Download Buku: 40 Hadits Keutamaan Al-Quran - Pustaka Syabab
https://www.terjemahmatan.com/2017/03/download-buku-40-hadits-keutamaan-alquran.html?m=0
40 Hadits Keutamaan Al-Quran
Download:
=================
40 Hadits Keutamaan Al-Qur`an
Judul Asli:
أَرْبَعُوْنَ حَدِيْثاً فِي فَضَائِلِ الْقُرْآنِ
Pengarang:
Syaikh Abu Muhammad Al-Biqa’i Asy-Syami Al-Atsari
Penerjemah:
Nor Kandir
Penerbit:
Pustaka Syabab
Cetakan:
Pertama, Agustus 2016
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ
الرَّحِيْمِ
Mendekatlah kepada Allah! Sungguh
tidak ada yang lebih mendekatkan Anda kepada Allah dengan sesuatu yang paling
dicintai-Nya melebihi Kalam-Nya.
Segala puji milik Allah yang Maha Esa
tempat bersandar segala urusan yang tidak beranak dan tidak diperanakkan dan
tidak ada yang sepadan dengan-Nya. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada
sebaik-baik manusia di permukaan bumi, kepada keluarganya dan para shahabatnya
sebagai umat terbaik, dan yang mengikuti mereka dengan baik.
Seseorang yang sangat kami hormati
dan kami cintai karena Allah Al-Qari` asy-Syaikh Abu Abdillah Abdurrahman
meminta kami untuk mengumpulkan sebagian hadits-hadits pilihan tentang
keutamaan Al-Qur`an. Lalu, aku mulai mencurahkan perhatian dalam
melaksanakannya dan bertawakal kepada Allah semata dan Dia-lah tempat meminta
pertolongan. Maka, untuk
mewujudkan itu aku berdoa, meminta pertolongan dan mengesakan-Nya dalam
ilmu, tujuan, dan keyakinan.
١- ثَبَتَ فِي صَحِيْحِ
ابْنِ حِبَّان عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ الْخُزَاعِيِّ
رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ:
خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «أَبْشِرُوا
وَأَبْشِرُو! أَلَيْسَ تَشْهَدُونَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَأَنِّي رَسُولُ
اللّٰهِ؟» قَالُوا: نَعَمْ، قَالَ: «فَإِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ سَبَبٌ طَرَفُهُ
بِيَدِ اللّٰهِ وَطَرَفُهُ بِأَيْدِيكُمْ، فَتَمَسَّكُوا بِهِ، فَإِنَّكُمْ لَنْ تَضِلُّوا
وَلَنْ تَهْلِكُوا بَعْدَهُ أَبَدًا»
1» Telah tsabit dalam Shahîh Ibnu Hibbân dari Abu
Syuraih Al-Khuza’i radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam keluar menemui kami lalu bersabda, “Bergembiralah
dan bergembiralah kalian! Bukankah kalian bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak disembah selain Allah?” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda,
“Sesungguhnya Al-Qur`an ini ujungnya terhubung di tangan Allah dan ujung
yang lain terhubung di tangan kalian, maka pegang teguhlah ia, karena kalian
tidak akan tersesat dan binasa setelah itu selamanya.” [Shahih: Shahîh
Ibnu Hibbân (no. 122, I/329), Mushannaf Ibnu Abî Syaibah (no. 30006,
VI/125), Al-Mu’jam Al-Kabîr Ath-Thabarânî (no. 491, XXII/108),
dan Syu’abul Iman Al-Baihaqî (no. 201, II/352)]
٢- عَنْ عِمْرَانِ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُ، أَنَّهُ مَرَّ عَلَى قَاصٍ يَقْرَأُ ثُمَّ سَأَلَ، فَاسْتَرْجَعَ ثُمَّ قَالَ:
سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنْ قَرَأَ
القُرْآنَ فَلْيَسْأَلِ اللّٰهَ بِهِ، فَإِنَّهُ سَيَجِيءُ أَقْوَامٌ يَقْرَءُونَ القُرْآنَ
يَسْأَلُونَ بِهِ النَّاسَ»
2» Dari Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu, dia
melewati seorang tukang cerita
sedang membaca Al-Qur`an untuk meminta-minta, lalu Imran membaca istirja’ (inna
lillahi dst–penj) kemudian berkata: aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang
membaca Al-Qur`an, hendaklah meminta kepada Allah dengannya. Sungguh akan
datang beberapa kaum yang membaca Al-Qur`an untuk meminta-minta kepada
manusia.” [Hasan: Sunan At-Tirmidzî (no. 2917,
V/175), Al-Mu’jam Al-Kabîr Ath-Thabarânî (no. 374,
XVIII/167), dan
Syu’abul Iman Al-Baihaqî (no. 2627,
II/533)]
٣- عَنْ جَابِرِ
بْنِ عَبْدِ اللّٰهِ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا، قَالَ: خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ
اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَفِينَا
الأَعْرَابِيُّ وَالأَعْجَمِيُّ، فَقَالَ: «اقْرَءُوا فَكُلٌّ حَسَنٌ، وَسَيَجِيءُ
أَقْوَامٌ يُقِيمُونَهُ كَمَا يُقَامُ الْقِدْحُ، يَتَعَجَّلُونَهُ وَلاَ يَتَأَجَّلُونَهُ»
3» Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu
‘anhuma, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
keluar menemui kami saat kami sedang membaca Al-Qur`an dan di tengah kami ada
orang Arab dan orang non-Arab, lalu beliau bersabda, “Bacalah oleh kalian
dan masing-masing adalah kebaikan. Akan datang nanti beberapa kaum yang menegakkannya
sebagaimana tegaknya bejana. Mereka bersegera (dalam mengamalkannya) dan tidak
berlambAt-lambat.” [Hasan: Sunan Abû Dâwud (no. 830, I/220), Musnad
Ahmad (no. 14898, III/257),
dan Syu’abul Iman Al-Baihaqî (no. 2642,
II/835)]
٤- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: حَدَّثَنِي رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «أَنَّ اللّٰهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا كَانَ يَوْمُ القِيَامَةِ نَزَلَ
إِلَى العِبَادِ لِيَقْضِيَ بَيْنَهُمْ وَكُلُّ أُمَّةٍ جَاثِيَةٌ، فَأَوَّلُ مَنْ
يَدْعُو بِهِ رَجُلٌ جَمَعَ القُرْآنَ وَرَجُلٌ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ وَرَجُلٌ
كَثِيرُ الْمَالِ، فَيَقُولُ اللّٰهُ لِلْقَارِئِ: أَلَمْ أُعَلِّمْكَ مَا أَنْزَلْتُ
عَلَى رَسُولِي؟ قَالَ: بَلَى يَا رَبِّ. قَالَ: فَمَاذَا عَمِلْتَ فِيمَا عُلِّمْتَ؟
قَالَ: كُنْتُ أَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، فَيَقُولُ اللّٰهُ
لَهُ: كَذَبْتَ! وَتَقُولُ الْمَلاَئِكَةُ لَهُ: كَذَبْتَ! فَيَقُوْلُ اللّٰهُ عَزَّ
وَجَلَّ: أَرَدْتَ أَنْ يُقَالَ فُلاَنٌ قَارِئٌ فَقَدْ قِيلَ. وَيُؤْتَى بِصَاحِبِ
الْمَالِ فَيَقُولُ: أَلَمْ أُوَسِّعْ عَلَيْكَ حَتَّى لَمْ أَدَعْكَ تَحْتَاجُ إِلَى
أَحَدٍ؟ قَالَ: بَلَى، قَالَ: فَمَاذَا عَمِلْتَ فِيمَا آتَيْتُكَ؟ قَالَ: كُنْتُ أَصِلُ
الرَّحِمَ وَأَتَصَدَّقُ، فَيَقُولُ اللّٰهُ: كَذَبْتَ! وَتَقُولُ الْمَلاَئِكَةُ:
كَذَبْتَ! وَيَقُولُ اللّٰهُ: بَلْ أَرَدْتَ أَنْ يُقَالَ فُلاَنٌ جَوَادٌ فَقَدْ قِيلَ
ذَاكَ. وَيُؤْتَى بِالرَّجُلِ الَّذِي قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ فَيُقَالُ لَهُ:
فِيمَ قُتِلْتَ؟ فَيَقُولُ: أُمِرْتُ بِالجِهَادِ فِي سَبِيلِكَ فَقَاتَلْتُ حَتَّى
قُتِلْتُ، فَيَقُولُ اللّٰهُ: كَذَبْتَ! وَتَقُولُ الْمَلاَئِكَةُ لَهُ: كَذَبْتَ!
وَيَقُولُ اللّٰهُ: بَلْ أَرَدْتَ أَنْ يُقَالَ فُلاَنٌ جَرِيءٌ فَقَدْ قِيلَ ذَاكَ»
ثُمَّ ضَرَبَ رَسُولُ اللّٰهِ
صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رُكْبَتِي فَقَالَ: «يَا أَبَا هُرَيْرَةَ!
أُولَئِكَ الثَّلاَثَةُ أَوَّلُ خَلْقِ اللّٰهِ تُسَعَّرُ بِهِمُ النَّارُ يَوْمَ القِيَامَةِ»
4» Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menceritakan kepadaku, “Sesungguhnya Allah azza wa jalla pada hari Kiamat
turun kepada para hamba untuk mengadili di antara mereka dalam keadaan setiap
umat berlutut. Orang pertama yang dipanggil adalah seseorang yang mempelajari Al-Qur`an,
seseorang yang terbunuh di jalan Allah, dan seseorang yang banyak hartanya.
Allah bertanya kepada yang membaca Al-Qur`an, ‘Bukankah Aku telah mengajarimu
apa yang telah Aku turunkan kepada Rasul-Ku?’ Dia menjawab, ‘Benar, wahai
Rabb.’ Allah berkata, ‘Maka apa yang telah kamu amalkan dari apa yang telah diajarkan kepadamu?’ Dia menjawab,
‘Aku mengamalkannya pada malam hari dan siang hari.’ Lalu Allah berkata
kepadanya, ‘Kamu dusta!’
Lalu para malaikat berkata kepadanya, ‘Kamu dusta!’ Lanjut Allah
azza wa jalla, ‘Sebaliknya
kamu ingin dikatakan, ‘Si fulan pandai baca
Al-Qur`an!’ Sungguh
telah dikatakan itu.’ Lalu didatangkan pemilik harta lalu Dia berkata,
‘Bukankah Aku telah memberi kelapangan bagimu hingga Aku menjadikanmu tidak
butuh kepada seorang pun?’ Dia menjawab, ‘Benar.’ Allah bertanya, ‘Maka apa
yang telah kamu perbuat dari apa yang telah aku berikan kepadamu?’ Dia
menjawab, ‘Aku menyambung tali silaturahmi dan bersedekah.’ Lalu Allah berkata,
‘Kamu dusta!’ Lalu para malaikat berkata, ‘Kamu dusta!’ lanjut Allah, ‘Sebaliknya
kamu ingin dikatakan, ‘Si fulan sangat dermawan!’ Sungguh telah dikatakan itu.’
Lalu didatangkanlah seseorang yang terbunuh di jalan Allah, lalu ditanyakan
kepadanya, ‘Karena apa kamu terbunuh?’ Dia menjawab, ‘Aku diperintah berjihad
di jalan-Mu lalu aku berperang hingga terbunuh.’ Lalu Allah berkata, ‘Kamu
dusta!’ Para
malaikat berkata kepadanya, ‘Kamu dusta!’ lanjut Allah,
‘Sebaliknya kamu ingin disebut si fulan pemberani.’ Sungguh telah
disebut itu!’”
Kemudian Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menepuk lututku seraya bersabda, “Hai Abu Hurairah!
Mereka bertiga adalah makhluk Allah pertama kali yang karena mereka neraka
dinyalakan pada hari Kiamat.” [Shahih: Sunan At-Tirmidzî (no. 2382,
IV/591) dan berkata, “Hasan gharib,” Al-Mustadrak Al-Hâkim (no. 1527,
I/579) dan berkata, “Sanadnya shahih hanya saja Al-Bukhari dan Muslim tidak
mencantumkannya,”
dan Shahîh Ibnu Hibbân (no. 408,
II/125)]
٥- عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، أَنَّ رَجُلًا جَاءَهُ فَقَالَ: أَوْصِنِي!
فَقَالَ: سَأَلْتَنِي عَمَّا سَأَلْتُ عَنْهُ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ قَبْلِكَ: «أُوصِيكَ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَإِنَّهُ رَأْسُ
كُلِّ شَيْءٍ، وَعَلَيْكَ بِالْجِهَادِ فَإِنَّهَا رَهْبَانِيَّةُ الْإِسْلَامِ، وَعَلَيْكَ
بِذِكْرِ اللّٰهِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ فَإِنَّهُ رُوْحُكَ فِي السَّمَاءِ وذِكْرُكَ
فِي الْأَرْضِ»
5» Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu
‘anhu, bahwa seseorang datang kepadanya seraya berkata, “Berilah aku wasiat!” Lalu dia
berkata, “Kamu telah meminta kepadaku apa yang dulu aku minta kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelummu, “Aku wasiatkan kamu untuk
bertakwa kepada Allah karena ia merupakan poros segala sesuatu, hendaklah kamu
berjihad karena ia merupakan kerahiban dalam Islam, dan hendaklah kamu
berdzikir kepada Allah dan membaca Al-Qur`an karena itu merupakan ruhmu di
langit dan penyebutanmu di bumi.” [Hasan: Musnad Ahmad (no.
11791, III/82)]
٦- عَنْ أَبِي مَالِكٍ
الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى
اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
تَمْلَأُ الْمِيزَانَ، وَسُبْحَانَ اللّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآنِ أَوْ تَمْلَأُ
مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَالصَّلَاةُ نُورٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ،
وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ، كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو
فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا»
6» Dari Abu Malik Al-Asy’ari radhiyallahu
‘anhu, dia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersuci
adalah sebagian dari iman. Alhamdulillâh memenuhi timbangan. Subhânallâh
dan Alhamdulillâh keduanya memenuhi –atau ia memenuhi– antara langit-langit
dan bumi. Shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti, sabar adalah lentera, dan
Al-Qur`an adalah hujjah yang membelamu atau yang melawanmu. Setiap manusia
memasuki waktu pagi dalam keadaan menjual dirinya, lalu dia memerdekakannya
atau membinasakannya.” [Shahih: Shahîh Muslim (no. 223,
I/203), Shahîh Ibnu Hibbân (no. 844,
III/124), Sunan At-Tirmidzî (no. 3517, V/535), Sunan Al-Kubrâ an-Nasâ`î (no. 2217) Sunan
Ibnu Mâjah (no. 280,
I/102), dan
Sunan ad-Dârimî (no. 653,
I/174)]
٧- عَنْ أَبِى مُوسَى الْأَشْعَرِي رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَثَلُ
الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالأُتْرُجَّةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ،
وَالَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالتَّمْرَةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلاَ رِيحَ لَهَا،
وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا
طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ، وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ
الْحَنْظَلَةِ طَعْمُهَا مُرٌّ وَلاَ رِيحَ لَهَا»
7» Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu
‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan
orang yang membaca Al-Qur`an seperti buah utrujah yang enak rasanya dan harum
aromanya, orang yang tidak membaca Al-Qur`an seperti kurma yang enak rasanya
tetapi tidak beraroma. Perumpamaan orang fajir yang membaca Al-Qur`an seperti buah raihanah
yang harum aromanya tetapi pahit rasanya, dan perumpamaan orang fajir yang
tidak membaca Al-Qur`an seperti buah hanzhalah yang pahit rasanya dan tidak
beraroma.” [Muttafaqun ‘Alaihi: Shahîh Al-Bukhârî
(no. 5020, IV/1917), Shahîh Muslim (no. 797,
I/549), Shahîh Ibnu Hibbân (no. 770,
III/47), Sunan At-Tirmidzî (no. 2856), Sunan
an-Nasâ`î Al-Kubrâ (no. 11769,
VI/538), Sunan Abû Dâwud (no. 4829), Sunan
Ibnu Mâjah (no. 214,
I/77), Musnad Ahmad (no. 19630, IV/403), dan Sunan ad-Dârimî (no. 3364,
II/535)]
٨- عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ
بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللّٰهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ،
وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُولُ اٰلمٓ حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ
وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ»
8» Dari Abdullah bin
Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari
Kitabullah, maka dia mendapatkan satu kebaikan, dan kebaikan itu
dilipatgandakan sepuluh yang serupa. Aku tidak mengatakan bahwa alif lam mim
satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” [Shahih:
Sunan At-Tirmidzî (no. 2910,
V/175) dengan lafazh ini dan berkata, “Hadits hasan shahih gharib,” dan Syu’abul Iman Al-Baihaqî (no. 1984,
II/342)]
٩- عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ لِلّٰهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ» قَالُوا: يَا
رَسُولَ اللّٰهِ، مَنْ هُمْ؟ قَالَ: «هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللّٰهِ وَخَاصَّتُهُ»
9» Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki beberapa keluarga dari kalangan
manusia.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah! Siapakah mereka?” Beliau
menjawab, “Mereka adalah ahli Al-Qur`an, keluarga Allah dan keistimewaan-Nya.”
[Shahih: Sunan Ibnu Mâjah (no. 215,
I/78), Musnad Ahmad (no. 13566, II/242), Sunan ad-Dârimî (no. 3326,
II/525), Musnad Ath-Thayâlisî (no. 2124,
I/283),
dan Syu’abul Iman Al-Baihaqî (no. 2688,
II/551)]
١٠- عن أَبِي أُمَامَةَ
الْبَاهِلِيّ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى
اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ
الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ، اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ
آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ
أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافٍّ
تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا، اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا
بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ»
قَالَ مُعَاوِيَةُ: بَلَغَنِي
أَنَّ الْبَطَلَةَ السَّحَرَةُ.
10» Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu
‘anhu, dia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Bacalah Al-Qur`an karena dia akan datang pada hari
Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pemiliknya. Bacalah az-Zahrawain yakni Al-Baqarah
dan surat Ali Imran karena keduanya akan datang pada hari Kiamat bagaikan dua
awan atau bagaikan dua naungan atau bagaikan dua sayap burung yang menaungi
pemiliknya. Bacalah surat Al-Baqarah karena mengambilnya adalah berkah,
meninggalkannya adalah kerugian dan bathalah tidak mampu melawannya.”
Muawiyah berkata, “Telah sampai
kepadaku bahwa bathalah artinya para tukang sihir.” [Shahih: Shahîh Muslim (no. 804,
I/553), Musnad Ahmad (no. 22246, V/254), Sunan as-Sughrâ Al-Baihaqî (no. 998,
I/547),
dan Al-Mu’jam Al-Ausath Ath-Thabarânî (no. 468,
I/150)]
١١- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ
ثَلَاثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ؟» قُلْنَا: نَعَمْ. قَالَ: «فَثَلَاثُ آيَاتٍ
يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ
سِمَانٍ»
11» Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Apakah
seorang dari kalian suka saat pulang menuju keluarganya mendapati tiga ekor
unta yang besar dan gemuk?”
Kami menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Tiga ayat yang dibaca oleh seorang
dari kalian di dalam shalatnya lebih baik daripada tiga unta yang besar dan
gemuk.” [Shahih: Shahîh Muslim (no. 802, I/552), Sunan
Ibnu Mâjah (no. 3782, II/1243), Musnad Ahmad (no. 9141, II/296), dan
Sunan ad-Dârimî (no. 3314, II/523)]
١٢- عَنْ عُثْمَانَ بِنْ عَفَّانٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى
اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ»
12» Dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Sebaik-baik
kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan yang mengajarkannya.” [Shahih:
Shahîh Al-Bukhârî (no. 4739, IV/1919), Shahîh Ibnu Hibbân (no.
118, I/324), Sunan At-Tirmidzî (no. 2907), Sunan Al-Kubrâ an-Nasâ`î
(no. 8037, V/19), Sunan Abû Dâwud (no. 1452, II/70, V/173), Musnad
Ahmad (no. 500, I/69), dan Sunan ad-Dârimî (no. 3337, II/528)]
Dalam riwayat Al-Bukhari yang lain:
عَنْ عُثْمَانٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللّٰهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفْضَلُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ
الْقُرْآنَ وَعَلَّمُهُ»
Dari Utsman radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seutama-utama
kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
١٣- عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خِيَارُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ
الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ»
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang
terpilih di antara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
[Shahih: Musnad Ahmad (no. 1317, I/153), Sunan ad-Dârimî
(no. 3337, II/528), dan Mushannaf Ibnu Abî Syaibah (no. 30072, VI/132)]
١٤- عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ: اقْرَأْ
وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ
عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا»
14» Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu
‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Akan
dikatakan kepada pemilik Al-Qur`an: Baca dan naiklah, dan bacalah dengan tartil
seperti dahulu kamu membacanya dengan tartil di dunia. Sesungguhnya tempatmu adalah
di akhir ayat yang pernah kamu baca.” [Shahih: Sunan At-Tirmidzî
(no. 3914, V/177) dan Sunan Abû Dâwûd (no. 1464, II/73)]
١٥- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «يَجِيءُ القُرْآنُ
يَوْمَ القِيَامَةِ فَيَقُولُ: يَا رَبِّ حَلِّهِ! فَيُلْبَسُ تَاجَ الكَرَامَةِ، ثُمَّ
يَقُولُ: يَا رَبِّ زِدْهُ! فَيُلْبَسُ حُلَّةَ الكَرَامَةِ، ثُمَّ يَقُولُ: يَا رَبِّ
ارْضَ عَنْهُ! فَيَرْضَى عَنْهُ. فَيُقَالُ لَهُ: اِقْرَأْ وَارْقِ! وَيُزَادُ بِكُلِّ
آيَةٍ حَسَنَةً»
15» Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Al-Qur`an akan
datang pada hari Kiamat lalu berkata, ‘Ya Rabb, berilah dia hiasan!’ Maka dia
dipakaikan mahkota kemuliaan, kemudian Al-Qur`an barkata lagi, ‘Ya Rabb,
Tambahlah! Maka dipakaikan kepadanya hiasan kemuliaan. Kemudian dia berkata
lagi, ‘Ya Rabb, ridhailah dia!’ Maka Allah meridhainya. Lalu dikatakan
kepadanya, ‘Bacalah dan naiklah!’ Dan ditambah dengan setiap ayat satu
kebaikan.” [Hasan: Sunan At-Tirmidzî (no. 2915, V/178) dan
berkata, “Hasan shahih,” Al-Mustadrak Al-Hakim (no. 2029, I/738) dan
berkata, “Sanadnya shahih tetapi Al-Bukhari dan Muslim tidak mencantumkannya,” Sunan
ad-Dârimî (no. 3311, II/522), dan Syu’abul Iman Al-Baihaqî (2996,
II/346)]
١٦- عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَنَحْنُ فِي الصُّفَّةِ، فَقَالَ: «أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ
بُطْحَانَ أَوْ الْعَقِيقَ فَيَأْتِيَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِي غَيْرِ
إِثْمٍ بِاللّٰهِ وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ؟» فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ!
كُلُّناَ نُحِبُّ ذَلِكَ. فَقَالَ: «فَلَئِنْ يَغْدُو أَحَدُكُمْ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى
الْمَسْجِدِ فَيَتَعَلَّمُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ
مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلَاثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ
أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنْ الْإِبِلِ»
16» Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menemui kami
saat kami di Shuffah (tempat tinggal khusus bagi kaum miskin Muhajirin di
samping masjid Nabawi–penj), lalu bersabda, “Siapakah dari
kalian yang suka pergi pada waktu pagi setiap hari ke pasar Buthhân atau Aqîq
lalu mendapat dua unta bunting tanpa melakukan dosa kepada Allah dan memutus
silaturrahim?” Kami menjawab, “Kami semua suka hal itu.” Beliau bersabda, “Seandainya
seorang dari kalian pergi pada waktu pagi setiap hari ke masjid untuk
mempelajari dua ayat dari Kitabullah azza wa jalla lebih baik baginya daripada
dua unta bunting, tiga lebih baik baginya daripada tiga, empat lebih baik
baginya darpada empat, begitu seterusnya sebanyak hitungan unta.” [Shahih:
Shahîh Muslim (no. 803, I/552), Shahîh Ibnu Hibbân (no. 115,
I/321), Sunan ash-Shugrâ an-Nasâ`î (no. 985, I/542), Sunan Abû Dâwûd
(no. 1456, II/71), dan Musnad Ahmad (no. 15444, IV/154)]
١٧- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ،
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَيْسَ مِنَّا
مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ» وَزَادَ غَيْرُهُ: «يَجْهَرُ بِهِ»
17» Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukanlah
termasuk dari kami siapa yang tidak melagukan Al-Qur`an,” riwayat lain
menambahkan, “Dengan menyaringkannya.” [Shahih: Shahîh Al-Bukhârî
(no. 7089, VI/737), Shahîh Ibnu Hibbân (no. 120, I/326), Sunan
ash-Shugrâ an-Nasâ`î (no. 1042, I/558), Sunan Abû Dâwûd (no. 1469), Musnad
Ahmad (no. 1512), Sunan ad-Dârimî (no. 1491, I/417), dan Syu’abul
Iman Al-Baihaqî (no. 2613, II/528)]
١٨- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُ، قَالَ: بَعَثَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْثًا
وَهُمْ ذُو عَدَدٍ فَاسْتَقْرَأَهُمْ، فَاسْتَقْرَأَ كُلَّ رَجُلٍ مِنْهُمْ مَا مَعَهُ
مِنَ القُرْآنِ، فَأَتَى عَلَى رَجُلٍ مِنْ أَحْدَثِهِمْ سِنًّا، فَقَالَ: «مَا
مَعَكَ يَا فُلاَنُ؟» قَالَ: مَعِي كَذَا وَكَذَا وَسُورَةُ البَقَرَةِ. قَالَ:
«أَمَعَكَ سُورَةُ البَقَرَةِ؟» فَقَالَ: نَعَمْ. قَالَ: «فَاذْهَبْ فَأَنْتَ
أَمِيرُهُمْ» فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ أَشْرَافِهِمْ: وَاللّٰهِ يَا رَسُولَ اللّٰهِ!
مَا مَنَعَنِي أَنْ أَتَعَلَّمَ سُورَةَ البَقَرَةِ إِلاَّ خَشْيَةَ أَلاَّ أَقُومَ
بِهَا. فَقَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَعَلَّمُوا
القُرْآنَ فَاقْرَءُوهُ وَأَقْرِئُوهُ، فَإِنَّ مَثَلَ القُرْآنِ لِمَنْ تَعَلَّمَهُ
فَقَرَأَهُ وَقَامَ بِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ مَحْشُوٍّ مِسْكًا يَفُوحُ بِرِيحِهِ كُلُّ
مَكَانٍ، وَمَثَلُ مَنْ تَعَلَّمَهُ فَيَرْقُدُ وَهُوَ فِي جَوْفِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ
أُوكِئَ عَلَى مِسْكٍ»
18» Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus beberapa
orang yang banyak jumlahnya, lalu beliau menunjuk imam untuk mereka. Beliau
menunjuk masing-masing seorang dari mereka yang memiliki hafalan Al-Qur`an,
lalu beliau mendatangi seorang lelaki yang masih belia umurnya di antara
mereka, lalu bertanya, “Berapa yang kamu hafal, hai Fulan?” Dia
menjawab, “Aku hafal ini dan ini serta surat Al-Baqarah.” Beliau bertanya, “Benar
kamu hafal surat Al-Baqarah?” Dia menjawab, “Ya.” Beliau bersabda,
“Pergilah dan kamu menjadi pemimpin mereka.” Lalu seseorang yang mulia di
antara mereka berkata, “Demi Allah, wahai Rasulullah! Tidak ada yang
menghalangiku untuk mempelajari surat Al-Baqarah kecuali karena takut tidak
bisa mengamalkannya.” Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Pelajarilah Al-Qur`an, bacalah dan ajarkanlah, karena perumpamaan
Al-Qur`an bagi yang mempelajarinya lalu membacanya dan mengamalkannya seperti
botol berisi penuh minyak misik yang semerbak aromanya ke segala tempat, dan
perumpamaan seseorang yang mempelajarinya dan tidur padahal hafal maka seperti
botol yang berisi minyak misik.” [Hasan: Sunan At-Tirmidzî
(no. 2876, V/156) dan berkata, “Hadits hasan,” dan Sunan ash-Shughrâ
an-Nasâ`î (no. 8749)] [Dinilai dha’if oleh Al-Albani–penj]
١٩- عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُ، قَالَ: أَتَتِ النَّبِىَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ
إِنَّهَا قَدْ وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلّٰهِ وَلِرَسُولِهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ: «مَا لِى فِى النِّسَاءِ مِنْ حَاجَةٍ» فَقَالَ رَجُلٌ:
زَوِّجْنِيهَا. قَالَ: «أَعْطِهَا ثَوْبًا» قَالَ: لاَ أَجِدُ. قَالَ: «أَعْطِهَا
وَلَوْ خَاتَمًا مِنْ حَدِيدٍ» فَاعْتَلَّ لَهُ، فَقَالَ: «مَا مَعَكَ مِنَ
الْقُرْآنِ؟» قَالَ: كَذَا وَكَذَا. قَالَ: «فَقَدْ زَوَّجْتُكَهَا بِمَا مَعَكَ
مِنَ الْقُرْآنِ»
19» Dari Sahal bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata: seorang wanita mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
lalu mengatakan bahwa dirinya telah menghibahkan dirinya kepada Allah dan
Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau menjawab, “Aku
sedang tidak memiliki hajat terhadap wanita.” Seorang lelaki berkata,
“Nikahkan saja ia kepadaku.” Beliau bersabda, “Berilah dia pakaian (sebagai
maharnya).” Dia menjawab, “Aku tidak punya.” Beliau bersabda, “Berilah
dia meskipun cincin besi.” Dia tidak juga mendapatkan lalu beliau bersabda,
“Kamu hafal apa dari Al-Qur`an?” Dia menjawab, “Ini dan itu.” Beliau
bersabda, “Aku menikahkannya kepadamu dengan hafalan Al-Qur`an yang ada
padamu.” [Shahih: Shahîh Al-Bukhârî (no. 4741, IV/1919), Sunan
At-Tirmidzî (no. 1114, III/421), Sunan ash-Shughrâ an-Nasâ`î (no.
3200, VI/54), Sunan Abû Dâwûd (no. 3111, II/236), Sunan Ibnu Mâjah
(no. 6680, II/179), Al-Muwaththa` Al-Mâlik (no. 1096, II/526), dan Sunan
ad-Dârimî (no. 2201, II/190)]
٢٠- نَافِعُ بْنُ عَبْدِ الْحَارِثِ لَقِيَ عُمَرَ
رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ بِعُسْفَانَ، وَكَانَ عُمَرُ يَسْتَعْمِلُهُ عَلَى مَكَّةَ،
فَقَالَ: مَنْ اسْتَعْمَلْتَ عَلَى أَهْلِ الْوَادِي؟ فَقَالَ: ابْنَ أَبْزَى. قَالَ:
وَمَنْ ابْنُ أَبْزَى؟ قَالَ: مَوْلًى مِنْ مَوَالِينَا. قَالَ: فَاسْتَخْلَفْتَ عَلَيْهِمْ
مَوْلًى؟ قَالَ: إِنَّهُ قَارِئٌ لِكِتَابِ اللّٰهِ عَزَّ وَجَلَّ وَإِنَّهُ عَالِمٌ
بِالْفَرَائِضِ. قَالَ عُمَرُ: أَمَا إِنَّ نَبِيَّكُمْ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَدْ قَالَ: «إِنَّ اللّٰهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ
بِهِ آخَرِينَ»
20» Nafi bin Abdul Haris bertemu dengan Umar radhiyallahu
‘anhu di Asfan. Umar telah mengangkatnya menjadi amir atas Makkah, lalu dia
berkata, “Siapa yang kamu angkat untuk menjadi pemimpin bagi penduduk Wadi?”
Dia menjawab, “Ibnu Abza.” Umar bertanya, “Siapa Ibnu Abza itu?” Dia menjawab,
“Dia salah satu dari budak-budak kami.” Umar bertanya, “Kamu menjadikannya
pemimpin atas mereka?” Dia menjawab, “Dia seorang qari Kitabullah azza wa jalla
dan yang pandai tentang Faraidh.” Umar berkata, “Ketauhuilah! Sesungguhnya Nabi
kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ‘Sesungguhnya
Allah mengangkat dengan Al-Kitab ini beberapa kaum dan merendahkan beberapa
kaum dengannya pula.’” [Shahih: Shahîh Muslim (no. 817,
I/559), Sunan Ibnu Mâjah (no. 218, I/79), Musnad Ahmad (no. 232),
Sunan ad-Dârimî (no. 3365), dan Syu’abul Iman Al-Baihaqî (no.
2682, II/550)]
٢١- عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ
النَّبِىُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «بِئْسَ مَا لِأَحَدِهِمْ أَنْ يَقُولَ
نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ بَلْ نُسِّىَ، وَاسْتَذْكِرُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ
أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنْ صُدُورِ الرِّجَالِ مِنَ النَّعَمِ»
21» Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seburuk-buruk
seorang dari mereka adalah yang mengatakan aku lupa ayat ini dan ini, tetapi
sebenarnya dia dilupakan. Murajaahnya Al-Qur`an karena ia lebih mudah lepas
dari dada-dada manusia daripada binatang ternak.” [Muttafaqun ‘Alaihi:
Shahîh Al-Bukhârî (no. 4744, IV/1921), Shahîh Muslim (no. 790,
I/544), Shahîh Ibnu Hibbân (no. 763, III/41), Sunan At-Tirmidzî
(no. 2942, V/193), Sunan Al-Kubrâ an-Nasâ`î (no. 1015, I/327), Musnad
Ahmad (no. 3620, I/381), dan Sunan ad-Dârimî (no. 575, I/152)]
٢٢- عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ
صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «تَعَلَّمُوا كِتَابَ اللّٰهِ وَتَعَاهَدُوا وَاقْتَنُوهُ وَتَغَنُّوا بِهِ، فَوَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ الْمَخَاضِ فِي الْعُقُلِ»
22» Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pelajarilah
Kitabullah, murajaahlah, amalkanlah, dan lagukanlah. Demi Dzat yang jiwaku di
tangan-Nya, sungguh dia lebih mudah lepas daripada anak kecil dibuawaian.” [Shahih:
Sunan Al-Kubrâ an-Nasâ`î (no. 8049, V/21), Musnad Ahmad (no.
17355, IV/146), dan Sunan ad-Dârimî (no. 3349, II/521)]
٢٣- عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّمَا
مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ، إِنْ عَاهَدَ
عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ»
23» Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perumpamaan
pemilik Al-Qur`an seperti pemilik unta yang tertambat. Jika dia diikat akan
tenang dan jika dilepas ikatannya akan pergi.” [Muttafaqun ‘Alaihi: Shahîh
Al-Bukhârî (no. 4743, IV/1920), Shahîh Muslim (no. 789, I/543), Shahîh
Ibnu Hibbân (no. 764, II/41), Sunan ash-Shugrâ an-Nasâ`î (no. 942,
II/154), Musnad Ahmad (no. 5315, II/64), dan Al-Muwaththa` Al-Mâlik
(no. 473, I/202)]
٢٤- عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
«حَسِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ فَإِنَّ الصَّوْتَ الْحَسَنَ يَزِيدُ الْقُرْآنَ
حُسْنًا»
24» Dari Al-Barra` bin Azib radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Perindahlah Al-Qur`an dengan suara kalian, karena suara yang
merdu menambah keindahan Al-Qur`an.” [Shahih: Sunan ad-Dârimî
(no. 3501, II/565) dan Syu’abul Imam Al-Baihaqî (no. 2141, II/368)]
Dalam riwayat Ibnu Hibban, an-Nasa`i, Ibnu Majah, Al-Hakim,
dan Al-Baihaqi berbunyi:
«زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ»
“Hiasilah Al-Qur`an dengan suara-suara kalian.”
٢٥- عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ،
قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: «حُسْنُ
الصَّوْتِ زِينَةُ الْقُرْآنِ»
25» Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Suara merdu bisa memperindah Al-Qur`an.” [Hasan: Al-Mu’jam
Al-Kabîr Ath-Thabarânî (no. 10023, X/82)]
٢٦- عَنْ أُسَيْدِ
بْنِ حُضَيْرٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، أَنَّهُ كَانَ يَقْرَأُ وَهُوَ عَلَى ظَهْرِ
بَيْتِهِ وَهُوَ حُسْنُ الصَّوْتِ، فَجآءَ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: بَيْنَا أَقْرَأُ إِذْ غَشِيَنِي شَيْءٌ كَالسَّحَابِ
وَالْمَرْأَةَ فِي الْبَيْتِ وَالْفَرَسَ فِي الدَّارِ فَتَخَوَّفْتُ أَنْ تُسْقِطَ
الْمَرْأَةَ وَتَنْفَلِتَ الْفَرَسَ فَانْصَرَفَتْ. فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى
اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اِقْرَأْ يَا أُسَيْدُ! فَإِنَّمَا هُوَ مَلَكٌ اسْتَمَعَ
الْقُرْآنَ»
26» Dari Usaid bin Hudhair radhiyallahu
‘anhu, bahwa dia membaca Al-Qur`an di dalam rumahnya, sementara dia merdu
suaranya. Lalu dia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
lalu berkata, “Ketika aku membaca Al-Qur`an tiba-tiba sesuatu meliputiku
seperti awan, semetara istriku di rumah dan kudaku di kandang. Aku khawatir ia membuat
istriku keguguran (saat itu sedang mengandung–penj) dan membuat
panik kudaku, lalu ia pun hilang.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda kepadanya, “Bacalah wahai Usaid! sesungguhnya dia adalah
malaikat yang sedang mendengarkan Al-Qur`an.” [Shahih: Mushannaf
Abdrurrazzâq (no. 4182, II/486), Al-Mustadrak Al-Hakim (no. 5259,
III/326), dan Al-Mu’jam Al-Kabîr Ath-Thabarânî (no. 563, I/207)]
٢٧- عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لاَ حَسَدَ
إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ عَلَّمَهُ اللّٰهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ
اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ فَسَمِعَهُ جَارٌ لَهُ فَقَالَ لَيْتَنِى أُوتِيتُ مِثْلَ
مَا أُوتِىَ فُلاَنٌ فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللّٰهُ مَالاً
فَهُوَ يُهْلِكُهُ فِى الْحَقِّ فَقَالَ رَجُلٌ لَيْتَنِى أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِىَ
فُلاَنٌ فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ»
27» Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh hasad
kecuali kepada dua jenis orang: seseorang yang Allah ajarkan Al-Qur`an
sementara dia membacanya pada malam hari dan siang hari lalu tetangganya
mendengarnya lalu berkata, ‘Andai saja aku diberi seperti yang diberikan kepada
fulan tentu aku akan mengerjakan seperti yang dikerjakannya’, dan seseorang
yang diberi Allah harta lalu dia menghabiskannya di dalam kebenaran lalu
seseorang berkata, ‘Andai saja aku diberi seperti yang diberikan kepada fulan
tentu aku akan mengerjakan seperti apa yang dikerjakannya.’” [Muttafaqun
‘Alaihi: Shahîh Al-Bukhârî (no. 4738, IV/1919), Shahîh Muslim
(no. 815, I/559), Shahîh Ibnu Hibbân (no. 90, I/292), Sunan At-Tirmidzî
(no. 1936, IV/330), Sunan Al-Kubrâ an-Nasâ`î (no. 5841, III/462), Sunan
Ibnu Mâjah (no. 4209, II/1408), dan Musnad Ahmad (no. 4550, II/8)]
٢٨- عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ شِبْلٍ رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ: «تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ. فَإِذَا عَلِمْتُمُوهُ فَلَا تَغْلُوا
فِيهِ، وَلَا تَجْفُوا عَنْهُ، وَلَا تَأْكُلُوا بِهِ، وَلَا تَسْتَكْثِرُوا بِهِ»
28» Dari Abdurrahman bin Syabl radhiyallahu ‘anhu,
dia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Pelajarilah Al-Qur`an. Apabila kalian telah berilmu tentangnya
maka jangan berlebih-lebihan terhadapnya, jangan meremehkannya, jangan mencari
makan dengannya, dan jangan berbangga-bangga dengannya.” [Shahih: Sunan
an-Nasâ`î (no. 990, I/544), Musnad Ahmad (no. 15568, III/428), dan Syu’abul
Iman Al-Baihaqî (no. 2687, II/551)]
٢٩- عَنْ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ: «يُؤْتَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِالْقُرْآنِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ
كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ فِي الدُّنْيَا، تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ»
وَضَرَبَ لَهُمَا رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةَ أَمْثَالٍ
مَا نَسِيتُهُنَّ بَعْدُ قَالَ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ ظُلَّتَانِ سَوْدَاوَانِ
بَيْنَهُمَا شَرْقٌ أَوْ كَأَنَّهُمَا حِزْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ
عَنْ صَاحِبِهِمَا»
29» Dari an-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu,
dia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Pada hari Kiamat Al-Qur`an dan ahlinya yang dahulu mengamalkannya
sewaktu di dunia didatangkan. Ia dipandu oleh surat Al-Baqarah dan Ali Imran.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat perumpamaan keduanya dengan
tiga perumpamaan tetapi aku lupa, sepertinya beliau bersabda bahwa seolah-olah
keduanya adalah dua awan atau dua naungan hitam yang di antara keduanya ada
cahaya atau seolah-olah keduanya kelompok burung berbaris yang menaungi pemilik
keduanya.” [Shahih: Shahîh Muslim (no. 805, I/551) dan Sunan At-Tirmidzî
(no. 2883, V/160)]
٣٠- عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَقْرَأَنِى
جِبْرِيلُ عَلَى حَرْفٍ فَرَاجَعْتُهُ، ثُمَّ لَمْ أَزَلْ أَسْتَزِيدُهُ حَتَّى انْتَهَى
إِلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ»
30» Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jibril membacakan
kepadaku Al-Qur`an dengan suatu qiraah lalu aku mengulang-ulangnya, kemudian
aku meminta terus agar dia menambah, lalu dia pun menambah untukku hingga
menjadi tujuh qiraah.” [Muttafaqun ‘Alaihi: Shahîh Al-Bukhârî
(no. 3047, III/1177), Shahîh Muslim (no. 818, I/561), Shahîh Ibnu
Hibbân (no. 737, III/11), dan Sunan ash-Shugrâ an-Nasâ`î (no. 1045)]
٣١- عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهَا، قَالَتْ:
قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ
مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ يَشْتَدُّ
عَلَيْهِ لَهُ أَجْرَانِ»
31» Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha,
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seseorang
yang mahir dalam Al-Qur`an bersama dengan malaikat yang mulia lagi taat, dan
seseorang yang membaca Al-Qur`an dengan terbata-bata mendapat dua pahala.”
[Muttafaqun ‘Alaihi: Shahîh Al-Bukhârî (no. 4653, IV/1882), Shahîh
Muslim (no. 798, I/549), Shahîh Ibnu Hibbân (no. 767, III/44), Sunan
At-Tirmidzî (no. 2904, V/171), Sunan ash-Shugrâ an-Nasâ`î (no. 986,
I/542), Sunan Abû Dâwûd (no. 1453, II/70), Sunan Ibnu Mâjah (no.
3779, II/1242), Musnad Ahmad (no. 24257), dan Sunan ad-Dârimî
(no. 3368)]
٣٢- عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ
نَامَ عَنْ حِزْبِهِ أَوْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ فَقَرَأَهُ فِيمَا بَيْنَ صَلَاةِ الْفَجْرِ
وَصَلَاةِ الظُّهْرِ كُتِبَ لَهُ كَأَنَّمَا قَرَأَهُ مِنْ اللَّيْلِ»
32» Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa
tidur dengan (membaca) satu hizb Al-Qur`an atau sebagian darinya lalu
membacanya antara shalat Subuh dan shalat Zhuhur, maka dia akan dicatat seperti
orang yang membacanya pada malam hari.” [Shahih: Shahîh Muslim
(no. 747, I/515), Shahîh Ibnu Hibbân (no. 2643, VI/369), Sunan At-Tirmidzî
(no. 581, II/474), Sunan Al-Kubrâ an-Nasâ`î (no. 1643, I/457), Sunan
Abû Dâwûd (no. 1313, II/34), Sunan Ibnu Mâjah (no. 1343), dan Sunan
ad-Dârimî (no. 1477, I/412)]
٣٣- عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «اقْرَإِ الْقُرْآنَ فِى شَهْرٍ» قُلْتُ: إِنِّى أَجِدُ قُوَّةً
حَتَّى قَالَ: «اقْرَأْهُ فِى سَبْعٍ وَلاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ»
33» Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, dia
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah Al-Qur`an
dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku sanggup lebih dari itu,” hingga beliau
bersabda, “Bacalah ia dalam tujuh hari dan jangan kurang dari itu.” [Muttafaqun
‘Alaihi: Shahîh Al-Bukhârî (no. 4767, IV/1924), Shahîh Muslim
(no. 1159, II/418), Shahîh Ibnu Hibbân (no. 757, III/34), Sunan
ash-Shugrâ an-Nasâ`î (no. 1035, I/561), Sunan Abû Dâwûd (no. 1390,
III/54), Sunan Ibnu Mâjah (no. 1346, I/428), dan Musnad Ahmad (no.
6546, II/165)]
٣٤- عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «مَنْ قَرَأَ القُرْآنَ فِي أَقَلَّ مِنْ ثَلاَثٍ لَمْ يَفْقَهْهُ»
34» Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, dia
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa
membaca Al-Qur`an kurang dari tiga hari tidak akan bisa memahaminya.” [Shahih:
Sunan At-Tirmidzî (no. 2946, V/196), Sunan ash-Shugrâ an-Nasâ`î
(no. 1037), Sunan Ibnu Mâjah (no. 1347, I/428), dan Syu’abul Iman Al-Baihaqî
(no. 2168, II/394)]
٣٥- عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ،
وَكَانَ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ. فَلَرَسُولُ
اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ.
35» Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling
dermawan. Keadaan beliau paling dermawan adalah pada bulan Ramadhan saat
ditemui oleh Jibril. Dia menemui beliau setiap malam di bulan Ramadhan untuk
tadarrus Al-Qur`an. Sungguh Rasulullah adalah yang paling dermawan dalam
kebaikan melebihi angin yang berhembus.” [Muttafaqun ‘Alaihi: Shahîh Al-Bukhârî
(no. 6,
I/61) dan Shahîh Muslim (no. 2308, IV/1803), Shahîh Ibnu Hibbân (no. 3440,
VIII/225), Sunan Al-Kubrâ an-Nasâ`î (no. 2406, II/64), dan Musnad
Ahmad (no. 2042, I/230)]
٣٦- عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
قَرَأَ قَطَعَ آيَةً آيَةً. الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، ثُمَّ
يَقِفُ، الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، ثُمَّ يَقِفُ.
قَالَ ابْنُ أَبِي مَلِيْكَةَ: وَكَانَتْ أُمُّ سَلَمَةَ
تَقْرَأُهَا مَلِكِ.
36» Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia
berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca Al-Qur`an
beliau memutus per ayat. Alhamdu lillâhi rabbil âlamîn lalu berhenti, ar-rahmânir
râhîm lalu berhenti.”
Ibnu Abi Malikah berkata, “Ummu Salamah membacanya maliki
(dengan la pendek bukan panjang–penj).” [Shahih: Al-Mustadrak
Al-Hâkim (no. 2910, II/252), Sunan Abû Dâwûd (no. 4001, IV/37), Musnad
Ahmad (no. 26625, VI/302), dan Syu’abul Iman Al-Baihaqî (no. 2587,
II/520)]
٣٧- عَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«إِنَّ مِنْ إِجْلاَلِ اللّٰهِ إِكْرَامَ ذِي الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ، وَحَامِلِ
الْقُرْآنِ غَيْرِ الْغَالِي فِيهِ وَالْجَافِي عَنْهُ، وَإِكْرَامَ ذِي السُّلْطَانِ
الْمُقْسِطِ»
37» Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu,
dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
termasuk mengagungkan Allah adalah memuliakan muslim yang sudah tua, hamilul
Qur`an tanpa berlebihan dan meremehkan, dan memuliakan penguasa yang adil.”
[Hasan: Sunan Abû Dâwûd (no. 4834, IV/261), Syu’abul Iman Al-Baihaqî
(no. 2685, II/550), Musnad Al-Bazzar (no. 3070, VIII/74), dan Mu’jam Al-Ausath
Ath-Thabarânî (no. 6736, VII/21)]
٣٨- عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«سَيَخْرُجُ أَقْوَامٌ مِنْ أُمَّتِي يَشْرَبُونَ الْقُرْآنَ كَشُرْبِهِمُ اللَّبَنَ»
38» Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan
keluar beberapa kaum dari umatku yang meminum Al-Qur`an seperti mereka meminum
susu.” [Hasan: Al-Mu’jam Al-Kabîr Ath-Thabarânî (no. 821,
XVII/297), dan Musnad ar-Rûyânî (no. 249, I/188)]
Maksudnya, mereka membacanya dengan lisan mereka tanpa
merenungi makna-maknanya dan tidak merenungkan hukum-hukumnya, tetapi sekedar
lewat begitu saja di lisannya sebagaimana lewatnya susu yang diminum dengan
cepat (di tenggorokan).
٣٩- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ
عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الْجِدَالُ
فِي الْقُرْآنِ كُفْرٌ»
39» Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berdebat dalam Al-Qur`an
adalah kekufuran.” [Shahih: Sunan Abû Dâwûd (no. 4603,
IV/199), Al-Mustadrak Al-Hâkim (no. 2803, II/243), dan Syu’abul Iman Al-Baihaqî
(no. 2256, II/416)]
٤٠- عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللّٰهِ رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كاَنَ
يَجْمَعُ بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ مِنْ قَتْلَى أُحُدٍ فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ ثُمَّ يَقُولُ:
«أَيُّهُمْ أَكْثَرُ أَخْذًا لِلْقُرْآنِ؟» فَإِذَا أُشِيرَ لَهُ إِلَى أَحَدِهِمَا
قَدَّمَهُ فِى اللَّحْدِ.
40» Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma,
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan dalam satu kafan
dua orang yang gugur dalam perang Uhud, lalu beliau bersabda, “Siapa di
antara mereka yang lebih banyak hafal Al-Qur`an?” Ketika ditunjukkan kepada
salah seorang dari keduanya, beliau mendahulukannya di liang lahat.” [Muttafaqun
‘Alaihi: Shahîh Al-Bukhârî (no. 1282, I/452), Shahîh Muslim
(no. 2296), Shahîh Ibnu Hibbân (no. 3183, VII/456), Sunan At-Tirmidzî
(no. 1036, III/354), Sunan an-Nasâ`î (no. 2802, I/635) dan selain
mereka]
Selesai dengan pertolongan Allah dan karuania-Nya pada
hari Rabu 11 Syawal 1427 dari hijrahnya Al-Musthafa shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Saya memohon kepada Allah azza wa jalla agar
menjadikannya ikhlas dan diterima oleh-Nya, dan menjadikan hadits-hadits ini
bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Saya memohon kepada Allah azza wa jalla untuk
mengampuniku, guru-guruku, sahabAt-sahabatku yang telah membantu, dan sahabAt-sahabatku
lain yang mendoakanku. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.
Abu Muhammad Al-Biqa’i asy-Syami Al-Atsari
Jajakumullah khoiron katsiron..sangat bermanfaat.syukron katsir
BalasHapus