنْهُمُ الضَّعِيفَ وَالسَّقِيمَ وَالْكَبِيرَ، وَإِذَا
صَلَّى أَحَدُكُمْ لِنَفْسِهِ فَلْيُطَوِّلْ مَا شَاءَ»
“Apabila seseorang dari kalian shalat mengimani manusia,
maka ringankanlah, karena di antara mereka ada yang lemah, sakit, dan tua.
Apabila seseorang dari kalian shalat sendirian, maka panjangkanlah semaunya.” [SB (no. 703) dan SM (no. 467)]
Keutamaan
Shalat Berjamaah
37) Dari ‘Abdullah bin ‘Umar h bahwa Rasulullah
` bersabda:
«صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ
الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً»
“Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian
dengan 27 derajat.” [SB (no. 645)
dan SM (no. 650)]
Keutamaan
Membangun Masjid
38) Dari Utsman bin Affan t berkata: saya mendengar Nabi ` bersabda:
«مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِى بِهِ وَجْهَ
اللَّهِ، بَنَى اللَّهُ لَهُ مِثْلَهُ فِى الْجَنَّةِ»
“Barangsiapa yang membangun masjid demi mencari Wajah
Allah, maka Allah akan membangunkan untuknya yang semisalnya di surga.” [SB
(no. 450) dan SM (no. 533)]
Haram
Membangun Kubah dan Masjid di atas Kubur
39- Dari ‘Aisyah d berkata: Rasulullah ` bersabda:
«لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ
وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ»
“Laknat Allah atas Yahudi dan Nasrani yang menjadikan
kubur-kubur para nabinya sebagai masjid-masjid.” [SB (no. 435) dan SM (no. 529)]
Keutamaan
Menjaga Shalat Wajib di Masjid
40) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنَ الْجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ»
“Barangsiapa berangkat ke masjid lebih awal, maka Allah
akan menyiapkan untuknya tempat kediamannya di surga setiap kali dia berangkat
lebih awal.” [SB (no. 662)
dan SM (no. 669)]
Wanita
Boleh Keluar ke Masjid dengan Syarat Aman dari Fitnah
41) Dari Ibnu ‘Umar h, dari Nabi `:
«إِذَا اسْتَأْذَنَتِ امْرَأَةُ أَحَدِكُمْ
إِلَى الْمَسْجِدِ فَلاَ يَمْنَعْهَا»
“Apabila wanita seseorang dari kalian minta izin ke
masjid, maka jangan melarangnya.” [SB (no. 5238) dan SM (no. 442)]
Keutamaan
Shalat Subuh dan Ashar
42) Dari Abu Musa al-Asy’ari t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ
الْجَنَّةَ»
“Barangsiapa yang shalat Shubuh dan ‘Asar masuk surga.” [SB (no. 574) dan SM (no. 635)]
Akibat
Meninggalkan Shalat ‘Asar
43) Dari ‘Abdullah bin ‘Umar h bahwa Rasulullah
` bersabda:
«الَّذِى تَفُوتُهُ صَلاَةُ الْعَصْرِ
كَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ»
“Seseorang yang terluput olehnya shalat ‘Ashar, seakan-akan
keluarga dan hartanya dikurangi.” [SB (no. 552) dan SM (no. 626)]
Siapa
Lupa Shalat, Shalatlah Saat Ingat
44) Dari Anas bin Malik t, dari Nabi ` bersabda:
«مَنْ نَسِيَ صَلاَةً فَلْيُصَلِّ إِذَا
ذَكَرَهَا، لاَ كَفَّارَةَ لَهَا إِلاَّ ذَلِكَ» ((وَأَقِمِ الصَّلاَةَ
لِذِكْرِيْ))
“Barangsiapa lupa shalat, maka hendaklah dia shalat saat
ingat. Tidak ada kafarat kecuali hanya itu. ‘Dan dirikanlah shalat untuk
mengingat-Ku.’[2]” [SB (no. 597) dan SM (no. 684)]
Disukai
Mengakhirkan Witir
45) Dari ‘Abdullah bin ‘Umar h, dari Nabi ` bersabda:
«اِجْعَلُوْا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ
وِتْرًا»
“Jadikanlah witir sebagai akhir shalat malam kalian.” [SB (no. 998) dan SM (no. 749)]
Perintah
Mandi Shalat Jum’at
46) Dari Abu Sa’id al-Khudri t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«الْغُسْلُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى
كُلِّ مُحْتَلِمٍ»
“Mandi pada hari Jum’at wajib bagi setiap yang baligh.” [SB (no. 858) dan SM (no. 846)]
Gerhana
Bulan dan Matahari Termasuk Tanda Kebesaran Allah untuk Menakuti Hamba-Hamba-Nya
47) Dari ‘Aisyah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ
آيَاتِ اللَّهِ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا
رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا»
“Sesungguhnya matahari dan bulan termasuk tanda-tanda
kebesaran Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang dan
tidak pula hidupnya. Maka, apabila kalian melihatnya, berdoalah kepada Allah,
bertakbirlah, shalatlah, dan bersedekahlah.” [SB (no. 1044) dan SM (no. 901)]
Sedekah
Menyebabkan Harta Berkah
48) Dari Abu Hurairah t bahwa Nabi ` bersabda:
«مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ
إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ
مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا»
“Tidak ada pagi yang dimasuki para hamba melainkan turun
dua malaikat. Berkata salah satunya, ‘Ya Allah berilah orang yang bersedekah
ganti’ dan berkata yang lain, ‘Ya Allah berilah orang yang bakhil
kebangkrutan.’” [SB (no. 1442)
dan SM (no. 1010)]
Sedekah
Menjadi Sebab Selamat dari Neraka
49) Dari Adi bin Hatim t berkata: saya mendengar Rasulullah ` bersabda:
«اتَّقُوْا النَّارَ
وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ»
“Takutlah kalian dari neraka, meskipun dengan separuh
kurma.” [SB (no. 1417)
dan SM (no. 1016)]
Anjuran
Bersedekah Meskipun Sedikit
50) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«يَا نِسَاءَ الْمُسْلِمَاتِ لاَ تَحْقِرَنَّ
جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ»
“Wahai para wanita muslimah! Janganlah seseorang
meremehkan pemberian tetangganya, meskipun tulang kambing berdaging sedikit.” [SB (no. 3566, 2566–penj)
dan SM (no. 1030)]
Menahan
Diri dari Meminta-Minta
51) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«لَيْسَ الْمِسْكِينُ الَّذِى يَطُوفُ عَلَى
النَّاسِ تَرُدُّهُ اللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ وَالتَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ،
وَلَكِنِ الْمِسْكِينُ الَّذِى لاَ يَجِدُ غِنًى يُغْنِيهِ، وَلاَ يُفْطَنُ بِهِ
فَيُتَصَدَّقُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَقُومُ فَيَسْأَلُ النَّاسَ»
“Orang miskin bukanlah yang mengitari manusia agar diberi
satu suapan dan dua suapan, atau sebutir kurma dan dua butir kurma. Namun,
orang miskin itu yang tidak memiliki harta yang mencukupinya, tidak pula
mengelabuhi agar diberi sedekah, dan tidak pula berdiri meminta-minta kepada
manusia.” [SB (no. 1479)
dan SM (no. 1039)]
Dibenci
Meminta-Minta kepada Manusia
52) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«لَأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً
عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا، فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ»
“Sungguh seseorang dari kalian memukul punggungnya dengan
sebatang kayu lebih baik daripada meminta-minta seseorang lalu diberi atau
tidak diberi.” [SB (no. 2074)
dan SM (no. 1042)]
Haram
Meminta-Minta
53) Dari ‘Abdullah bin ‘Umar h berkata: Nabi ` bersabda:
«مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ
حَتَّى يَأْتِىَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ فِى وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ»
“Seseorang senantiasa meminta-minta kepada manusia hingga
datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di
wajahnya.” [SB (no. 1474)
dan SM (no. 1040)]
Haram
Menarik Kembali Pemberian
54) Dari Ibnu ‘Abbas t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«الْعَائِدُ فِى هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ
يَقِىءُ ثُمَّ يَعُودُ فِى قَيْئِهِ»
“Orang yang menarik kembali pemberiannya seperti anjing
yang meludah lalu ludahnya dijilat kembali.” [SB (no. 2589) dan SM (no. 1622)]
Keutamaan
Menangguhkan Hutang
55) Dari Abu Hurairah t, beliau ` bersabda:
«كَانَ الرَّجُلُ يُدَايِنُ النَّاسَ،
فَكَانَ يَقُولُ لِفَتَاهُ: إِذَا أَتَيْتَ مُعْسِرًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ، لَعَلَّ
اللَّهَ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا. قَالَ: فَلَقِيَ اللَّهَ فَتَجَاوَزَ عَنْهُ»
“Dahulu ada seseorang yang memberi hutang kepada orang
lain, lalu dia berkata kepada pembantunya, ‘Jika kamu mendatangi orang yang
kesulitan, maafkan saja dia. Mudah-mudahan Allah memaafkan kita.’” Beliau
bersabda, “Lalu dia bertemu Allah lantas Dia mengampuninya.” [SB (no. 3480) dan SM (no. 1562)]
Zuhud
56) Dari Abu Hurairah t, dari Rasulullah ` bersabda:
«إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ
عَلَيْهِ فِى الْمَالِ وَالْخَلْقِ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ
مِنْهُ»
“Apabila seseorang dari kalian melihat orang yang diberi
karunia harta dan fisik, maka hendaklah dia melihat orang yang di bawahnya.” [SB (no. 6490) dan SM (no. 2963)]
Bagaimana
Kehidupan Nabi `?
57) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«اللَّهُمَّ ارْزُقْ آلَ مُحَمَّدٍ قُوتًا»
“Ya Allah, berilah keluarga Muhammad rezeki secukupnya.” [SB (no. 6460) dan SM (no. 1055)]
Keutamaan
Bulan Ramadhan
58) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ، فُتِّحَتْ
أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ
الشَّيَاطِينُ»
“Apabila Ramadhan telah masuk, maka dibukalah pintu-pintu
surga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dibelenggulah setan-setan.” [SB (no. 3277) dan SM (no. 1079)]
Keutamaan
Puasa
59) Dari Abu Hurairah t berkata: Nabi ` bersabda:
«صُوْمُوا لِرُؤْيَتِهِ، وَأَفْطِرُوا
لِرُؤْيَتِهِ، فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ
ثَلاَثِينَ»
“Puasalah karena melihatnya dan berbukalah (berhari raya)
karena melihatnya. Apabila kalian tersamarkan, maka sempurnakan bilangan
Sya’ban menjadi tiga puluh.” [SB (no. 1909)
dan SM (no. 1081)]
Keutamaan
Sahur
60) Dari Anas bin Malik t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ
بَرَكَةً»
“Lakukanlah sahur, karena di dalam sahur itu ada
keberkahan.” [SB (no. 1922, 1923–penj)
dan SM (no. 1095)]
Penjelasan
Waktu Buka Puasa
61) Dari ‘Umar bin Khaththab t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«إِذَا أَقْبَلَ اللَّيْلُ مِنْ هَا هُنَا
وَأَدْبَرَ النَّهَارُ مِنْ هَا هُنَا وَغَرَبَتِ الشَّمْسُ، فَقَدْ أَفْطَرَ
الصَّائِمُ»
“Apabila malam muncul dari arah sini, siang menghilang
dari arah sini, dan matahari telah terbenam, maka yang berpuasa berbuka.” [SB (no. 1954) dan SM (no. 1100)]
Anjuran
Shalat Tarawih
62) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
“Barangsiapa shalat tarawih karena keimanan dan mengharap
pahala, maka dosanya yang telah lalu diampuni.” [SB (no. 37) dan SM (no. 759)]
Keutamaan
Lailatul Qadar
63) Hadits Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
“Barangsiapa shalat pada malam Lailatul Qadar karena
keimanan dan mengharap pahala, maka dosanya yang telah lalu diampuni.” [SB (no. 1901) dan SM (no. 760)]
Mencari
Lailatul Qadar
64) Dari ‘Aisyah d mengatakan bahwa Rasulullah ` bersabda:
«تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى
الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ»
“Carilah Lailatul Qadar di ganjil dari sepuluh terakhir
bulan Ramadhan.” [SB (no. 2017)
dan SM (no. 1169)]
Keutamaan
Haji
65) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ، فَلَمْ
يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ كَمَا وَلَدَتْهُ أُمُّهُ»
“Barangsiapa berhaji ke Baitullah ini lalu tidak berkata
kotor dan berbuat fasik, maka dia akan pulang seperti dilahirkan ibunya (suci
tanpa dosa).” [SB (no. 1819)
dan SM (no. 1350)]
Berkurban
66) Hadits Jundab bin Junadah t berkata: Nabi ` bersabda:
«مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ
فَلْيَذْبَحْ أُخْرَى مَكَانَهَا، وَمَنْ لَمْ يَذْبَحْ فَلْيَذْبَحْ بِاسْمِ
اللَّهِ»
“Barangsiapa yang berkurban sebelum shalat (‘Id),
hendaklah menyembelih lagi di tempatnya. Barangsiapa yang belum menyembelih,
maka menyembelihlah dengan menyebut nama Allah.” [SB (no. 985) dan SM (no. 1960)]
Termasuk
Adab Makan
67) Dari ‘Umar bin Abu Salamah t berkata: Rasulullah ` bersabda
kepadaku:
«يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ، وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ،
وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ »
“Wahai anak! Bacalah basmalah, makanlah dengan tangan
kananmu, dan makanlah yang terdekat denganmu.” [SB (no. 5376) dan SM (no. 2022)]
Memberi
Pembantu Makanan Seperti yang Dimakan Majikan
78) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«إِذَا أَتَى أَحَدَكُمْ خَادِمُهُ
بِطَعَامِهِ فَإِنْ لَمْ يُجْلِسْهُ مَعَهُ، فَلْيُنَاوِلْهُ أُكْلَةً أَوْ
أُكْلَتَيْنِ أَوْ لُقْمَةً أَوْ لُقْمَتَيْنِ، فَإِنَّهُ وَلِىَ حَرَّهُ
وَعِلاَجَهُ»
“Apabila pembantu kalian datang membawa makanan kalian
sementara kalian tidak mengajaknya duduk bersama, maka berilah dia satu porsi
atau dua porsi, atau satu suap atau dua suap, sebab dialah yang memasak dan
menghidangkannya.” [SB (no. 5460)
dan SM (no. 1663)]
Makan
Bersama Adalah Berkah
69) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«طَعَامُ الاِثْنَيْنِ كَافِى الثَّلاَثَةِ، وَطَعَامُ
الثَّلاَثَةِ كَافِى الأَرْبَعَةِ»
“Makanan dua orang cukup untuk tiga orang dan makanan
tiga orang cukup untuk empat orang.” [SB (no. 5392) dan SM (no. 2058)]
Orang
Mukmin Makan dengan Satu Usus
70) Dari Ibnu ‘Umar h berkata: Rasulullah
` bersabda:
«إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَأْكُلُ فِى مِعًى
وَاحِدٍ، وَإِنَّ الْكَافِرَ -أَوِ الْمُنَافِقَ - يَأْكُلُ فِى سَبْعَةِ
أَمْعَاءٍ»
“Sesungguhnya orang mukmin makan dengan satu usus, dan
sesungguhnya orang kafir atau munafik makan dengan tujuh usus.” [SB (no. 5394) dan SM (no. 2060)]
Keutamaan
Kurma Madinah
71) Dari ‘Amir bin Sa’ad berkata: aku mendengar Rasulullah
` bersabda:
«مَنْ تَصَبَّحَ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً،
لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سَمٌّ وَلاَ سِحْرٌ»
“Barangsiapa yang memasuki pagi memakan tujuh kurma
Ajwah, maka pada hari itu racun dan sihir tidak akan membahayakannya.” [SB (no. 5769) dan SM (no. 2047)]
Keutamaan
Membaca al-Qur`an
72) Dari ‘Aisyah d, dari Nabi ` bersabda:
«مَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ
حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ، وَمَثَلُ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ
وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ، فَلَهُ أَجْرَانِ»
“Perumpamaan orang yang membaca al-Qur`an sedang dia
hafal, bersama malaikat yang mulia lagi taat. Perumpamaan orang yang membacanya
sedang dia susah dan berat membacanya, maka dia mendapat dua pahala.” [SB (no. 4937) dan SM (no. 798)]
Keutamaan
Dzikir kepada Allah Azza wa Jalla
73) Dari Abu Musa al-Asy’ari t berkata: Nabi ` bersabda:
«مَثَلُ الَّذِى يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِى لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ
الْحَىِّ وَالْمَيِّتِ»
“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang
yang tidak berdzikir kepada Allah bagaikan orang mati dan orang hidup.” [SB (no. 6407) dan SM (no. 779)]
Keutamaan
Tasbih
74) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِى يَوْمٍ مِائَةَ
مَرَّةٍ حُطَّتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ، وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ»
“Barangsiapa yang mengucapkan «سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ» sehari seratus kali, maka akan dihapus dosa-dosanya
meskipun seperti buih lautan.” [SB (no. 6405) dan SM (no. 2691)]
Dua
kalimat yang Berat di Timbangan
75) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ،
حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ
وَبِحَمْدِهِ»
“Ada dua kalimat yang ringan di lisan, berat ditimbangan,
dan dicintai ar-Rahman, yaitu « سُبْحَانَ
اللَّهِ الْعَظِيمِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ».” [SB
(no. 6406) dan SM (no. 2694)]
Tegas
dalam Berdoa
76) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasululllah ` bersabda:
«لاَ يَقُولَنَّ أَحَدُكُمُ: اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِى إِنْ شِئْتَ اللَّهُمَّ ارْحَمْنِى إِنْ شِئْتَ. لِيَعْزِمِ
الْمَسْأَلَةَ، فَإِنَّهُ لاَ مُكْرِهَ لَهُ»
“Janganlah sekali-kali seseorang dari kalian berdoa, ‘Ya
Allah ampuni saya jika Engkau mau, ya Allah rahmati saya jika Engkau mau.’
Namun, hendaklah dia tegas dalam meminta, karena Dia tidak ada yang memaksa.” [SB (no. 6339) dan SM (no. 2679)]
Doa Saat
Genting
77) Dari Ibnu ‘Abbas h bahwa Rasulullah
` berdoa saat
genting:
«لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيمُ
الْحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ»
“Tidak ada ilah yang berhak disembah dengan hak kecuali
Allah yang Maha Agung lagi Lembut. Tidak ada ilah yang berhak disembah dengan
hak kecuali Allah Rabb ‘Arsy yang Agung. Tidak ada ilah yang berhak disembah
dengan hak kecuali Allah Rabb langit-langit, Rabb bumi, dan Rabb ‘Arsy yang
Mulia.” [SB (no. 6346)
dan SM (no. 2730)]
‘Ain
Adalah Hak
78) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«الْعَيْنُ حَقٌّ»
“Ain adalah benar adanya.” [SB (no. 5740) dan SM (no. 2187)]
Doa
Menjenguk Orang Sakit
79) Dari ‘Aisyah d bahwa Rasulullah ` apabila
membesuk orang sakit atau diminta datang berdoa:
«أَذْهِبِ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ، اِشْفِ
وَأَنْتَ الشَّافِى، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا»
“Hilangkanlah penyakit wahai Rabb manusia. Sembuhkanlah
dan Engkau adalah Penyembuh. Tidak ada obat kecuali obat-Mu, yaitu obat yang
tidak meninggalkan penyakit.” [SB (no. 5675)
dan SM (no. 2191)]
Pengobatan
dengan Ruqyah
80) Dari ‘Aisyah d bahwa Nabi ` berdoa untuk
orang sakit:
«بِسْمِ اللَّهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا،
بِرِيقَةِ بَعْضِنَا، يُشْفَى سَقِيمُنَا، بِإِذْنِ رَبِّنَا»
“Bismillah, ini debu tanah kami, dengan air liur kami,
sembuhkanlah yang sakit di antara kami, dengan seizin Rabb kami.” [SB (no. 5745) dan SM (no. 2194)]
Pengobatan
dengan Madu, Bekam, dan Kay
81) Dari Jabir bin ‘Abdillah h berkata: saya
mendengar Nabi ` bersabda:
«إِنْ كَانَ فِى شَىْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ
-أَوْ يَكُونُ فِى شَىْءٍ مِنْ أَدْوِيَتِكُمْ- خَيْرٌ فَفِى شَرْطَةِ مِحْجَمٍ،
أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ، أَوْ لَذْعَةٍ بِنَارٍ تُوَافِقُ الدَّاءَ، وَمَا أُحِبُّ
أَنْ أَكْتَوِيَ »
“Jika ada sesuatu dari obat kalian –atau jika ada sesuatu
dari obat kalian– yang bisa menyembuhkan, maka ia ada pada bekam, minum madu,
atau mengecos dengan besi panas pada luka tetapi saya tidak suka kay
(pengobatan dengan besi panas).” [SB (no. 5683) dan SM (no. 2205)]
Pengobatan
dengan Habbatus Sauda`
82) Dari Abu Hurairah t bahwa dia mendengar Rasulullah ` bersabda:
«فِى الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ شِفَاءٌ مِنْ
كُلِّ دَاءٍ إِلاَّ السَّامَ»
“Dalam Habbatus Sauda` ada obat untuk segala penyakit
kecuali kematian.” [SB (no. 5688)
dan SM (no. 2215)]
Pengobatan
Deman
83) Dari Ibnu ‘Umar h, dari Nabi ` bersabda:
«الْحُمَّى مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ
فَأَبْرِدُوهَا بِالْمَاءِ»
“Demam berasal dari uap Jahannam, maka dinginkanlah
dengan air.” [SB (no. 3264)
dan SM (no. 2209)]
Sabar
Saat Musibah
84) Dari ‘Abdullah bin Mas’ud t berkata: Nabi ` bersabda:
«لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الْخُدُودَ،
وَشَقَّ الْجُيُوبَ، وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ»
“Bukanlah termasuk golongan kami seseorang yang menampar
pipi, merobek baju, dan berteriak ala jahiliyah.” [SB (no. 1298) dan SM (no. 103)]
Disukai
Mempercepat Pengurusan Jenazah
85) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«أَسْرِعُوا بِالْجِنَازَةِ، فَإِنْ تَكُ
صَالِحَةً فَخَيْرٌ تُقَدِّمُونَهَا، وَإِنْ يَكُ سِوَى ذَلِكَ فَشَرٌّ
تَضَعُونَهُ عَنْ رِقَابِكُمْ»
“Cepatlah dalam mengurus jenazah. Jika dia shalih, maka
itu adalah kebaikan yang kalian segerakan. Jika dia selain dari itu, maka itu
adalah keburukan yang kalian letakkan dari punggung-punggung kalian.” [SB (no. 1315) dan SM (no. 944)]
Iddah
Wanita yang Tinggal Wafat Suaminya
86) Dari Ummu Habibah d berkata: saya
mendengar Rasulullah ` bersabda:
«لاَ يَحِلُّ لاِمْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ تُحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ إِلاَّ
عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا»
“Tidak boleh bagi wanita yang beriman kepada Allah dan
hari Akhir untuk berkabung atas kematian lebih dari tiga malam, kecuali atas
suaminya empat puluh bulan sepuluh hari.” [SB (no. 5335) dan SM (no. 1487)]
Wajib
Menikahi Perempuan yang Beragama
87) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersbda:
«تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا
وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ
يَدَاكَ»
“Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya,
nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Nikahilah karena agamanya, maka kamu
akan bahagia.” [SB (no. 5090)
dan SM (no. 1466)]
Syarat
Nikah
88) Dari ‘Uqbah bin ‘Amir t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«أَحَقُّ الشُّرُوطِ أَنْ تُوفُوا بِهِ مَا اسْتَحْلَلْتُمْ
بِهِ الْفُرُوجَ»
“Syarat nikah yang paling berhak ditunaikan adalah apa
yang menjadikan farji halal bagi kalian.” [SB (no. 2721) dan SM (no. 1418)]
Haram
Mengubur Anak Hidup-Hidup
89) Dari al-Mughirah bin Syu’bah t berkata: Nabi ` bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوقَ
الأُمَّهَاتِ، وَوَأْدَ الْبَنَاتِ، وَمَنَعَ وَهَاتِ، وَكَرِهَ لَكُمْ قِيلَ
وَقَالَ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ، وَإِضَاعَةَ الْمَالِ»
“Sesungguhnya Allah mengharamkan kalian durhaka kepada
ibu, mengubur anak hidup-hidup, menuntut bukan haknya, membenci kalian gibah,
banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” [SB (no. 2408) dan SM (no. 593)]
Safar
Sepotong dari Adzab
90) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ الْعَذَابِ،
يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَنَوْمَهُ، فَإِذَا قَضَى نَهْمَتَهُ
فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ»
“Safar adalah sepotong adzab yang menghalangi seseorang
dari makan, minum, dan tidurnya. Maka, apabila dia telah selesai dari
keperluannya, bersegerahlah ke keluarganya.” [SB (no. 1804) dan SM (no. 1927)]
Perintah
Keluar di Jalan Allah
91) Dari Ibnu ‘Abbas h berkata: Nabi ` bersabda pada
hari penaklukan Mekah:
«لاَ هِجْرَةَ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ،
وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا»
“Tidak ada hijrah lagi tetapi jihad dan niat. Apabila
kalian diperintah berangkat, maka berangkatlah.” [SB (no. 3077) dan SM (no. 1353)]
Keutamaan
Berangkat di Jalan Allah
92) Dari Anas bin Malik t, dari Nabi ` bersabda:
«لَغَدْوَةٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ
رَوْحَةٌ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا»
“Sungguh berangkat pag-pagi di jalan Allah lebih baik
daripada dunia dan seisinya.” [SB (no. 2792)
dan SM (no. 1880)]
Keutamaan
Kuda Perang di Jalan Allah
93) Dari Urwah al-Bariqi t bahwa Nabi ` bersabda:
«الْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِى نَوَاصِيْهَا
الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ الأَجْرُ وَالْمَغْنَمُ»
“Kuda yang dikekang ubun-ubunnya (untuk berjihad)
merupakan kebaikah hingga hari Kiamat berupa pahala dan ghanimah.” [SB (no. 2852) dan SM (no. 1873)]
Keutamaan
Seseorang yang Menyiapkan Perbekalan Perang
94) Dari Zaid bin Khalid t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ
فَقَدْ غَزَا، وَمَنْ خَلَفَ غَازِيًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا»
“Barangsiapa yang menyiapkan perbekalan perang di jalan
Allah, maka sungguh dia telah berperang. Barangsiapa yang tertinggal berperang
di jalan Allah karena suatu udzur, maka sungguh dia telah berperang.” [SB (no. 2843) dan SM (no. 1895)]
Dibenci
Mengharap Bertemu Musuh dan Perintah Bersabar Saat Bertemu
95) Dari ‘Abdillah bin Abu Aufa t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«لاَ
تَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَسَلُوْا اللَّهَ الْعَافِيَةَ، فَإِذَا لَقِيتُمُوْهُمْ
فَاصْبِرُوْا، وَاعْلَمُوا أَنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلاَلِ السُّيُوفِ»
“Janganlah kalian mengharapkan bertemu musuh dan mintalah
kepada Allah keselamatan. Namun, apabila kalian bertemu mereka, maka
bersabarlah. Ketahuilah bahwa surga itu berada di bawah bayang-bayang pedang.” [SB (no. 3024, 3025–penj)
dan SM (no. 1742)]
Pahala
Hakim Apabila Berijtihad Lalu Benar atau Salah
96) Dari ‘Amr bin ‘Ash t bahwa dia mendengar Rasulullah ` bersabda:
«إِذَا حَكَمَ الْحَاكِمُ فَاجْتَهَدَ ثُمَّ أَصَابَ فَلَهُ أَجْرَانِ،
وَإِذَا حَكَمَ فَاجْتَهَدَ ثُمَّ أَخْطَأَ فَلَهُ أَجْرٌ»
“Apabila seorang hakim mengambil keputusan dengan
berijtihad lalu ternyata benar, maka dia mendapat dua pahala. Apabila dia
mengambil keputusan dengan berijtihad lalu ternyata salah, maka dia mendapat
satu pahala.” [SB (no. 7352)
dan SM (no. 1716)]
Balasan
Pemimpin Zhalim Terhadap Rakyatnya
97) Dari Ma’qil bin Yasar t berkata: saya mendengar Nabi ` bersabda:
«مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ
رَعِيَّةً فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيحَةٍ، إِلاَّ لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ
الْجَنَّةِ»
“Tidak ada seorang hamba yang dijadikan Allah mengurus
rakyat kemudian tidak melaksanakan dengan semestinya, melainkan tidak akan
mencium harumnya surga.” [SB (no. 7150)
dan SM (no. 142)]
Mendengar
dan Patuh kepada Penguasa Selagi Tidak Maksiat
98) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ أَطَاعَنِيْ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ،
وَمَنْ عَصَانِيْ فَقَدْ عَصَى اللَّهَ، وَمَنْ أَطَاعَ أَمِيْرِيْ فَقَدْ
أَطَاعَنِيْ، وَمَنْ عَصَى أَمِيْرِيْ فَقَدْ عَصَانِيْ»
“Barangsiapa yang mentaatiku, maka sungguh dia telah
mentaati Allah. Barangsiapa yang mendurhakaiku, maka sungguh dia telah
mendurhakai Allah. Barangsiapa mentaati amirku, maka sungguh dia telah
mentaatiku. Barangsiapa yang mendurhakai amirku, maka sungguh dia telah
mendurhakaiku.” [SB (no. 7137)
dan SM (no. 1835)]
Wajib
Taat kepada Penguasa Selain Maksiat
99) Dari ‘Abdullah bin ‘Umar h, dari Nabi ` bersabda:
«السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ عَلَى الْمَرْءِ
الْمُسْلِمِ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ، فَإِذَا
أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ»
“Wajib mendengar dan taat atas setiap muslim baik suka
atau tidak suka, selagi tidak diperintah maksiat. Jika diperintah maksiat, maka
tidak boleh mendengar dan taat.” [SB (no. 7144) dan SM (no. 1839)]
Wajib
Berpedang pada Jamaah
100) Dari Ibnu ‘Abbas h, dari Nabi ` bersabda:
«مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ
عَلَيْهِ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ إِلاَّ مَاتَ مِيتَةً
جَاهِلِيَّةً»
“Barangsiapa yang melihat pada penguasanya sesuatu yang
dibencinya, maka hendaklah dia bersabar. Sebab, barangsiapa yang memisahkan
diri dari jamaah sejengkal saja lalu meninggal, maka dia meninggal seperti
kematian jahiliyah.” [SB (no. 7054)
dan SM (no. 1849). Ini lafazh Muslim–penj]
Haram
Mencaci Muslim
101) Dari ‘Abdullah bin Mas’ud t bahwa Nabi ` bersabda:
«سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ، وَقِتَالُهُ
كُفْرٌ»
“Mencaci muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah
kekufuran.” [SB (no. 48)
dan SM (no. 64)]
Keadaan
Orang yang Mengkafirkan Saudaranya Muslim
102) Dari ‘Abdullah bin ‘Umar h bahwa Rasulullah
` bersabda:
«أَيُّمَا رَجُلٍ قَالَ لأَخِيهِ: يَا
كَافِرُ، فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا»
“Lelaki mana saja yang mengucapkan kepada saudaranya,
‘Wahai kafir!’ maka salah satu dari keduanya akan pulang dengan membawa vonis
tersebut.” [SB (no. 6104)
dan SM (no. 60)]
Larangan
Menodongkan Pedang ke Saudaranya
103) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«لاَ يُشِيرُ أَحَدُكُمْ عَلَى أَخِيهِ
بِالسِّلاَحِ، فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِى لَعَلَّ الشَّيْطَانَ يَنْزِعُ فِى يَدِهِ
فَيَقَعُ فِى حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ»
“Tidak boleh seseorang dari kalian menodongkan senjata
kepada saudaranya, karena dia tidak tahu bisa jadi setan menguasai tangannya,
sehingga dia terjatuh di jurang neraka.” [SB (no. 7072) dan SM (no. 2617)]
Haram
Mengacungkan Pedang kepada Kaum Muslimin
104) Dari ‘Abdullah bin ‘Umar h bahwa Rasulullah
` bersabda:
«مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السِّلاَحَ فَلَيْسَ
مِنَّا»
“Barangsiapa yang mengacungkan pedang kepada kami, maka
dia bukan termasuk golongan kami.” [SB (no. 6874) dan SM (no. 98)]
Haramnya
Penghianatan
105) Dari Ibnu ‘Umar t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«إِنَّ الْغَادِرَ يُنْصَبُ لَهُ لِوَاءٌ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَيُقَالُ: هَذِهِ غَدْرَةُ فُلاَنِ بْنِ فُلاَنٍ!»
“Sesungguhnya pengkhianat akan dipasangkan bendera
untuknya pada hari Kiamat lalu dikatakan, ‘Ini adalah penghianatan fulan bin
fulan!’” [SB (no. 6178)
dan SM (no. 1735)]
Haramnya
Membunuh Jiwa
106) Dari Ibnu ‘Umar h, dari Nabi ` bersabda:
«وَيْلَكُمْ -أَوْ وَيْحَكُمْ- لاَ تَرْجِعُوْا
بَعْدِيْ كُفَّارًا، يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ»
“Celakalah kalian! –atau celakalah kalian!– Janganlah
kalian kembali kafir sepeninggalku. Sebagian kalian memenggal leher sebagian
yang lain.” [SB (no. 6166)
dan SM (no. 66)]
Haramnya
Kezhaliman
107) Dari ‘Abdullah bin ‘Umar h, dari Nabi ` bersabda:
«الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
“Kezhaliman merupakan kegelapan pada hari Kiamat.” [SB (no. 2447) dan SM (no. 257)]
Dosa Orang
yang Mencuri Tanah
108) Dari Sa’id bin Zaid t berkata: aku mendengar Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ أَخَذَ شِبْرًا مِنَ الأَرْضِ ظُلْمًا،
فَإِنَّهُ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ»
“Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara zhalim, maka
itu akan dikalungkan kepadanya pada hari Kiamat dari tujuh bumi.” [SB (no. 3198) dan SM (no. 1610)]
Pencuri
yang Tidak Jera Dilaknat
109) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«لَعَنَ اللَّهُ السَّارِقَ يَسْرِقُ
الْبَيْضَةَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ، وَيَسْرِقُ الْحَبْلَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ»
“Allah melaknat pencuri yang mencuri telur lalu dipotong
tangannya, dan mencuri tali lalu dipotong tangannya.” [SB (no. 6783) dan SM
(no. 1687)]
Bahaya
Meninggalkan Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar
110) Dari Ibnu ‘Umar h berkata: Rasulullah
` bersabda:
«إِذَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِقَوْمٍ عَذَابًا
أَصَابَ الْعَذَابُ مَنْ كَانَ فِيهِمْ، ثُمَّ بُعِثُوا عَلَى أَعْمَالِهِمْ»
“Apabila Allah menurunkan adzab kepada suatu kaum, maka
adzab itu akan menimpa siapa saja yang ada di dalamnya. Kemudian, mereka
dibangkitkan sesuai amal perbuatannya.” [SB (no. 7108) dan SM (no. 2879)]
Waspada dari
Fitnah Wanita
111) Dari Usamah bin Zaid h, dari Nabi ` bersabda:
«مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ فِتْنَةً أَضَرَّ
عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ»
“Aku tidak meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih
berbahaya bagi kaum lelaki selain wanita.” [SB (no. 5096) dan SM (no. 2740)]
Haramnya
Merubah Ciptaan Allah
112) Dari Ibnu ‘Umar h bahwa Rasulullah
` bersabda:
«لَعَنَ اللَّهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ،
وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ»
“Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan yang
meminta disambung, dan yang mentato dan yang meminta ditato.” [SB (no. 5937) dan SM (no. 2124)]
Haram
Menjulurkan Kain Bawah
113) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا»
“Allah tidak memperhatikan pada hari Kiamat seseorang
yang menjulurkan kain sarungnya karena sombong.” [SB (no. 5788) dan SM (no. 2087)]
Haram
Nyanyian dan Termasuk Sya’ir yang Diharamkan
114) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«لأَنْ يَمْتَلِئَ جَوْفُ رَجُلٍ قَيْحًا
يَرِيهِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَمْتَلِئَ شِعْرًا» وَفِي رِوَايَةٍ: «أَحَدِكُمْ»
“Sungguh perut seseorang diisi dengan nanah yang busuk
lebih baik daripada diisi dengan sya’ir.” Dalam riwayat lain, “Seorang dari kalian.” [SB
(no. 6155) dan SM (no. 2257)]
Setiap
yang Memabukkan Khamr
115) Dari ‘Aisyah d, dari Nabi ` bersabda:
«كُلُّ شَرَابٍ أَسْكَرَ فَهُوَ حَرَامٌ»
“Setiap minuman yang memabukkan adalah haram.” [SB (no. 242) dan SM (no. 2001)]
Balasan
Peminum Khamr di Akhirat
116) Dari ‘Abdullah bin ‘Umar h bahwa Rasulullah
` bersabda:
«مَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ فِى الدُّنْيَا،
ثُمَّ لَمْ يَتُبْ مِنْهَا، حُرِمَهَا فِى الآخِرَةِ»
“Barangsiapa yang minum khamr di dunia kemudian tidak
bertobat, maka akan diharamkannya di Akhirat.” [SB (no. 5575) dan SM (no. 5190)]
Kasih
Sayang dan Kelembutan
117) Dari Jarir bin ‘Abdillah al-Bajali t bahwa Nabi ` bersabda:
«مَنْ لاَ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ»
“Barangsiapa yang tidak sayang, maka tidak akan
disayang.” [SB (no. 6013)
dan SM (no. 2319)]
Silaturrahim
Menambah Rezeki dan Memanjangkan Umur
118) Dari Anas bin Malik t berkata: saya mendengar Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ
أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ»
“Barangsiapa yang senang dilapangkan rezekinya dan diulur
umurnya, maka hendaknya menyambung tali silaturrahim.” [SB (no. 2067) dan SM (no. 2557)]
Keadaan
Orang yang Mengaku-ngaku kepada Selain Ayahnya Padahal Tahu
119) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«لاَ تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ، فَمَنْ
رَغِبَ عَنْ أَبِيهِ فَهُوَ كَفَرَ»
“Janganlah kalian membenci ayah-ayah kalian. Barangsiapa
yang membenci ayahnya, maka dia kafir.” [SB (no. 6768) dan SM (no. 62)]
Hak
Tetangga, Tamu, dan Ucapan Baik
120) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ»
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka
janganlah menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
Akhir, maka muliakanlah tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
Akhir, maka berkatalah yang baik atau diam saja.” [SB (no. 6018) dan SM (no. 47)]
Kaum
Muslimin Saling Berkasih Sayang dan Tolong-menolong
121) Dari Abu Musa al-Asy’ari t, dari Nabi ` bersabda:
«إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ
كَالْبُنْيَانِ، يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا» وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ
“Sesungguhnya orang mukmin terhadap mukmin yang lain
bagaikan sebuah bangunan yang sebagian mereka menguatkan sebagian yang lain.” [SB (no. 481) dan SM (no. 2585)]
Keutamaan
Memerdekakan
122) Dari Abu Hurairah t berkata: Nabi ` bersabda:
«أَيُّمَا رَجُلٍ أَعْتَقَ امْرَأً مُسْلِمًا
اسْتَنْقَذَ اللَّهُ بِكُلِّ عُضْوٍ مِنْهُ عُضْوًا مِنْهُ مِنَ النَّارِ»
“Lelaki mana saja yang memerdekakan seorang muslim, maka
Allah akan menyelamatkan dari setiap anggota badan muslim itu, anggota badannya
dari neraka.” [SB (no. 2517)
dan SM (no. 1509)]
Larangan
Saling Dengki, Marah, dan Membelakangi
123) Dari Anas bin Malik t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«لاَ تَبَاغَضُوا، وَلاَ تَحَاسَدُوا، وَلاَ
تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا، وَلاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ
أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ»
“Janganlah kalian saling marah, dengki, dan membelakangi.
Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Tidak boleh bagi seorang muslim mendiamkan
saudaranya lebih dari tiga hari.” [SB (no. 6065) dan SM (no. 2559)]
Hak
Muslim atas Muslim Lainnya
124) Dari Abu Hurairah t berkata: aku mendengar Rasulullah ` bersabda:
«حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ خَمْسٌ:
رَدُّ السَّلاَمِ، وَعِيَادَةُ الْمَرِيضِ، وَاتِّبَاعُ الْجَنَائِزِ، وَإِجَابَةُ
الدَّعْوَةِ، وَتَشْمِيتُ الْعَاطِسِ»
“Hak muslim atas muslim lainnya adalah menjawab salam,
menjenguk yang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang
bersin.” [SB (no. 1240)
dan SM (no. 2162)]
Termasuk
Adab Salam
125) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى الْمَاشِى،
وَالْمَاشِى عَلَى الْقَاعِدِ، وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ»
“Yang berkendara mengucapkan salam kepada yang berjalan,
yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak.” [SB (no. 6232) dan SM (no. 2160)]
Termasuk
Adab Bermajlis
126) Dari Ibnu ‘Umar h, dari Nabi ` bersabda:
«لاَ يُقِيْمُ الرَّجُلُ الرَّجُلَ مِنْ مَقْعَدِهِ
ثُمَّ يَجْلِسُ فِيْهِ وَلَكِنْ تَفَسَّحُوْا وَتَوَسَّعُوْا»
“Seseorang tidak boleh meminta orang lain berdiri dari
tempat duduknya lantas dia mendudukinya, tetapi hendaklah kalian berlapang-lapang
dan bergeser.” [SB (no. 6269)
dan SM (no. 2177). Ini lafazh Muslim–penj]
Larangan
Dua Orang Berbisik-bisik Tanpa Seizin Pihak Ketiga
127) Dari ‘Abdullah bin Mas’ud t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«إِذَا كُنْتُمْ ثَلاَثَةً فَلاَ يَتَنَاجَى
رَجُلاَنِ دُونَ الآخَرِ حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ، أَجْلَ أَنْ يُحْزِنَهُ
»
“Jika kalian berjumlah tiga orang, maka dua orang tidak
boleh berbisik-bisik tanpa pihak ketiga, tetapi hendaklah membaur dengannya
karena khawatir membuatnya sedih.” [SB (no. 6290) dan SM (no. 2184)]
Menjaga
Lisan
128) Dari Abu Hurairah t bahwa dia mendengar beliau ` bersabda:
«إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ
بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا، يَزِلُّ بِهَا فِى النَّارِ أَبْعَدَ
مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ»
“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan suatu
kalimat yang remeh, tetapi karena itu dia tergelincir ke neraka sejauh antara
timur dan barat.” [SB (no. 6477)
dan SM (no. 7406)]
Haram
Mengadu Domba
129) Dari Hudzaifah bin al-Yaman berkata: aku mendengar Rasulullah
` bersabda:
«لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ»
“Wanita pengadu domba tidak akan masuk surga.” [SB (no. 656, 6056–penj)
dan SM (no. 105)]
Celaan
Bagi Pemilik Dua Wajah
130) Dari Abu Hurairah t bahwa dia mendengar Rasulullah ` bersabda:
«إِنَّ
شَرَّ النَّاسِ ذُوْ الْوَجْهَيْنِ، الَّذِى يَأْتِى هَؤُلاَءِ بِوَجْهٍ وَهَؤُلاَءِ
بِوَجْهٍ»
“Sesungguhnya seburuk-buruk manusia adalah pemilik dua
wajah yang datang kepada suatu kaum dengan satu wajah dan datang kepada kaum
lain dengan wajah lain pula.” [SB (no. 7179)
dan SM (no. 2526)]
Haram
Berbantah-bantahan dalam Kebatilan Padahal Tahu
131) Dari ‘Aisyah t, dari Nabi ` bersabda:
«إِنَّ
أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ»
“Sesungguhnya kaum lelaki yang paling Allah benci adalah
yang keras kepala lagi banyak membantah.” [SB (no. 2457) dan SM (no. 2668)]
Keutamaan
Mengendalikan Diri Saat Marah
132) Hadits Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«لَيْسَ
الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ
الْغَضَبِ»
“Orang kuat itu bukan yang kuat bantingannya, tetapi orang
kuat itu yang bisa mengendalikan dirinya saat marah.” [SB (no. 6114) dan SM (no. 2609)]
Keutamaan
Menyingkirkan Ganguan di Jalan
133) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«بَيْنَمَا
رَجُلٌ يَمْشِى بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ، فَشَكَرَ
اللَّهُ لَهُ، فَغَفَرَ لَهُ»
“Suatu ketika ada seseorang yang berjalan di sebuah
jalan. Dia menemukan sebuah rating berduri di atas jalan itu lalu
menyingkirkannya. Maka, Allah berterima kasih kepadanya lalu mengampuninya.” [SB (no. 652) dan SM (no. 1914)]
Keutamaan
Memberi Minum
134) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«بَيْنَمَا
كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ، إِذْ رَأَتْهُ بَغِىٌّ مِنْ
بَغَايَا بَنِى إِسْرَائِيلَ، فَنَزَعَتْ مُوْقَهَا فَسَقَتْهُ، فَغُفِرَ لَهَا بِهِ»
“Suatu ketika ada seekor anjing yang berputar-putar hampir
mati karena kehausan. Tiba-tiba seorang pezina dari Bani Israil melihatnya
lantas melepas sepatunya lalu memberi minum anjing itu. Maka, karena itu Allah
mengampuninya.” [SB (no. 3467)
dan SM (no. 2345)]
Larangan
Memelihara Anjing Kecuali untuk Berburu,
Menjaga Ladang, atau Melacak
135) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«مَنْ
أَمْسَكَ كَلْبًا فَإِنَّهُ يَنْقُصُ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيْرَاطٌ،
إِلاَّ كَلْبَ حَرْثٍ أَوْ مَاشِيَةٍ»
“Barangsiapa yang memelihara anjing, maka sungguh tiap
hari amalnya dikurangi satu qirath, kecuali anjing penjaga ladang atau
pelacak.” [SB (no. 3324)
dan SM (no. 1575). Ini lafazh Muslim–penj]
Haram Menyiksa Binatang
136) Dari ‘Abdullah
bin ‘Umar h
bahwa Rasulullah ` besabda:
«عُذِّبَتِ
امْرَأَةٌ فِى هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ فَدَخَلَتْ فِيْهَا النَّارَ، لاَ
هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَلاَ سَقَتْهَا إِذْ حَبَسَتْهَا، وَلاَ هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ
مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ»
“Seorang wanita disiksa karena seekor
kucing yang dikurungnya hingga mati, lalu dia pun masuk neraka. Dia tidak
memberi makan dan minum saat mengurungnya, tidak pula membiarkannya lepas untuk
makan makanan di bumi.” [SB (no. 3482) dan SM (no. 2242)]
Larangan Membunuh Semut
137) Dari Abu Hurairah t
berkata: saya mendengar Rasulullah `
bersabda:
«قَرَصَتْ
نَمْلَةٌ نَبِيًّا مِنَ الأَنْبِيَاءِ، فَأَمَرَ بِقَرْيَةِ النَّمْلِ فَأُحْرِقَتْ،
فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ: أَنْ قَرَصَتْكَ نَمْلَةٌ أَحْرَقْتَ أُمَّةً مِنَ الأُمَمِ
تُسَبِّحُ؟»
“Seekor semut menggigit seorang nabi.
Maka, dia
memerintahkan agar sarang semut itu dibakar, lalu Allah menurunkan wahyu
kepadanya, ‘Seekor semut menggigitmu, apakah engkau tega membakar suatu umat
dari umat-umat yang bertasbih?’” [SB (no. 3019) dan SM (no. 2241)]
Tidak Boleh Membiarkan Api di Rumah Saat Tidur
138) Dari Abu Musa al-Asy’ari t
berkata: Nabi ` bersabda:
«إِنَّ
هَذِهِ النَّارَ إِنَّمَا هِيَ عَدُوٌّ لَكُمْ، فَإِذَا نِمْتُمْ فَأَطْفِئُوهَا عَنْكُمْ»
“Sesungguhnya api ini adalah musuh
kalian, maka apabila kalian tidur matikanlah.” [SB (no. 6294) dan SM (no. 2016)]
Peringatan Tentang Bid’ah
139) Dari ‘Aisyah
d berkata: Rasulullah `
bersabda:
«مَنْ
أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ»
“Barangsiapa yang mengada-ngada dalam
urusan kami ini yang bukan termasuk darinya, maka ia tertolak.” [SB (no. 2697) dan SM (no. 1718)]
Dosa Orang yang Mengajak kepada Kesesatan
140) Dari ‘Abdullah bin Mas’ud t
berkata: Rasulullah ` bersabda:
«لاَ
تُقْتَلُ نَفْسٌ ظُلْمًا إِلاَّ كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا،
لأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ سَنَّ الْقَتْلَ»
“Tidaklah satu jiwa dibunuh secara
zhalim, melainkan anak Adam yang pertama menanggung dosanya, karena dialah yang
pertama kali memberi
contoh pembunuhan.” [SB (no. 3336, 3335–penj) dan SM (no. 1677)]
Haram Mengikuti Perilaku Yahudi dan Nasrani
141) Dari Abu Sa’id al-Khudri t, dari Nabi `
bersabda:
«لَتَتْبَعُنَّ
سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْر وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا
جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ» قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى؟
قَالَ: «فَمَنْ؟»
“Sungguh kalian pasti akan mengikuti
prilaku orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi
sehasta, hingga seandainya mereka masuk lubang biawak tentu kalian
mengikutinya.” Kami bertanya, “Ya Rasulullah,
apakah Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi?” [SB (no. 7320) dan SM (no. 2669)]
Keutamaan Ahlussunnah wal Jamaah
142) Dari Muawiyah bin Abu Sufyan t
berkata: aku mendengar Nabi `
bersabda:
«لاَ
يَزَالُ مِنْ أُمَّتِى أُمَّةٌ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللَّهِ، لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ
وَلاَ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ»
“Akan senantiasa ada sekelompok
umatku yang tegak di atas perintah Allah. Tidak akan membahayakan mereka
orang-orang yang menentangnya dan tidak pula orang-orang yang menyelisihinya,
hingga datang urusan Allah kepada mereka, sementara mereka tetap dalam keadaan
seperti itu.” [SB (no. 3641) dan SM (no. 1037)]
Keutamaan
Orang Yaman yang Mengikuti Salaf
143) Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ` bersabda:
«أَتَاكُمْ
أَهْلُ الْيَمَنِ، أَضْعَفُ قُلُوبًا وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً، الْفِقْهُ يَمَانٍ، وَالْحِكْمَةُ
يَمَانِيَةٌ»
“Orang Yaman datang kepada kalian. Hatinya lembut dan
jiwanya baik. Fikih adalah orang Yaman dan hikmah adalah orang Yaman.” [SB (no. 4390) dan SM (no. 52)]
Di
Antara Tanda Hari Kiamat
144) Dari Anas bin Malik t berkata: saya mendengar Rasulullah ` berkata:
«إِنَّ
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ، وَيَكْثُرَ الْجَهْلُ، وَيَكْثُرَ
الزِّنَا، وَيَكْثُرَ شُرْبُ الْخَمْرِ، وَيَقِلَّ الرِّجَالُ، وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ
حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ»
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah
diangkatnya ilmu, banyaknya kebodohan, maraknya zina, banyaknya minuman khmar,
sedikitnya kaum laki-laki, dan banyaknya kaum perempuan hingga lima puluh
perempuan dibawahi satu orang.” [SB (no. 80, 5231–penj) dan SM (no. 2671)]
Tidak
Diterimanya Iman dan Taubat Setelah Terbitnya Matahari dari Barat
145) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«لاَ
تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَآهَا
النَّاسُ آمَنُوا أَجْمَعُونَ، وَذَلِكَ حِيْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا»
ثُمَّ قَرَأَ الآيَةَ
“Kiamat tidak akan terjadi hingga matahari terbit dari
arah barat. Apabila ia telah terbit dan manusia melihatnya, maka mereka semua
beriman. Namun, pada hari itu iman tidak lagi beriman bagi seseorang.” Kemudian beliau membaca suatu ayat.[3]
[SB (no. 4636) dan SM (no. 157)]
Sifat
Hari Kiamat
146) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«يَعْرَقُ
النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِى الأَرْضِ سَبْعِيْنَ
ذِرَاعًا، وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ»
“Manusia berkeringat pada hari Kiamat hingga keringatnya
mencapai enam puluh hasta dari bumi, dan menenggelamkan mereka hingga sampai
telinganya.” [SB (no. 6532)
dan SM (no. 2863)]
Sifat
Surga dan Neraka
147) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«حُجِبَتِ
النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ، وَحُجِبَتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ»
“Neraka dikelilingi dengan hal-hal yang disenangi dan
surga dikelilingi dengan hal-hal yang dibenci.” [SB (no. 6487) dan SM (no. 2823)]
Penduduk
Neraka yang Paling Ringan Siksanya
148) Dari an-Nu’man bin Basyir t berkata: saya mendengar Nabi ` bersabda:
«إِنَّ
أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَرَجُلٌ تُوضَعُ فِى أَخْمَصِ
قَدَمَيْهِ جَمْرَةٌ يَغْلِى مِنْهَا دِمَاغُهُ»
“Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya
pada hari Kiamat adalah seseorang yang diletakkan di kedua telapak kakinya batu
baru yang menyebabkan otaknya mendidih.” [SB (no. 6561) dan SM (no. 213)]
Syafa’at
Nabi `
149) Dari Abu Hurairah t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«لِكُلِّ
نَبِىٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُو بِهَا، وَأُرِيْدُ أَنْ أَخْتَبِئَ دَعْوَتِى
شَفَاعَةً لأُمَّتِى فِى الْآخِرَةِ»
“Setiap nabi memiliki doa mustajab yang telah dipanjatkan,
dan aku ingin menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku di Akhirat.” [SB (no. 6304) dan SM (no. 198)]
150) Dari Abu Hurairah t berkata: Rasulullah ` bersabda:
«قَالَ
اللَّهُ: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيْ الصَّالِحِيْنَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ وَلاَ أُذُنَ
سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ، فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ: ((فَلاَ
تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ))
“Allah berfirman, ‘Aku telah menyediakan bagi
hamba-hamba-Ku yang shalih apa yang tidak pernah dilihat mata, didengar
telinga, dan terbesit di hati manusia.’ Bacalah jika kalian mau, ‘Maka, tidak
ada seorang pun yang mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka berupa
pemandangan yang menyejukkan mata.’” [SB (no. 3244) dan SM (no. 2824)]
Sifat
Kemah Surga dan Keluarga Bagi Orang-Orang Mukmin
151) Dari Abu Abu Musa al-Asy’ari t bahwa Nabi ` bersabda:
«الْخَيْمَةُ
دُرَّةٌ مُجَوَّفَةٌ، طُوْلُهَا فِى السَّمَاءِ ثَلاَثُونَ مِيْلاً، فِى كُلِّ زَاوِيَةٍ
مِنْهَا لِلْمُؤْمِنِ أَهْلٌ لاَ يَرَاهُمُ الآخَرُونَ»
“Kemah surga bentuknya bulat berongga. Panjangnya
menjulang tiga puluh mil ke langit. Di setiap sudutnya ada sebuah keluarga bagi
orang mukmin yang tidak terlihat oleh yang lain.” [SB (no. 3243) dan SM (no. 2838)]
Di
Antara Kenikmatan Surga
152) Dari Anas bin Malik t, dari Rasulullah ` bersabda:
«إِنَّ
فِى الْجَنَّةِ لَشَجَرَةً يَسِيْرُ الرَّاكِبُ فِى ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لاَ يَقْطَعُهَا»
“Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pohon yang dilalui
seorang pengendara di bawah naungannya selama seratus tahun, tetapi belum bisa
melintasinya.” [SB (no. 2351,
3251–penj) dan SM (no. 2826)]
Menetapkan
Telaga Nabi `
1530 Dari Anas bin Malik t bahwa Rasulullah ` bersabda:
«إِنَّ
قَدْرَ حَوْضِيْ كَمَا بَيْنَ أَيْلَةَ وَصَنْعَاءَ مِنَ الْيَمَنِ، وَإِنَّ فِيهِ
مِنَ الأَبَارِيْقِ كَعَدَدِ نُجُوْمِ السَّمَاءِ»
“Sesungguhnya ukuran telagaku seperti jarak antara `Ailah
dan Shan’a` di Yaman. Di dalamnya terdapat bejana-bejana laksana jumlah
bintang-bintang di langit.” [SB (no. 6580)
dan SM (no. 2303)]
Penutup
Saya memohon kepada Allah Rabb ‘Arsy yang Agung agar
memberi taufik kepada kaum muslimin seluruhnya agar kembali kepada al-Qur`an
dan as-Sunnah. Akhir doa kami adalah âlhamdulillah rabbil ‘âlamîn.
Maha suci Engkau Ya Allah dan segala puji bagi-Mu. Aku
bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau. Aku
memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.
Ditulis oleh:
Shalahuddin bin Ali bin Muhammad
Darul Hadits di Dammaj –semoga Allah menjaganya–
Assalaamu'alaykum warahmatullah yaa ustadz.
BalasHapusAfwan ana ingin bertanya, apakah antum tahu tahun berapa lahirnya Syaikh Shalahuddin al-Jibuti. Ana sudah cari di internet namun qadarullah belum menemukannya. Barakallahu fiykum ustadz.